Our Timeline?

Author : Aloisius Kevin

Saya tidak bisa bilang bahwa berjalan kaki di kota Jakarta adalah hal yang menyenangkan. Selain banyaknya pedagang asongan yang berjualan di sana, banyak pula kendaraan bermotor roda dua yang ‘berjalan’ di trotoar. Belum lagi membahas kondisi trotoar yang rusak, yang justru mengganggu para pejalan kaki... Yah, mungkin kondisi tersebut memang tidak ideal bagi kita, namun di sisi lain saya sangat menikmati berjalan kaki. Kenapa? Mungkin dengan  berjalan kaki saya bisa melihat banyak hal dengan seksama, dibanding ketika saya naik mobil atau kendaraan bermotor lainnya. Saya jadi bisa menghargai proses perjalanan saya dari satu tempat ke tempat lain. Dan tentu saja saya tidak sendirian, namun ditemani oleh Tuhan saya tercinta Yesus Kristus.
Berjalan kaki pastinya akan menghabiskan lebih banyak tenaga dan waktu. Tapi semua itu sepandan dengan pengalaman berjalan kaki saya dengan Tuhan. Pada saat tersebut saya bisa mengobrol apapun dan belajar dengan Tuhan. Mulai dari hal rumit sampai hal yang sepele seperti menggombal, rasanya semua kami lakukan. Oh iya, tahu tidak kalau Tuhan kita itu jago ngegombal, loh… Pernah saya menemukan tenda penjual seafood di pinggir jalan, saat saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Tiba-tiba saya sangat ingin makan seafood saat itu juga, namun karena saya sedang di dalam angkot dan dikejar waktu, saya akhirnya curhat ke Tuhan.

God.. Tiba-tiba aku pengen makan seafood deh, atau aku masak aja ya di rumah. Omong-omong Anda bisa masak, nggak?”

Dan seperti biasa jawaban dari Dia melumerkan hati saya.

Bisa, dong,” kata-Nya pede. “Masak CINTA

Hadeh…Mulai deh Tuhan menggombal... Mati deh saya denger gomabalan Anda Tuhan...! Oke, oke, kembali ke topik berjalan.

Akhirnya saya mulai tersadar dari kebiasaan saya berjalan kaki, bahwa hidup ini juga seperti sebuah perjalan kaki dengan Tuhan. Dan menurut saya, berjalan kaki di jalan Tuhan, jauh lebih sulit dibanding berjalan kaki di kota Jakarta. Karena jalan yang ada dihadapan kita, bukanlah jalan lurus seperti jalan bebas hambatan, melainkan penuh kerikil tajam dan tempat-tempat yang belum pernah kita datangi sebelumnya. Dan jika kita tidak hati-hati, kaki kita bisa-bisa terluka atau terantuk pada sesuatu. Kerikil tersebut adalah berbagai masalah kehidupan yang pastinya kita lalui.
Saya sebagai manusia seringkali mengeluh kepada Tuhan soal menghadapi ‘kerikil’ ini.
Karena seringkali Dia tidak muncul sebagai sosok yang menghaluskan jalan saya, tapi justru sebagai sosok yang memaksa saya untuk berjalan. Bukan sebagai sosok hero yang mengalahkan monster, tapi sebagai sosok pemimpin yang menyuruh anak buah-Nya untuk maju dengan pedang, menghadapi monster tersebut. Memang tidak selalu demikian sih, ada kalanya juga di mana Ia langsung menghalau kerikil-kerikil kehidupan saya, namun Ia seringkali menyuruh saya untuk maju berhadapan dengan kerikil  tersebut secara langsung.

Yang sulit tentunya, adalah saat saya harus maju menghadapi kerikil tersebut ‘sendirian’. Karena saya, sebagai manusia, melihat kerikil masalah tersebut justru sebagai sosok ‘monster’ bagi hidup saya. Saya sering mengeluh tentang cara Dia yang satu ini.

Kenapa sih Anda harus memaksa saya?

Kenapa sih Anda seperti mencambuk saya dari belakang, dan menyuruh saya maju di saat saya tidak bisa maju lagi?

Kenapa Anda tidak langsung saja membereskan masalah tersebut, seperti yang pernah Anda lakukan di dalam hidup saya?

Lalu dengan kalemnya, Dia menjawab kepada segala omelan saya:

Kamu bisa duduk di sini dengan tenang dan menunggu sampai mukjizat itu terjadi. Atau kamu bisa berjalan bersama-Ku dan menjadi bagian dari mukjizat itu sendiri.”

Dari perkataan tersebut saya belajar.


Ya, mungkin kita memang bisa menunggu sambil duduk manis, sampai Tuhan langsung membereskan masalah kita dalam sekejap mata.

Tapi di sisi lain kita bisa menjadi bagian dalam pekerjaan-Nya, dalam menghadapi masalah tersebut. Karena masalah apapun yang terjadi di dalam hidup kita, sudah ditentukan untuk  kita masing-masing pribadi oleh Tuhan. Kita bisa belajar sesuatu dari masalah tersebut, dan bukan lari daripadanya. Saya tidak mau kalau nanti pada saat penghakiman, tiba-tiba salah satu malaikat Tuhan berkata, “Yak, ini dia si Aloisius Kevin yang sering lari dari masalah sudah datang.”
Pastinya saya akan malu besar di hadapan Bapa jika hal yang demikian terjadi.

