What If

Author: Aloisius Kevin

Gimana nih??? Gw harus ngapain!?? Gw harus ngapain!!??
Gimana nih gw nanti??..
What to do?? What to do??

Begitulah kata-kata yang saya keluarkan beberapa minggu yang lalu.
Mungkin Anda jadi bertanya-tanya apa yang sedang saya alami, sampai-sampai saya bisa mengeluarkan kata-kata aneh semacam itu.
Kebakaran rumah?
dikejar kucing?
Dompet ilang?
ATM dicolong orang?
Jatuh ke got?
Tidak, Tidak ada satupun dari kejadian di atas yang saya alami.
Rumah saya tidak terbakar ataupun kebanjiran. Dompet saya juga tidak ilang maupun dicolong orang.
“Loh..Kalo gitu saya kenapa? Kok kata-katanya  aneh amat?”
Teman-teman, saya sedang………………..
UTS

Kalau misalnya otak saya digambarkan dengan kata-kata, kurang lebih akan berisi seperti ini menjelang detik-detik UTS:
1 Bulan menjelang UTS?
‘UTS??? Apalah ituu?? BWAHAHAHAHA’
2 Minggu menjelang UTS?
‘UTS ya?? Hem…masih 2 minggu lagi. Santai aja..’
1 Minggu menjelang UTS
“Waaa..1 minggu lagi UTS. Fokus!! Fokus!!(Sambil main PSP)”
2 Hari menjelang UTS
“Belajar!!! Belajar!! (lagi-lagi sambil main PSP)”
1 hari menjelang UTS
“I’M DEAD….God….help…T.T(Belum belajar apa-apa)”


 “Ya ampunnnn..UTS doank…Gw kira kenapa”, mungkin ada beberapa dari teman-teman sekalian yang berpikir demikian.
Tapi bagi saya dan beberapa teman mahasiswa lainnya, UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester) merupakan sebuah ujian kehidupan yang sangat berat.
Kenapa? Karena UTS dan UAs membuat saya harus membagi banyak hal di dalam kehidupan seorang mahasiswa.
Membuat saya harus membagi waktu, antara pelayanan untuk Tuhan dengan belajar untuk ujian.
Membuat saya harus membagi tenaga, antara belajar materi ujian dengan menyelesaikan tugas yang sudah deadline.
Membuat saya harus membagi pilihan, antara tidur di atas ranjang atau tidur di atas buku.
Membuat saya harus membagi kepercayaan, antara Tuhan dengan contekan…..
Dan seperti biasa, kejadian-kejadian yang menekan saya, pastinya membuat saya jadi parno.
(Parno: Rasa kekhawatiran yang timbul akibat dari suatu kejadian di luar perencanaan; Panik yang berlebihan; Rasa takut tanpa disertai dengan alasan yang jelas.)
Gila!!! Banyak banget bahannya..
Gimana ya kalo gw nanti gak lulus??
Gimana ya kalo nanti IP gw jelek
Gimana ya kalo nanti gw gak bisa dapet A
Dan masih banyak “Gimana ya  kalo nanti gw…..” lainnya, yang membuat saya berkata “Saya harus ngapain ya Lord Jesus???”
Ke’parno’an saya membuat saya jadi takut setengah mati dan membuat iman saya mulai goyah.
“Ehm..Kalo gw bikin contekan, nanti bisa ketauan. Tapi gak mungkin juga gw bisa belajar semuanya malam ini. Duh…Mesti gimana ya..??”, saya bertanya dalam hati.
Akhirnya karena putus asa, saya menyerahkan semua masalah saya ke Tuhan.
Saya  masuk ke kamar, menutup mata, dan mulai menumpahkan semua kekhawatiran saya ke bawah kakinya.
Diawali dengan sebuah doa untuk pimpinan Hikmat Allah, akhirnya saya mulai belajar.
‘SEMANGAT!!!......’
Dan saya pun menghabiskan malam tersebut dengan belajar materi untuk ujian besok.

