Sebuah Pengelihatan - Bumi di Hadapan Allah

Author : Ivan Brian

JC: " Tutup matamu dan serahkan pikiranmu padaKu, Aku hendak memperlihatkan sesuatu padamu."

Singkat cerita saya pun menutup mata dan menyerahkan pikiran padaNya. Dan saya melihat sesuatu yang menakjubkan...

Saye melihat bahwa dari atas bumi keluarlah cahaya-cahaya dari anak-anak kudus-Nya.
Pertama-tama saya melihat dunia, setelah itu saya melihat Indonesia (seperti di zoom in), lalu Jakarta dan di suatu tempat di Jakarta, seperti rumah Feli tapi saya tidak yakin 100%. Tampak jelas bagi saya: saya melihat Feli, bahkan sempat juga sedikit melihat kehidupannya.

Tiba-tiba layar di zoom out dan berpindah entah ke mana... Saya melihat diri saya sendiri, dan itu sangat sekilas. Sebelum saya dapat mengerti, pengelihatan langsung di zoom out kembali dan saya melihat Yani. Tidak lama kemudian (makin dipercepat) saya melihat ada lagi anak-anak Kudus-Nya dan ternyata lumayan banyak tersebar di pulau Jawa dan Indonesia ini.  
Saya tidak sempat melihat wajah mereka satu per satu karena hanya diberikan semacam data dasar tanpa image, tidak seperti yang sebelumnya. Tapi entah kenapa saya tahu, mereka berdiri sendiri-sendiri. Berdiri sendiri-sendiri demi Allah! (Komitmen hidup kudus, dsb)

Dan saya melihat masing-masing dari tempat tersebut (tempat anak-anak yang kudus bagi-Nya, yang adalah rumah mereka atau tempat di mana mereka berdoa kepada Tuhan)  memancarkan cahaya dan cahaya tersebut bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia juga demikian. Dan yang menarik, hal tersebut membuat dunia ini putih dan tidak tampak seperti bumi sama sekali karena cahaya putih yang begitu terang.
Dan Yesus Kristus melihat dunia tersebut dan mengambilnya. (Saat dunia menjadi putih, dunia itu terlihat kecil seperti bola voli dan Yesus sedang memandang dunia itu, dan entah bagaimana, mengambilnya. Saya kurang mengerti bagaimana cara Dia mengambilnya tapi entah kenapa saya tahu Dia mengambilnya ke dalam tangan-Nya.)

Validasi Alkitab: Wahyu 8 : 3-5

3: Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah di hadapan tahtu itu.
4: Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah
5: Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

(Sepertinya ayat ke-5 menyiratkan Rapture orang-orang Kudus.) 


Dan setelah semua hal itu, saya melihat bahwa keluar asap dari beberapa retakan di dalam bumi. Saya tidak tahu pasti retakan apa itu, yang pasti ada lebih dari 1 retakan, dan sepertinya dari tempat si jahat berada. Bumi kemudian menjadi gelap karena asap tersebut dan bumi yang terang tersebut hilang entah kemana.

Validasi Alkitab: Wahyu 9 : 2-3

2: Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lubang itu.
3: Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. 

Dan pengelihatan itu tidak berhenti di situ. Ada yang lebih aneh karena ada suatu tempat yang lebih gelap lagi, dan bumi seperti diseret ke situ. Saya tidak tahu diseret atau bagaimana, namun bumi menjadi semakin gelap. Jika saat gelap yang pertama masih ada sedikit cahaya, maka bumi kali ini sudah sangat sangat gelap dan bahkan saya seperti tidak melihat bumi lagi karena kegelapannya.

Validasi Alkitab: Wahyu 9 : 16-17

16: Dan jumlah mereka dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar sendiri jumlah mereka.
17: Maka demikianlah aku melihat dalam pengelihatan ini kuda-kuda dan orang yang menungganinya; mereka memakai baju zirah, warnanya merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang. 

Tuhan kemudian berkata bahwa salah satu alasan lain kenapa bumi gelap adalah karena manusia masih melakukan seperti yang dilakukan mereka seperti yang ada tertulis di Wahyu 9 : 20-21.

Sebenarnya saya merasa masih bisa melihat kelanjutan pengelihatan tersebut tetapi Tuhan Yesus menutup layar penglihatan itu seraya berkata, "Itu cukup." 

Dan sekianlah pengelihatan saya.  

Setelah bertanya-tanya padaNya apa maksud pengelihatan ini, Ia berkata:

This might be My LAST Warning."