Mungkin kita kurang bisa menerima cara-Nya Tuhan dalam menghadapi masalah kita.
Mungkin tampaknya Dia tidak peduli dengan kondisi kita. Namun bukan itulah keadaan sebenarnya; Tuhan sangat amat peduli dengan kita, karena itulah kita mendapatkan masalah tersebut. Kalau misalnya kita mau lihat sekali lagi, berapa banyak pelajaran berharga yang tidak bisa kita dapatkan dari buku manapun, namun hanya bisa didapatkan dari pengalaman kita bersama dengan Tuhan. Pengalaman kita dengan Tuhan dalam menghadapi suatu masalah benar-benar tidak ternilai harganya.
Dan Ia telah menentukan cara yang unik bagi setiap jalan yang kita hadapi. Banyak sekali jalan unik yang telah Ia lakukan dalam berjalan bersama saya. Misalnya saja saat Dia melindungi saya dari kerikil-kerikil jalan, meluruskan jalan saya, dan kemudian tanpa saya sadari Dia membuka jalan yang nyaman untuk saya lewati. Dan ada juga saatnya dimana saya disuruh menghadapi kerikil tersebut dengan modal iman. Memang bukan  tugas mudah bagi saya, tapi pada akhirnya Dia selalu membantu saya dalam menghadapi tugas tersebut dan selalu setia memperlengkapi saya.

Sekarang, jika Ia menyuruh Anda untuk menghadapi kerikil tersebut, mintalah perlindungan dan kekuatan agar Anda bisa menjadi bagian dari pekerjaan tangan-Nya, dalam menghadapai kerikil tersebut. Sekedar info nih: bahkan ada saatnya Tuhan justru bersembunyi di dekat saya, sampai-sampai saya tidak bisa melihat atau merasakan-Nya. Saya pernah menghadapi kondisi yang demikian.
Ada kalanya dimana saya justru tidak dapat menemukan atau merasakan hadirat-Nya sama sekali, padahal saya sangat membutuhkan bantuan-Nya. Kenapa ‘tampaknya’ Dia sedang meninggalkan saya, ya? Karena memang itulah yang Ia inginkan, Ia sedang ingin bermain petak umpet dengan saya saat saya menghadapi kerikil tersebut. Dia bukan meninggalkan saya, tetapi Dia sedang meminta saya agar mencarinya lebih dalam lagi.

Jika Anda dihadapkan dalam kondisi yang demikian, mintalah dan carilah Dia lagi sampai Anda menemukannya. Dan tentunya masih banyak lagi cara yang bisa Ia gunakan dalam berjalan bersama Anda. Jangan lupa, Tuhan kita bukan Tuhan yang monoton. Tetapi Tuhan yang tidak terbatas, yang tidak bisa kita tebak jalan-Nya.
Kenapa cara berjalan dengan Tuhan sangat beragam, jawabannya agar manusia TIDAK bosan.


Misalkan saja saat kita penghakiman nanti, dan kita diberi timeline pada saat kita hidup di dunia seperti ini:

13 November, ini adalah saat dimana saya digendong oleh Tuhan setelah jatuh berulang kali. Balutan-Nya kerasa sekali!

14 November, saat Tuhan memberikan saya ‘pedang’ baru untuk mengalahkan masalah saya.

21 Desember, saat saya mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan akhirnya saya menemukan-Nya dalam ratap dan tangis. Ia benar-benar mendengarkan keluh kesah saya!

6 Januari, Tuhan mengajar saya lewat kecelakaan hari ini untuk lebih berhati-hati dan waspada saat menyetir. Haleluya saya hanya luka ringan.

9 Januari, Ia memberikan kejutan untuk saya di hari yang hampir saya cap sebagai hari sial... Ia memberikan seorang keponakan baru di tengah tumpukan tugas dan tanggung jawab berat ini!


Nah, sekarang bayangkan jika timeline hidup kita lurus-lurus aja dan tidak ada hal yang menarik seperti di bawah ini:

13 November, gak ada apa-apa.

14 November, lurus-lurus aja.

16 Desember, semua aman dan damai sejahtera.

18 Desember, keluarga saya masih hepi.

7 Januari, saya lulus tes dengan nilai lumayan.

10 Januari, saya bangun seperti biasa dan mengakhiri hari dengan biasa pula.

21 Januari, huh... .Bosen dah sama semua... Nggak ada yang seru, apa...?


Pastinya hidup kita jadi tidak menarik bukan jika hidup kita lurus-lurus saja?

Jadi mulailah memandang masalah bukan sebagai kerikil atau monster di dalam jalan hidup Anda, tetapi sebagai dekorasi imut-imut, tang pastinya akan mempercantik jalan kehidupan kita, saat kita menghadapinya.
Jangan lupa juga bahwa  iman, kasih, sukacita, rasa syukur harus ada di dalam diri kita. Dengan begitu jalan hidup kita akan terus dibumbui oleh berbagai pengalaman menarik, yang hanya bisa kita dapatkan bersama dengan Tuhan. Hidup kita tidak akan bosan dan menjadi penuh arti bagi diri kita sendiri, sesama, dan juga Tuhan.

Karena memang hanya Dia yang sanggup membawa Anda ke jalan yang benar dan menjaga Anda agar tetap di jalan tersebut. Yang Anda perlukan, hanya meminta-Nya untuk menemani Anda berjalan.
So, start walking with God every day.

Godspeed.
[ Read More ]

Another Call

Author : Felicia Yosiana Gunawan


29 Febuari 2012.

Sebuah surat peringatan dan nubuat atas kehidupan pribadi mereka yang dipanggil-Nya Mempelai Kristus.

JC : Persiapkan dirimu, nak, Aku akan berbicara panjang lebar. Ini mengenai waktu. Mengenai kesaksian. Mengenai nubuatan pribadi atas kehidupan kalian. Mengenai dunia. Dan mengenai realita dan apa yang sekarang sedang dan telah terjadi. Bersiaplah untuk mencerna semua ini, nak. Aku berbicara.