Meskipun saya sudah belajar semalaman, tapi ternyata bahan yang harus saya pelajari masih sangat banyak.
Mulai lagi deh tuh saya khawatir
“gimana yak kalo gw begini,,,gmna ya kalo gw begitu,,”, dst, bahkan Saking khawatirnya saya, tangan saya mulai gemetaran sendiri.
Tanpa disadari waktu memaksa saya untuk masuk ke ruang ujian.

Di dalam ruang ujian saya yang udah pasarah, memohon lagi kepada Tuhan.
“Lord…Help me. I’ve done my best. Let Your will be done. amen”, dan memulai membalik kertas soal saya.
Tadinya saya berpikir akan mengerjakan sebisa saya, dan keluar dari ruangan ujian setelah 15 menit.
Namun tampaknya bukan itu yang Tuhan rencanakan.
Semua soal yang keluar di ujian tersebut, adalah soal-soal yang sudah saya pelajari.
Sedangkan semua soal yang tidak saya pelajari, TIDAK keluar di ujian tersebut.
Ekspresi saya langsung berubah dengan mata belo (0_0) dan mulut melongo (‘0’).
Saya mengerjakan soal tersebut sampai selesai semuanya, sambil terheran-heran dengan pekerjaan tangan Tuhan.

Dan hal tersebut terjadi  lebih dari 3 mata kuliah yang diujikan.
Alhasil, nilai ujian saya cukup memuaskan :3
Dari pengalaman ujian parno tersebut, saya belajar sesuatu.
Terkadang sebagai manusia kita sulit untuk berserah kepada Tuhan, dan itu merupakan hal yang wajar.
Karena terkadang kita lebih tertarik untuk menyimpan “gimana ya kalo gw nanti begini” atau “gimana ya nanti kalo gw begitu”, dibanding berserah pada Tuhan.
Padahal jika diukur dari besarnya kekuatan, kekuatan manusia kalah jauh banget sama kekuatan Tuhan.
Jadi kenapa gak berserah aja sama Tuhan?
Berserah bertujuan agar Tuhan turun tangan dalam menghadapi masalah kita.
Berserah berawal dari kepercayaan.
Kepercayaan berawal dari iman.
Iman berawal dari kasih.
Kasih berawal dari pengenalan dan pencarian akan Tuhan.
Jadi kalau kita mau berserah dan membiarkan Tuhan membukakan kita jalan, carilah kerajaan-Nya lebih dahulu, carilah Tuhan lebih dahulu
Kekhawatiran kita tidak akan membuahkan apapun.
Dalam kasus saya, kekhawatiran yang saya pelihara, hanya akan membuahkan tangan yang gemetar saat belajar.
Tuhan Yesus sendiri berkata,
“Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?”(Lukas 12:25)
Maksudnya, sebesar apapun kekhawatiran Anda, kekhawatiran tersebut tidak akan membukakan jalan bagi masalah hidup Anda.
Hanya tangan Tuhan yang dapat membukakan jalan bagi Anda.
Namun bukan berarti kita tinggal duduk saja tanpa berbuat apa-apa.
Karena hal tersebut hanya akan membuat kita menyerah, dan bukan berserah kepada Tuhan.
Kita di satu sisi harus berserah pada Tuhan, namun di sisi lain selalu melakukan yang terbaik yang kita dapat lakukan.
Mungkin masalah saya tidak sebesar masalah mereka di luar sana.
Yang setiap harinya bekerja keras untuk bertahan hidup, yang terancam hidupnya atau yang melakukan pelayanan di tempat nan jauh di sana.
Namun satu hal yang selalu pasti akan terjadi.
Tuhan itu adil, dan Dia tidak akan memalingkan muka-Nya dari anak-anak yang memanggil-Nya.
Kita boleh saja khawatir, tetapi ingatlah hal tersebut tidak akan membukakan jalan bagi masalah kita.
SEEK HIM and ASK for His help!!
Godspeed

Ayat Validasi:
Lukas 12: 22-34
[ Read More ]

Sekai Wo Kaeritai

Author: Aloisius Kevin


‘Sekai wo kaeritai…’
(I want to change the world)

Apakah kata-kata tersebut terdengar familiar di telinga Anda?
Saya sebagai remaja yang suka menonton anime, terutama  anime dengan genre tokusatsu, sudah sangat sering mendengar kata-kata semacam itu.
Sekedar informasi, kata-kata tersebut muncul hampir di setiap seri anime yang saya tonton.