Tidak tahukah engkau, bahwa sejak semula Aku telah menetapkan nama dan panggilan hidupmu? Ya, itu tertulis dalam buku-Ku, dan tertulis juga dalam hati Aku, Bapa-Ku dan Roh Kudus-Ku. Kami memiliki rencana yang luar biasa dan mulia atas dirimu. Ya, dirimu secara pribadi.

Bagimu, anak-anak yang dengar-dengaran, jangan anggap remeh kata-kata-Ku. Jangan anggap remeh perbincangan kita sehari-hari, karena itulah yang akan menuntunmu menuju Kebenaran dan Hidup. Aku adalah Allah yang fleksibel namun keras dan adil. Aku menunjukan jalan, Aku memberitahukan konsekuensi setiap pilihan dalam Hikmat dan bisikan, dan engkau tetap masih Kuberi kebebasan dalam memilih. Percayalah, Aku tidak kaku. Aku Tuhan yang inovatif dan kreatif, dan Aku berani jamin, apa yang engkau alami sekarang tidak akan sebanding dengan apa yang menantimu nanti.

Dengarkanlah suara Roh-Ku dan belajarlah. Bahkan dari antara kalian, kelompok kecil yang berusaha mengenal Allahnya dengan sungguh-sungguh, masih ada beberapa yang kebingungan dan kurang iman. Tanpa Hikmat, Iman dan Kasih yang mendalam akan Aku, kalian tidak akan bisa sampai ke Tempat Kudus-Ku. Ini penting. Kenapa? Karena Aku menghendaki kalian bertumbuh lebih dan lebih lagi, sampai kelian menjadi sempurna.

Perhatikan kata-kata-Ku baik-baik. Berpuasalah secara rutin dan lebih serius lagi. Bergulatlah dan menanglah atas diri lama kalian dalam Kuasa Roh-Ku. Aku tidak akan melepaskan tangan kalian, dan kalian juga tidak boleh melepaskan tangan-Ku. Belajarlah di kaki-Ku lebih intens lagi. Aku memiliki banyak agenda dan pencapaian yang harus kau raih, dan untuk semua itu, engkau harus belajar dan bekerja dengan giat.

Jangan tertipu dengan pergerakan dunia, nak. Aku menantimu di tempat yang Kudus saat engkau hanya duduk di depan komputer atau telepon genggammu dan mencari hiburan dari sesamamu atau dunia. Siapa yang mau mendengarkan dan memberikan waktunya untuk-Ku? Bahkan di antara kalian, hai kelompok kecil, sedikit yang melakukannya. Ya, melakukannya dan bukan hanya berharap dan mencoba melakukannya.

Ini peringatan sederhana yang harusnya segera membawa kalian kembali tersungukur di depan Bapa. Ini, Kuulangi, peringatan enteng. Anggap saja ini adalah teguran halus agar kalian menginvestasikan lebih banyak energi, usaha, hati dan keinginan besar untuk mendekat kepada-Ku, Tuhan yang tidak terbatas.

Nah, sekarang, anak-anak-Ku yang terkasih, Aku melihat perjuangan kalian. Aku melihat usaha dan kebingungan kalian atas hubungan-Ku dengan anak-anak-Ku yang Kusebut-sebut sebagai ‘kelompok kecil’. Kalian bertanya-tanya, seperti apa suara-Ku, seperti apa rasanya berbicara dan bergurau dengan seorang Tuhan dan Allah, dan kalian bingung bagaimana mencari-Ku.

Sekedar tips, nak, Aku tidak jauh. Aku ada di dalammu, bila saja engkau mau percaya, berharap dan menggali lebih lagi ke dasar hati dan roh kalian. Kalian akan mendapatkan Aku di sana, anak-anak.

Aku bukan Allah yang pemaksa. Aku tidak memaksakan pertumbuhan kalian, sekalipun mungkin pertumbuhan banyak dari kalian tergolong lambat dalam takaran zaman sekarang yang membutuhkan kecepatan dan ketangkasan roh. Tapi, jangan pernah menyerah dan jangan pernah berhenti mencari. Sekali lagi, Aku tidak jauh.

Kalian dapat menemukan Aku di mana saja. Di setiap jalan yang kalian lalui, Aku ada di sana untuk mengajarkan berbagai hal padamu. Di hatimu, Aku berdiam di dalamnya dan terus memanggil dengan lembut, berharap engkau akan datang dan menanyakan kehendak-Ku alih-alih membombandir-Ku dengan kehendakmu. Ingatlah, Aku ini sahabat yang sekaligus adalah Tuhan dan Tuan kalian. Tidak bisa kalian terus datang dengan bejana penuh komplain dan komentar sarkastis kepada-Ku tanpa mencari umpan balik yang sempurna dari-Ku.

Inilah apa yang Kurindukan: kedekatan dengan setiap dari kalian. Kedekatan denganmu.

Sama seperti Aku telah merangkul anak-anak-Ku yang sekarang sedang berjuang mati-matian untuk naik ke level berikutnya, begitu juga Aku hendak dan sedang merangkulmu. Dengan modus yang berbeda, mungkin, tapi itu tidak merubah fakta bahwa Aku tetap mengasihimu lebih dari pada dunia ini.

Janganlah mudah tertipu dengan doktrin manusia, nak. Mereka mengajarkan interpretasi manusia, mereka mengartikan Firman-Ku, yang adalah Kehidupan, dengan hikmat daging yang busuk dan mati. Jangan terperdaya dengan doktrin dan ajaran apapun selain Firman! Kalian harus membaca Kitab-Ku dengan memohonkan petunjuk dan ajaran Roh Kudus-Ku sendiri! Kalian tidak bisa menelan begitu saja arti Firman yang dibawakan oleh orang lain, sekalipun mereka memegang jabatan tinggi dalam gedung gereja kalian.

Aku menghargai usaha dan kecerdikan. Aku menghargai kasih dan keinginan serta harapan. Jangan lupa: Aku menilik kedalaman hati. Aku tidak akan membiarkan kalian pergi dengan tangan hampa saat kalian benar-benar datang pada-Ku dengan roh dan jiwa yang rela diajar dan dibimbing Gembalanya. Dan hal yang sebaliknya juga berlaku bagi mereka yang memiliki intensi tidak murni: seperti mencari ketenaran, harga diri, dan kepuasan daging.

Kalau kalian tidak datang dan membongkar isi hati kalian di hadapan-Ku dan mengakui semuanya dalam ratap pertobatan, jangan salahkan Aku bila Roh-Ku akan membongkar paksa semuanya di depan Takhta Penghakiman pada Hari yang Ditentukan.

Ingatlah, pilihannya hanya dua: datang sekarang, atau menunggu dan tertinggal. Ini adalah perlombaan mencapai Sorga. Ini adalah perlombaan menuju kekekalan. Siapa menang, Ia akan Kuberikan penghargaan tinggi di hadapan Bapa. Dan Kami akan tinggal bersama-sama dengan orang itu untuk selama-lamanya.

Apakah kalian ingin tinggal bersama-Ku? Sudahkah kalian mencintai-Ku dengan cinta yang mengalahkan semua ambisi daging dan keinginan mata kalian?

Aku menunggu. Dan tidak lama. Waktunya adalah sekarang, atau kalian akan jatuh lebih dalam lagi ke dalam kegelapan dunia dan realita buatan si jahat. Setiap detik berharga. Setiap detik, itu hanyalah antara berpegang kepada Cahaya dan berjalan ke arah-Ku, atau semakin menyimpang dari-Ku dan tertarik ke dalam kegelapan.

Tunda, dan kalian akan temukan diri kalian lebih parah dari yang sebelumnya. Ini sama seperti penyakit kanker: ini adalah perlombaan dengan waktu.

              Waktunya memilih.


Validasi : Wahyu 19:10, 2 Petrus 1:21, Markus 1:15, Yakobus 4:8, Wahyu 21:5-8, Wahyu 3:21, Ibrani 12:1, Yohanes 14:15-30, Amsal 2:4-11, Amsal 3:5-12, Yohanes 12:31, 2 Tesalonika 1:5, 1 Yohanes 4:17, Wahyu 15:4, 1 Yohanes 1:9.
[ Read More ]

Sebuah Surat Panggilan

Author : Felicia Yosiana Gunawan

28 Febuari 2012.


Sebuah surat panggilan, dari Tuhan atas Semesta.


JC : Dengarkanlah, anak-anak. Waktunya mendekat. Siapa yang peka akan hal ini? Siapa yang berawas-awas dan menantik-nantikan? Siapa yang hatinya capek dengan segala perkara dan kebodohan dunia ini? Siapa yang jiwanya sungguh-sungguh merindukan Tuhan, Allah dan Ayahnya, datang menejemput mereka dari dunia yang penuh dengan cahaya glamor yang palsu dan memikat?

Sedikit, Kuberi tahu. Sedikit yang menantikan Aku dengan ketaatan dan harapan penuh. Sedikit yang mencari Aku dalam setiap perkara.

Akui saja, kalian lebih suka duduk di depan televisi atau majalah dan menantikan berita atau gossip terbaru dunia bobrok ini. Kalian lebih memperdulikan koran harian dan berita dari telepon genggam kalian dibanding Kebenaran Firman-Ku. Kalian tidak memperhatikan pergerakan-Ku.

Aku sedang bergerak.

Dan siapa yang akan tahu kesudahannya? Tidakkah kalian percaya apa yang anak-anak-Ku—anak-anak-Ku yang berjalan dalam terang dan kebenaran—katakan kepada kalian? Tidakkah kalian menyimak zaman yang bergulir dengan cepat menuju keruntuhan? Apa kalian pikir ada masa depan seperti yang dilukiskan dalam film-film sains-fiksi buatan manusia?

Kuberi tahu, tidak ada.

Dunia ini sedang hilang dalam ketamakan dan keangkuhannya. Aku melihat, terang yang bercahaya dari anak-anak-Ku meredup satu per satu. Ini menyakitkan hati-Ku dan Bapa-Ku! Kalian tidak lagi dengar-dengaran akan Roh-Ku. Kalian tidak lagi memperhatikan Firman-Ku dan menanti Aku dengan penuh sukacita serta harapan!

Di manakah hati yang hancur itu? Yang Aku lihat adalah hati yang penuh dengan ambisi daging dan keangkuhan gaya hidup. Kemanapun kalian pergi, kalian mengenakan topeng ini untuk menutupi borok dan luka bernanah di roh kalian. Menjijikan, kata-Ku.

Kenapa kalau kalian menderita? Kenapa kalau kalian disesah karena Nama-Ku? Kenapa kalau kalian dianggap berbeda? Kenapa kalau kalian dicambuk oleh keganasan Amarah dan Didikan-Ku? Bukankah Aku sudah mengatakan semua mengenai apa yang menanti kalian dibanding semua “kesulitan” ini? Tidakkah kalian pernah mendengar soal Sabda Bahagia-Ku?