Apa itu anime? Apa itu tokusatsu?
Anime adalah film kartun animasi buatan Jepang.
Sementara tokusatsu adalah film yang disertai dengan efek-efek khusus, misalnya saja ledakan, sinar laser,dll

Di Indonesia sendiri, film tokusatsu dari Jepang sudah banyak beredar.
Masih bingung seperti apa film tokusatsu?
Jika dulu Anda pernah menonton film ‘Satria Baja Hitam’, itu adalah salah satu contoh dari film tokusatsu.
Begitu juga dengan ultraman, kamen rider, power ranger, dan masih banyak film tokusatsu lainnya.
Bahkan karena dulu saya sangat suka dengan Satria Baja Hitam, saya sempat mempraktekan ‘tendangan maut’ di halaman sekolah.

Film-film tokusatsu biasanya memuat  cerita tentang seorang hero yang menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Tokoh hero tersebut akan berhadapan dengan berbagai macam monster aneh, sampai pada episode terakhir di mana dia mengalahkan musuh besarnya.

Terdengar  sedikit naïf atau kekanak-kanakan memang.
Mungkin banyak yang berkata ,
‘Sok jagoan lah, sok keren lah, sok puitis lah, gak ada deh yang namany superhero jaman sekarang.’

Tapi di sisi lain, ada satu hal yang sangat saya sukai dari tokusatsu sampai sekarang.
Yaitu HOPE..

Sadar atau tidak, selama ini HOPE (Pengharapan) adalah makna dari sebagian besar film tokusatsu.
Film-film tokusatsu seperti kamen rider, power ranger, ultraman dan banyak film-film lainnya, ingin menyampaikan  bagaimana sebuah pengharapan dapat merubah banyak hal.
Mulai dari harapan untuk menyelamatkan orang lain, harapan untuk menjadi Hero, dan yang paling sering saya temui yaitu harapan untuk merubah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik
Tentu saja hal tersebut tidak ‘segampang’ kelihatannya.
Dan yang lebih pasti lagi, yang namanya ‘pengharapan’ adalah sesuatu yang belum terjadi.
Jika hal tersebut sudah terjadi, itu namanya suatu kejadian dan bukan pengharapan.

Masalahnya pengharapan tersebut tidak bisa diwujudkan kalau kita hanya berharap terus.
Berpengharapan tentu saja boleh atau malah wajib, tapi di sisi lain kita juga harus berusaha untuk mewujudkannya.
Misalkan saja kalau kita mau makan ayam penyet.
Apakah kita akan memejamkan mata kita dan berkata ,
’soto ayam..soto ayam ..soto ayam’, sambil membayangkan makanan tersebut?
Kemudian tiba-tiba saja …
“Voilaaa….”
Soto ayam tersebut muncul di depan kita, lengkap dengan nasi dan sambal terasi????
Tentu saja tidak seperti itu bukan..
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Yang pertama, kita harus berpengharapan pada Tuhan untuk memakan soto ayam tersebut.
Yang kedua, kita harus berusaha yang terbaik untuk mendapatkan soto ayam tersebut.
Jadi jika Anda tiba-tiba ingin makan soto ayam, berdoalah pada Tuhan dan ambil kunci motor Anda.
Pergilah ke restoran yang terkenal soto ayamnya, beli, kemudian makan deh..


Tidak ada yang sulit jika kita mau memulai langkah pertama, tapi kita seringkali takut akan apa yang ada di depan sana.
Kalau dalam kasus soto ayam, nanti saya takut kalau ayamnya habis lah, takut macet lah, dll
Dan setiap rasa takut atau keraguan kita, akan memudarkan semangat kita dalam meraih cita-cita.
Lalu apa yang harus saya lakukan agar saya tidak takut?
Gampang, mulailah dengan berharap pada Tuhan.