Perhatikan baik-baik ke mana hatimu mengarah. Perhatikan baik-baik, karena engkau tidak mengetahui kedalaman hatimu sendiri. Aku, hanya Aku, yang memegang kunci atas hati kalian. Masalahnya, apakah kalian membiarkan Aku membuka hati tersebut dan menyembuhkan serta membersihkannya?

Tidak usah malu, nak. Aku tahu hatimu. Aku tahu segala kebodohan dan kebobrokanmu. Aku tahu segala keluh kesahmu. Jangan malu dan takut... Akui saja semuanya dan seperti janji-Ku, Aku akan mengampuni dan menjadikanmu baru.

Dan setelah itu, apa? Ada tahap kedua, yang sama-sama dihindari mayoritas anak-anak-Ku: penempaan. Tidakkah kalian tahu bahwa mustahil bagi bayi untuk berjalan dalam sehari setelah ia dilahirkan? Kalian juga sama, anak-anak. Butuh proses, serangkaian percobaan berjalan dengan jatuh-bangun yang tidak henti-hentinya, bagi kalian untuk melangkah dengan pasti. Fisik kalian tidak tumbuh tanpa proses, dan begitu juga hati dan roh kalian. Masalahnya, maukah kalian Kuproses?

Sekarang dengarkan sisi yang satunya. Ada anak-anak-Ku yang sedang bergerak di muka Bumi ini. Mereka membawa perubahan dan goncangan-goncangan yang dashyat. Goncangan yang akan menggetarkan Bumi sampai ke dasar lautan apinya! Mereka, orang-orang yang telah rela memberikan hati dan Kuproses, sedang berjalan dalam suatu perubahan baru yang besar dan berskala luar biasa!

Mereka mungkin sedikit, tapi jangan anggap remeh Dia yang Menyertai mereka. Aku, Jehovah Jireh, yan gmenyertai dan menyediakan segala yang mereka butuhkan. Dan dari mereka inilah perubahan akan dimulai.

Apakah kamu mau menjadi bagian dari ‘mereka’ yang sedikit ini? Kalau kamu mau, mendaftar saja segera! Pendaftaran masih terbuka bagi mereka yang rindu akan perubahan di akhir zaman ini, di detik-detik terakhir ini!

Pesan-Ku: jangan lengah, anak-anak. Kalian diciptakan untuk menyembah dan bertarung membawa Nama Tuhan kalian. Kalian tidak diciptakan untuk bersantai dan menikmati dunia dan segala isinya. Rendahkan hati kalian dan datanglah kepada-Ku, Aku akan memberikan kelegaan serta pengajaran bagi mereka yang haus akan Tuhannya.

Tetap berjaga-jaga. Jangan melemah, dan bantulah saudara-saudari kalian.

Aku, Bapa-Ku dan Roh Kudus-Ku, selalu mengawasi dan menyertai kalian, asal saja kalian percaya kepada Firman-Ku.


Validasi : 1 Yohanes 2:17, Yakobus 4:4, Kisah Para Rasul 2:17, Wahyu 21:6, Yohanes 14:7, 1 Yohanes 3:13, 1 Yohanes 2:15.
[ Read More ]

Mimpi - Radikalitas dan Peran

Author : Ivan Brian

Saya sedang bersama Aloi di sebuah foodcourt. Kami sedang bercakap-cakap. Kemudian, saya menanyakan kabar salah seorang temannya, karena saya tahu mereka berdua sama-sama kuliah di Trisakti. Tapi setelah ditanya, aloi menjawab, “Dia itu kena seks bebas.”

Mendengar hal tersebut, tiba-tiba orang yang duduk di sebelah Aloi ‘nimbrung’ ke dalam pembicaraan kami dan berkata, “Kenapa harus seks bebas sebagai jalan keluar?” Saya tahu wanita ini memberikan respon yang positif atas kasus tersebut.

Kemudian, saya dan Aloi berganti meja dan saya memberitahukan respin positif orang tersebut. Aloi sangat senang mendengarnya dan kami sangat senang; bahwa ada orang-orang yang pikirannya masih ‘jalan’. Namun, karena begitu asyiknya kami berbicara, tanpa sadar balita yang ada di sekitar kami mendengarkan dan mulai meniru kata-kata “seks bebas” dengan polos.

Adegan berganti dan saya melihat Cornel yang ingin mengendarai mobil Innova saya. Awalnya saya ragu dan tidak mengijinkan, namun karena Cornel memelas, saya membiarkannya. Dan ternyata ia menyetir dengan sangat brutal! Mobil dibawanya mepet-mepet, sradak-sruduk, ugal-ugalan, melawan arus, dan sederet kriteria pengemudi brutal lainnya. Dan saya ingat bahwa di dalam mobil ada beberapa anggota Tim Doa juga yang dibawa ugal-ugalan. Namun anehnya, saya, Feli dan beberapa anggota TD lain ditinggal Cornel di luar mobil.
Mimpi selesai.


Arti mimpi oleh Hikmat:

·         Teman Aloi yang terkena seks bebas adalah simbol orang-orang yang sudah ‘terkontaminasi’ dunia. Ini seperti penyakit penular yang berbahaya, dan Tuhan sudah memperingatkan dalam buku-Nya bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Dalam beberapa analogi, Allah sendiri sering mengatakan bahwa bersahabat dengan dunia berarti melacurkan diri kepada dunia—sebuah tindakan asusila dari Mempelai Wanita Tuhan Yesus yang sedang datang.