Paulus menyebutkan di roma 15:13,
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuataan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah di dalam pengharapan.
Ayat tersebut ingin menyampaikan bahwa Tuhan adalah sumber dari segala pengharapan.
Jika Anda memiliki pengharapan yang kuat di dalam Tuhan, Anda akan mempunyai semangat yang kuat dalam mewujudkan cita-cita Anda.
Mulailah dengan meminta agar Tuhan menguatkan Anda di dalam setiap pengharapan yang Anda miliki.
Karena Dialah yang dapat memberikan kita kekuatan dalam mengejar cita-cita kita, agar nantinya kita tidak jatuh lemas di tengah jalan.

Nah, sekarang setelah kita tahu bagaimana cara untuk mewujudkan sebuah pengharapan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah merubah cara pandang kita.
Belajarlah untuk memulai langkah pertama.

Analoginya seperti ini, anggap saja kita adalah orang yang mempunyai cita-cita untuk merubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Maka untuk merubah 1 dunia, kita terlebih dulu harus merubah 1 negara.
Agar 1 negara yang tadi kita ubah, bisa membawa pengaruh ke negara-negara lainnya.
Untuk merubah 1 negara, kita perlu merubah 1 pulau atau propinsi terlebih dahulu.
Untuk merubah 1 pulau atau propinsi, kita perlu merubah 1kota.
Untuk merubah 1 kota, kita perlu merubah 1 daerah.
Untuk merubah 1 daerah, kita perlu merubah 1 rumah
Untuk merubah 1 rumah, kita perlu merubah 1 keluarga.
Untuk merubah 1 keluarga, kita perlu merubah diri kita sendiri.
Untuk merubah diri kita sendiri, kita perlu merubah hati kita.

Jadi untuk merubah 1 dunia, dimulai dari merubah diri kita sendiri.
To do something big, you can start from something small

Contohnya, jika kita ingin kota kita menjadi lebih bersih, maka mulailah dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Jika kita ingin lulus dengan nilai baik, maka mulailah dengan belajar  1 mata pelajaran.
Jika kita ingin tugas kita selesai, mulailah dengan 1 coretan pertama pada tugas Anda.
JIka kita ingin membeli sesuatu, mulailah dengan menabung
Jika kita ingin menjadi hamba Tuhan, mulailah dengan merubah diri kita sendiri agar siap dipakai Tuhan.

Jadi pada dasarnya sebuah pengharapan akan terwujud jika kita mau dan berusaha dalam mewujudkannya.
Tuhan lah yang akan menguatkan kita dalam mewujudkan hal tersebut, karena Dialah sumber pengharapan kita.
Dan untuk melakukan hal yang luar biasa, Anda dapat memulainya dengan melakukan hal yang sangat biasa, tapi luar biasa bermakna.


Ayat Validasi:
Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.
[ Read More ]

Conversation with God


Author: Meitri Angelina

Kali ini saya diperintahkan Tuhan untuk membuat tulisan bertemakan kasih. Beliau juga meminta saya untuk menuliskannya dalam bentuk percakapan. Biasanya, saya menulis dalam bentuk sharing. Ini merupakan sebuah pelajaran iman tersendiri bagi saya karena sampai saat saya menulis ini, saya tidak tahu apa yang akan saya tuliskan. Dia memang Bapa yang penuh kejutan J (Ket M: Saya; B: Bapa; JC: Jesus Christ; RK: Roh kudus)


M: Bapa, apa yang harus saya tulis dalam tulisan ini?

B: Aku mau kamu menuliskan tentang Aku, Aku adalah Kasih dan Kasih adalah Aku

M: hem.. Bapa sejujurnya saya tidak begitu memahami maksud perkataan itu

B: Pada saat kamu tidak mengerti apa yang Aku katakan, kamu dapat meminta Allah Roh Kudus untuk membantu kamu menerjemahkan perkataanKu karena Dia yang akan membawa kamu dalam pengenalan yang benar akan Aku

M: Terimakasih Bapa.. Jadi saya harus berbicara kepada siapa?

RK: berbicaralah kepada Bapa (RK menjawab dengan penuh hormat)

JC: Nak, mengapa kamu terlihat begitu grogi, kamu tidak seperti biasanya, tenanglah, karena ketakutan hanya akan membawa kamu pada keragu-raguan dan keragu-raguan akan membuat kamu kehilangan kepercayaan akan Aku dan itu membuat kamu tidak bisa bekerja dengan sempurna dalam Aku

M: Ya, Lord (saya merasakan ketenangan dan keberanian setelah mendengar perkataan JC kepada saya)..

B: Aku adalah permulaan segala sesuatu dan segala sesuatu dimulai berlandaskan kasih. Satu hukum yang 
tidak akan pernah berubah adalah kasih. Kasih memiliki kekuatan yang luar biasa. Karena mengasihi, Aku merelakakan Anak-Ku untuk disalibkan dan karena kasih juga lah Ia mengorbankan diri-Nya untuk kamu, beloved

JC: *mengangguk sambil tersenyum lembut*

M: Hal apa mengenai kasih yang harus saya tuliskan ya, Bapa? (saya merasa RK membantu saya dalam menuliskan hal ini, saya semakin menyadari pentingnya untuk meminta bantuan RK dalam melakukan segala kegiatan.. terkadang saya kurang menyadari pentingnya hal ini)

B: Aku mau kamu menuliskan perihal kasih yang sejati. Pada zaman sekarang ini, kasih menjadi sebuah unsur penting yang harus kamu miliki untuk dapat bertahan. Saling mengasihilah kamu dengan teman-teman kamu di manapun. Aku mengajarkan-Mu tentang kasih.. Lakukanlah seperti Anak-Ku telah melakukannya. Nak, kamu pernah jatuh cinta?

M: pernah, Lord

B: Apa yang kamu rasakan pada orang yang kamu cintai?

M: hemm… saya tidak bisa menjawabnya, Lord.. hemm saat saya jatuh cinta yah saya jatuh cinta.. itu sesuatu yang saya rasakan bukan hal yang saya pikirkan

B: Begitupulah dengan Aku, kalian tidak bisa menteorikan Aku, tapi kasih-Ku adalah sesuatu yang kalian rasakan. Segala sesuatu yang kalian miliki adalah kasih-Ku kepada kalian. Belajarlah untuk lebih bersyukur dengan apa yang kamu miliki, banyak orang-orang yang diluar sana jauh lebih menderita dari kamu. Aku bukan sesuatu yang dapat kalian pikirkan atau jabarkan. Aku adalah sesuatu yang kalian rasakan. Saat kalian ingin Aku masuk dalam hidupmu, Rendahkan hati kalian dan jangan keraskan hatimu, Aku akan masuk kedalamnya. Dan, yang Aku inginkan adalah hati yang mau menerima Aku. Hati yang mau dibentuk. Hati yang tidak menjadi tawar saat cobaan menerjang. Hati yang sabar menunggu sekalipun apa yang kalian mau tidak terwujud. Aku mau kalian percaya kepada-Ku. Aku bukan Allah yang selalu menuntut. Aku mau kamu tetap percaya. Aku mengasihimu, anak-anak-KU

M: Maaf yah Bapa, saya kerap kali protes pada Anda. Aku mau dibentuk Bapa

B: Berjalanlah dalam Aku, berjalanlah dalam ketetapan-Ku maka jalanmu akan dibukakan. Bukankah masih banyak hal yang menghalangi dan membebani kamu, hal itu dapat terjadi karena kamu tidak berjalan dalam ketetapanKu. Mintalah Allah Roh Kudus untuk mengajarkan kamu jalan itu. Rancangan yang Aku siapkan bagimu adalah rancangan indah dan rancangan damai sejahtera

M: Ya, Bapa.. maaf yah, Bapa.. aku kerap kali protes pada ketetapan-Mu..aku juga sering tidak sopan kepada-Mu