·         Reaksi wanita di sebelah Aloi menunjukan radikalitas anak Tuhan terhadap dunia. Dan memang inilah yang harus kita lakukan: menolak dunia mentah-mentah.

·         Balita di samping kami yang mencoba meniru kata “seks bebas” dengan polos menyimbolkan bahwa tidak semua hal bisa langsung diberikan mentah-mentah ke balita-balita rohani. Mereka belum mengerti berbagai macam hal dan ini justru bisa berbahaya.

·         Cornel yang ingin mengendarai mobil saya menyimbolkan adanaya ketidakpuasan anak-anak Tuhan terhadap peran dan statusnya. Mereka rawan sekali ‘iri’ dengan orang lain dan merasa bahwa mereka akan lebih cocok ditempatkan di posisi orang lain. Hasilnya adalah: hancur total. Mereka ini akan membawa mobil dengan ugal-ugalan dan tidak berkeprimanusiaan, dalam arti mereka hanya akan semakin menyimpang dari jalan yang Tuhan telah tetapkan.


Validasi : Ulangan 23:17, Wahyu 17:5, 1 Korintus 3:2, Ibrani 5:12, Ibrani 5:14, Yakobus 4:4, Roma 12:2.
[ Read More ]

Mimpi - LDK

Author : Silvia Gautama

Dalam mimpi ini, saya sedang mengikuti sebuah kegiatan seperti acara LDK. Semua peserta LDK bekerja dengan keras di berbagai sesi karena kami disuruh-suruh terus sama panitianya. Peserta LDK itu sendiri terdiri dari berbagai umur dan pekerjaan. Dan setelah kami bekerja keras, kami disuruh mengisi selembar kertas untuk perbaikan nilai LDK yang selanjutnya. Tapi ada satu pertanyaan aneh yang sangat awkward dan konyol di mata saya, “Suka artis X?”
Selesai LDK, keluarlah hasilnya. Saya baru memperhatikan di bagian itu kalau ada sepasang suami dan isteri yang juga ikut LDK ini. Hasil mereka aneh si suami tidak benar-benar mencintai isterinya karena ia tidak pernah sungguh-sungguh menatap isterinya di setiap foto yang disediakan. Ada juga peserta LDK yang merupakan seorang artis. Hasil tes artis itu mengatakan bahwa ia suka dengan si artis X yang ditanyakan di atas, namun itu kontradiktif dengan kebenarannya; semua orang tahu ia hanya pura-pura suka pada si artis. Aneh sekali sih mimpi kali ini...

Oke, lanjut ke bagian kedua.

Di sini saya hanya berperan sebagai penonton. Latar mimpi itu adalah sebuah acara penghargaan. Ada seorang pembawa acara yang memandu acara tersebut, dan ia adalah orang yang bertugas memanggil nama-nama yang memenangkan kategori-kategori yang ada. Dalam salah satu kategori, seorang artis muda kenamaan memenangkannya. Namun ia segera dicaci maki penonton di acara itu karena memang mereka adalah pembenci sang idola. Tapi di sisi lain, ada seorang artis yang berdiri membela si artis malang tersebut. Ia mengatakan bahwa si artis pemenang itu memiliki sisi-sisi baik dan ia layak memenangkan penghargaan.
Mimpi aneh pun berakhir.


Arti mimpi menurut Hikmat:

·         LDK mensimbolisasikan jalan Tuhan atau ladang-Nya. Ada segudang pekerjaan berat nan sulit yang harus kita lakukan sebagai pekerja Allah di akhir zaman.
·         Pertanyaan apakah peserta menyukai seorang artis tertentu—yang merupakan pertanyaan agak konyol di telinga peserta—adalah pertanyaan apakah kita benar-benar mencintai Tuhan Yesus. Ya, di mata dunia, ini terdengar konyol dan layak ditertawakan karena memang Firman Allah tidak dapat dimengerti orang-orang dunia ini. Tapi pertanyaannya tetap sama, apakah kita mengasihi Yesus?
·         Suami yang tidak benar-benar mencintai isterinya adalah simbol orang-orang yang suam-suam kuku dan tidak benar-benar mencoba mengasihi Allah dan sesamanya. Mereka akan segera disisihkan dari hadapan Tuhan.
·         Istilah menatap isteri dengan sungguh-sungguh dalam setiap foto berarti bagaimana respon kita dalam setiap masalah dan hal-hal kecil hidup kita: apakah kita menempatkan Tuhan di situ?
·         Artis yang pura-pura menyukai si artis—dalam arti, Tuhan Yesus—adalah si Iblis dan para pengikutnya.


·         Acara penghargaan adalah Penghakiman dari Tuhan sendiri.
·         Artis yang menang namun dicaci maki adalah anak-anak Tuhan yang dipilih-Nya namun dibenci dunia.
·         Artis yang beridri untuk membela artis pemenang adalah pembelaan Tuhan sendiri terhadap anak-anak-Nya. Ini mengingatkan bahwa setiap perbuatan, sikap dan pekerjaan kita dicatat-Nya.