B: Aku mengampunimu anak-Ku tapi jangan berbuat dosa lagi, Berdoalah agar kamu tidak jatuh ke lobang yang sama. Aku memang Allah yang Maha Pengampun. Namun, Aku tidak menerima diri-Ku dipermainkan. Aku adalah Allah. Bukankah kalian tidak suka saat ada yang mempermainkan kalian? Begitupulah Aku. Aku adalah Bapamu, nak.. sudah selayaknya kamu menghormati Aku. Aku bukan Allah yang gila hormat namun rasa hormat adalah wujud kasihmu kepada-Ku. Bukankah sudah selayaknya Aku mendapatkan kasihmu saat kamu asik dengan segala aktifitas dunia. Aku mengatakan ini kepadamu dan semua Anak-anak-Ku. Berjalanlah bersama Aku maka akan Aku jadikan berhasil segala perkaramu. Aku sangat mampu untuk menyelesaikan masalahmu. Kamu hanya perlu hati yang mau dibentuk. Aku mengasihimu anak-Ku. Aku sangat mengasihimu sampai-sampai Aku mengorbankan Anak-Ku yang  tunggal.  Itu adalah bukti nyata kasih-Ku pada kalian. Aku adalah Bapa-Nya dan Dia adalah Anak-Ku. Hati  bapa mana yang tidak hancur saat Aku mengirimkan Anak-Ku yang tunggal untuk ditolak dan didera. Air mata-Nya adalah air mata-Ku. Aku mengorbankan Anak-Ku karena hanya itulah cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan arti sebuah kasih kepada kalian. Aku mengasihi anak-anak-Ku dan di dalam Yesus kamu adalah anak-anak-Ku. Nak, Aku juga meminta kamu untuk jangan khawatir. Karena Aku mengenal hatimu dan aku memahami kekhawatiranmu. Aku bukan Allah yang pendusta dan Alah yang ingkar janji. Aku akan menggenapi janji-Ku dan menyertai kamu sampai akhir zaman. Kamu dapat mulai berbicara kepada anak-Ku

M: Ya, Bapa.. Lord, apa yang akan kita bicarakan?

JC: Aku mau kamu menuliskan pesan kepada semua anak-anak-Ku. Bersediakah kamu?

M: Bersedia, Kapten J, ayo kita memulai (Saya merasakan ada perbedaan yang drastis pada kondisi roh saya. Saat menemui Bapa, Roh saya datang dengan penuh hormat.)

JC: Aku ingin menyapa setiap anak-anak-Ku yang paling Kukasihi, dear

M: aye aye ehehehhe

JC: Nak, Aku mengasihimu.. Aku memahami penderitaanmu.. Aku mendengar saat hatimu menjerit padaKu. Aku mau dan sangat mau mengangkat penempaan itu, namun Aku tau hal itu tidak akan membuat kamu dewasa. Aku mengasihimu dan Aku tahu semua hal ini menyiksa kamu. Aku tahu banyak hal tidak kamu mengerti. Hati-Ku terkoyak mendengar jeritanmu, Anak-Ku. Namun, Hal ini akan menguatkan kamu. Kamu akan bertumbuh di dalam penempaan itu. Kamu akan menjadi pribadi yang luar biasa. Dalam penderitaan itu datanglah kepada-Ku dan Aku akan memberikan kelegaan padamu.

M: Bapa, bukankah beberapa penderitaan diakibatkan kecerobohan kita?

JC: Ya, kadang hal-hal yang kamu alami juga diakibatkan oleh kecerobohan dan dosa yang kamu lakukan. Karena kamu menuai apa yang kamu tabur.

M: Ya, Bapa

JC: Namun, ada masalah yang Aku berikan untuk menumbuhkan kamu. Sehingga, kamu bertumbuh. Yah sekalipun dalam penderitaan yang kalian akibat oleh kecerobohan kalian juga dapat Aku gunakan untuk memberi pelajaran untuk pendewasan kalian. Kamu mau kan menjadi dewasa

M: Mau..