Validasi : 1 Korintus 1:18-21, 1 Korintus 2:14, Kisah Para Rasul 2:23, 2 Korintus 13:4, Matius 12:36, Roma 14:12, Yohanes 15:18-19, 1 Yohanes 3:13, Roma 8:28, Matius 24:5, Yudas 1:4, Wahyu 3:5.
[ Read More ]

Give and Receive

Author : Felicia Yosiana Gunawan

20 Febuari 2012.

Beberapa hari sebelumnya, tanggal 18 Febuari 2012 untuk lebih tepatnya, saya dibawa oleh seorang Pendeta kenalan yang telah sering menjadi ‘teman curhat’ Tim Doa ke Mahanaim. Yah, saya akui, ini pertama kalinya saya merasakan hadirat Tuhan yang begitu bombastis dalam sebuah kebaktian. Begitu kami disuruh melepas alas kaki dan naik tangga ke aula di lantai atas, saya sudah merinding. Roh saya mengetahui secara pasti bahwa ada malaikat yang berjaga di ujung anak tangga, dan tempat itu benar-benar diliputi kemuliaan Allah. Dan memang bukan sebuah kebetulan bahwa penyembahan sedang berlangsung. Anak-anak Tim Doa yang ikut pun mengkonfirmasi hal ini dengan berkata, “Gue merasakan adanya Holy Presence yang kuat banget,” dan “Ya ampun, ini keren banget!” pada saat kami masih di tangga.
Singkat kata, kami mengikuti sesi kebaktian sampai akhir. Tapi ada yang sangat berkesan pada saat penyembahan berlangsung di menit-menit terakhir. Saya dibawa untuk melihat diri roh saya sendiri di Alam Roh.

Yap, saya berada pada sudut pandang orang ketiga saat itu. Saya dapat melihat tubuh rohani saya yang mengenakan Perlengkapan Rohani dicampur dengan Atribut Kerajaan Allah. Yap, saya mengenakan mahkota, kalung, anting-anting, dan beberapa pernak-pernik lainnya. Rasanya di satu sisi saya mengenakan Perlengkapan Perang secara utuh, tapi begitu disorot dari sisi lain saya hanya mengenakan jubah putih dengan Atribut Kerajaan. Seperti ada dua sisi dalam pengelihatan itu yang membuat saya agak bingung pada awalnya. Namun, setelah Roh Kudus mengingatkan bahwa sorotan kejadian dalam Alam Roh itu memang bisa banyak sudut pandangnya, saya kembali ‘menonton’ adegan yang akan Ia perlihatkan.
Tubuh roh saya berumur, kira-kira, empat belas atau lima belas tahun. Selisih sedikit lebih muda dari tubuh fisik saya. Ia mirip saya tapi tidak. Bingung? Yah... Gimana menjelaskannya, ya? Pokoknya itu saya, tapi tidak seperti saya. Gitu aja, deh. Kalau mau detailnya, silahkan minta sendiri sama Roh Kudus; saya cuma penonton.

Saya memperhatikan bahwa tubuh roh saya sedang berada di padang rumput terang yang tidak asing. Dan yang aneh, saya melihat beberapa anak kecil berbaris horizontal di hadapan saya. Mereka semua mengenakan kemeja atau gaun putih bersih, dan tinggi mereka kira-kira sepinggang saya, sedangkan yang sedikit lebih tua sebahu saya. Saya lupa ada berapa anak, dan saya tidak begitu ingat muka mereka. Mereka siapa juga saya tidak tahu. Yang jelas, keberadaan roh lain selain Tuhan, Roh Kudus, Bapa dan para malaikat di padang rumput ini agak janggal buat saya.
Tapi bukan itu yang bikin saya terpaku di tempat. Secepat yang saya bisa ingat, sisi pengelihatan saya dibawa untuk melihat diri saya dengan jubah putih Atribut Kerajaan. (Dan saya nggak mungkin mengenakan gaun di dunia nyata! Tomboy mode: on). Sebenarnya sudut pandang saya itu dari belakang tubuh roh saya, tapi pada saat yang bersamaan, saya rasanya juga bisa melihat dari sisi yang lain dan tahu setiap gerak-gerik ataupun mimik roh saya. Ia kemudian mendekat anak pertama. Melepaskan mahkota emas dengan pola rumit dari kepalanya, ia memasangkan mahkota itu ke kepala anak di depannya. Dan saya tidak tahu gimana, tapi mahkotanya pas!

Tubuh roh yang sangat bukan saya tapi saya—ehem—kemudian berjalan ke anak selanjutnya. Ia kemudian melepaskan kalung emas dari lehernya dan mengalungkannya pada si anak. Hal seperti itu terjadi berulang-ulang, tubuh roh saya memberikan setiap Atribut Kerajaan yang ada pada dirinya kepada setiap anak di sana. Setiap anak dapat satu dari apa yang ia kenakan: ada gelang emas, anting-anting, dan juga cincin. Dan setelah semua Atributnya habis, sisi pengelihatan disorot jadi tubuh roh yang mengenakan Perlengkapan Rohani lengkap. Ia kemudian melepaskan Ketopong Keselamatan, Jubah Kerendahan Hati, dan sederet perlengkapan yang menempel pada tubuhnya dan memakaikannya kepada sisa anak di sana.
Saat semuanya sudah mendapat bagian, tubuh roh saya berbalik untuk menatap saya di belakang. Dan dalam sepersekian detik, ia berubah menjadi Tuhan Yesus sendiri!
Ia kemudian menatap saya dalam-dalam dan berkata, “Tiru Aku.”

Dan saya segera dibawa mengerti bahwa inilah yang namanya memberi.


Perhatikan baik-baik bahwa setiap perlengkapan ataupun atribut sangat berarti bagi seseorang yang tidak mengenakan apa-apa. Satu set Atribut Kerajaan dan Perlengkapan Rohani dapat memberkati belasan anak! Satu untuk banyak orang! Bukankah ini luar biasa?
Sebelum saya sempat memprosesnya lebih dalam, Ev. Iin Tjipto mengatakan di tengah penyembahan bahwa setiap orang di ruangan tersebut akan menerima berkat dan hadiah dari Tuhan. Dan dalam sekejap mata, ada kotak merah kecil di hadapan saya. Secara roh, saya membukanya dengan hati-hati dan menemukan dua benda di dalamnya. Sebuah kunci emas seukuran kepalan tangan anak-anak dan sebuah batu mulia berwarna merah seukuran biji buah salak.