JC: Pesan yang ingin Aku sampaikan sudah hampir selesai:
Nak, kedatangan-Ku sudah dekat. Bersiap sedialah kapanpun waktunya. Jagalah kekudusan-Mu. Mintalah Allah RK yang membimbing kamu selalu. Waktunya sudah tidak banyak dan dari hari ke hari semakin banyak anak-anak-Ku yang mundur atau menjauh dari pada-Ku. Kembali pada-Ku, mendekatlah.. waktunya sudah dekat. Meja perjamuan sudah disiapkan. Hidangan telah disediakan. Penjemputan pengantin-Ku sebentar lagi. Menantilah dengan hikmat. Waktu-Ku sudah dekat.. Hanya mempelai-Ku yang sudah siap sajalah yang akan memperoleh pengangkatan. Mendekatlah pada-Ku.. Carilah wajah-Ku.. waktunya sudah dekat.. sudah sangat dekat. Kapan tepatnya waktu-Ku tidak akan diberitahukan. Tugas kalian adalah menanti dengan hikmat dan Aku mau kalian terus mendekat kepada-Ku. Saat ini, Anak-anak-Ku sedang dimurnikan agar kalian layak menghadap Bapa. Akan ada peristiwa luar biasa pula yang akan terjadi. Akan ada pertobatan, Nak.  Aku mau kamu siap sedia dalam segala waktu karena hari Tuhan datang seperti pencuri. Siap sedialah!

M: Lord… (saya melihat JC sangat khawatir)

JC: Aku mengatakan ini berkali-kali, nak agar mereka melihat bahwa apa yang Aku katakana adalah sungguh-sunguh. Aku tidak main-main. Jangan tukarkan Aku dengan dunia. Aku ingin kita berjumpa lagi dan makan bersama. Aku ingin dan Aku rindu kalian. Kembalilah, nak… Aku merindukanmu.. Aku mengasihimu. Aku juga sangat berterimakasih kepada anak-anak-Ku yang bertahan sampai sekarang. Aku berterimakasih. Aku tahu apa yang kalian alami berat tapi bertahanlah sedikit lagi. sedikit lagi, Aku akan menghapus air matamu dan mengangkat beban-Mu. Aku sudah menyediakan tempat bagi-MU di rumah Bapa-Ku. Disana, ada banyak tempat, nak… Aku mau kamu terus mendekat pada-Ku.. Aku mau kamu untuk terus bertahan sampai kedatangan-Ku yang kedua kali. Aku mengasihimu, anak-Ku

M: Lord, saya tidak mampu membendung perasaan saya. Saya merasa sangat bersyukur karena mengenal Anda. Terimakasih.

Ayat Validasi: 1 Petrus 3:4; 1 Petrus 3:15; 1 Petrus 3: 17; Lukas 12:29; Matius 24:42; Lukas 12:39

[ Read More ]

Penglihatan Kebangkitan Indonesia


 Autor: Meitri Angelina

Baru-Baru ini, saya mendapatkan penglihatan dari Tuhan mengenai Indonesia. Vision ini saya dapatkan ketika saya sedang mengerjakakan Tugas kuliah saya. Saat itu, saya merasakan damai sukacita dan saat saya menutup mata saya, saya mendapatkan pengihatan dari Tuhan.

Pada awalnya, saya melihat sejumlah balon berwarna merah yang terbang di udara di sebuh tempat yang merupai stadion. Menuru saya, stadion itu menyerupai stadion GBK (Gelora Bung Karno) di Jakarta. Balon-balon tersebut terbang ke langit. 

Kemudian, saya melihat balon-balon tersebut bersatu dengan balon-balon berwarna putih sehingga membentuk motif bendera merah putih. Kemudian, vision saya berganti, saya melihat bendera merah putih berkibar di langit. Setelah itu, saya melihat banyak orang berpakaian putih berlarian dengan membawa balon. Benar-benar pemandangan yang sangat menyenangkan. Kemudian, saya melihat pulau-pulau di Indonesia dan disetiap pulau ada satu orang berdiri sambil memegang bendera.

 


Kemudian, Tuhan berkata kepada saya “Doa-doa umat-Ku telah sampai kepadaKU. Aku akan melakukan pergerakan besar di Indonesia yang belum pernah Aku lakukan sebelumnya”
Saat ini Tuhan minta anak-anak Tuhan untuk berdiri teguh di post kita masing-masing untuk membuka gerbang-gerbang kemulian Allah Bapa yang tercurah. Firman Tuhan akan terdengar sampai pelosok-pelosok. Hal ini memang sudah dinubuatkan sebelumnya bahwa akan ada kebangkitan rohani besar-besaran sebelum akhirnya kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali 

ayat validasi: Yakobus 5:16
[ Read More ]

Baptisan Api



Author : Benedictus Harvian
            Saya mendapatkan pengalaman rohani ini pada hari Minggu 18-11-2012.
            Saya sedang mengikuti misa mingguan di gereja seperti biasa saat itu, ketika tiba-tiba tubuh saya terasa agak panas dan penglihatan sebuah pilar api yang sangat nyata melingkupi saya. Pilar api tersebut menjulang tinggi, tinggi sekali ke langit, menembus awan-awan.
            Hadirat Tuhan yang luar biasa spontan melingkupi saya.
            “Ini,” Allah berkata, “Merupakan baptisan api. “


            Kata demi kata yang Beliau ucapkan menghantarkan kuasa yang semakin dan semakin luar biasa bagi saya. Kaki saya lemas dan tubuh saya berguncang sedikit.
            “Dalam waktu yang semakin singkat ini, Aku akan menganugerahkan baptisan api kepada hamba-hamba-Ku. Hanya mereka yang setia yang akan tetap mampu berdiri bagi-Ku sampai kesudahannya.”
            Saya tidak mampu berkata apa-apa,  diam seribu suara menyaksikan penglihatan yang datang setelahnya : Takhta Bapa yang bersinar dalam awan kemuliaan, dengan laskar malaikat memegang sangkakala. Gabungan emas dan berbagai batu-batu berharga lainnya menghiasi seluruh jalan dan Takhta Bapa sendiri. Cahaya yang begitu terang terpancar dari mana-mana.
            Dan penglihatan pun selesai, diikuti dengan ucapan syukur dan pujian saya kepada Allah atas kemurahan dan kemuliaan-Nya.
            Matius 3 : 11
            Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
            Apa yang dimaksud dengan baptisan api? Hikmat menjelaskan kepada saya sebagai berikut.
            Anda tentu ingat, Perjanjian Lama sering menggunakan kata ‘pemurnian perak’. Salah satu contoh ayatnya adalah Mazmur 66 : 10
            Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.
            Anda tahu bagaimana seorang pengrajin perak memurnikan perak? Dengan memasukkannya ke dalam tungku api, lalu dijaga supaya berada di tengah-tengah perapian di mana terdapat suhu paling panas.
            Dengan cara yang sama Tuhan memurnikan kita!
            Melalui kejadian-kejadian dalam hidup kita Allah bekerja menjadikan kita murni hingga Ia dapat melihat wajah-Nya ketika melihat kita. Jangan tolak tempaan Allah, Saudara. Keluarlah dari zona nyaman Anda dan perjuangkan iman Anda di padang gurun penempaan demi Allah dan sesama.
            Anda merasa sedang berada di tengah kesukaran-kesukaran yang tak kunjung hentinya, atau Anda merasa bahkan untuk sekadar berdiri membutuhkan seluruh perjuangan Anda?
            Coba cari tahu maksud Tuhan! Mungkin Anda sedang berada di tengah-tengah ‘tungku api Tuhan’ supaya dimurnikan. Larilah kepada-Nya setiap kali dan bersekutu dengan-Nya secara intim.
            Bahkan saat Anda merasa sangat sulit untuk mendekat kepada-Nya, yang terpenting dari segalanya adalah pertahankanlah iman Anda, komitmen-komitmen Anda kepada-Nya! Sama seperti dalam kisah Ayub, Saudara, walau dalam titik tersulit dalam kehidupan kita, asal kita tetap teguh kepada Allah Ia pasti akan melewatkan kita dari situ dan bahkan menganugerahi kita rahmat berlimpah setelahnya.
            Percayalah, yang Ia berikan setelah kita bertahan dari ‘pemurnian’ tersebut sungguh melebihi apa pun yang kita alami sebelumnya.
            Keep in faith, soldiers of Christ!
[ Read More ]