Jujur, saat itu maupun sampai sekarang saya kurang begitu mengerti kunci dan batu itu untuk apa. Tapi pada tanggal 20 Febuari, saat saya menyembah, sesuatu terjadi lagi. Saya melihat tubuh roh saya lagi.
Kali ini, ia tidak mengenakan apa-apa selain sebuah jubah putih yang begitu halus. Yep, saya bisa merasakan kehalusannya di dunia fisik. Rasanya sangat nyaman dan enak dipakai. Saat pemandangan saya ditarik menjadi sudut pandang orang ketiga, saya menyadari bahwa tubuh roh saya tengah berada di sebuah tangga besaaaaarr dan panjaaaang yang terbuat dari bahan berwarna putih mengkilat. Ada awan-awan putih yang penuh kemuliaan di sekitar tangga itu, dan ada sebuah gerbang besar di hadapannya. Saya bertanya-tanya, tubuh roh saya lagi ngapain ya mematung di depan gerbang itu?

Sedetik kemudian, kesadaran saya ditarik kepada tubuh roh dan saya dapat merasakan dan melihat dari sudut pandang orang pertama. Dan ada yang aneh... Rasanya kok sekujur tubuh saya basah...? Dan basah bukan oleh air... Tapi sesuatu yang lebih kental, super-harum, namun tidak lengket. Rasanya tidak dingin, tapi sejuk sekali. Dan saat cairan yang menetes-netes dari ujung kepala sampai kaki itu masuk ke mulut saya sedikit, rasanya manis!

Ehem. Tuhan pasti bercanda... Saya tidak mungkin mandi madu, jadi ini apa?

Minyak,” sahut Roh Kudus.

Apa?” kesadaran jiwa saya membatin, walau tubuh roh saya tetap kalem dan diam seraya menatap gerbang.

Dalam sekejap Hikmat dan Pengertian masuk ke benak dan roh saya, dan saya segera mengerti ini minyak apa. Ini mur! Ini jenis wewangian yang dipakai Esther dalam masa ‘karantina’nya untuk mandi dan berendam. Mur memiliki wangi yang luar biasa namun tidak menusuk hidung. Wanginya halus namun menarik seluruh indera. Dan tentu saja, harganya di dunia mortal lumayan mahal.
Saya pernah membaca sebuah kesaksian dari Anna Rountree, seorang yang mendapatkan pengajaran dari Alam Roh dan Sorga secara langsung, bahwa ini disebut ‘favour’. Saya tidak menemukan bahasa Indonesia yang tepat untuk mengalih-bahasakan kata tersebut, jadi silahkan Anda buka kamus sendiri. Artinya dalam Kamus Bahasa Inggris lebih ‘nancep’, kalau buat saya...

Tentu saja, di dunia nyata, saya mulai mengerang. Siapa saya? Siapa saya sehingga Tuhan mau melihat saya? “Saya pendosa! Saya kotor dan sangat tidak menggambarkan kandidat Sorga! Worse, I’ve blasphemed against You!

Ketiga Persona Allah diam. Dan dalam keheningan mereka, saya tahu mereka sebenarnya sedang mengatakan, “Aku tahu, Aku tahu. Tapi Aku telah melayakkan engkau.”

Pengelihatan berhenti dan Tuhan segera mengomandokan saya untuk mengambil sebuah buku dari lemari. Di dalam buku itu ada data mengenai arti tersirat dari batu-batu mulia, dan saya tahu Ia ingin saya membaca bagian tersebut. Dan... Saya hanya bisa cengo saat membaca apa yang digambarkan oleh tiga batu dengan warna yang pernah Roh Kudus katakan sebagai ‘warna’ saya.

Batu Sardis melambangkan Gairah Melayani dan Vitalitas.
Jasper melambangkan Kestabilan.
Carbuncle melambangkan Keharuman.

Saya membatu. Tuhan tertawa.

Anda sudah menghitung semuanya, ya? Kok bisa sesuai banget?” batin saya pasrah.

Ia tersenyum. “Sardis melambangkan kamu,” jelas-Nya. “Jasper adalah kamu yang harus bertumbuh sesuai keinginan-Ku. Dan Carbuncle melambangkan apa yang Aku baru saja karuniakan kepadamu.”

Dan saya mulai menangkap maksud-Nya di poin ini: apa yang Anda berikan dengan tulus dan dalam Kasih Agape, Anda akan menerima balasannya dari Tuhan sendiri. Dan saya curiga bahwa setiap anak-anak-Nya juga pasti memiliki ‘simbol-simbol’ yang melambangkan diri mereka di hadapan Tuhan. Jangan rendah diri. Bukankah kita semua spesial? Cobalah mulai berjalan di jalan-Nya meskipun ada begitu banyak pertanyaan. Dan pasti, Tuhan akan membuka ‘kotak-kotak’ tersebut satu per satu untuk Anda.
Untuk apa kunci itu juga sekarang saya belum mengerti. Tapi saya mau mencoba berjalan dengan iman dan Hikmat saja. Siapa yang tahu kapan kunci ini akan berguna?


Dan atas pimpinan Roh Kudus, biarkan saya menuliskan apa saja lambang dari Atribut Kerajaan di atas. Ini saya dapatkan dari buku-buku Anna Rountree.

·         Mahkota – Hikmat
·         Anting-anting – Pengetahuan
·         Bandul kalung – Pengertian
·         Gelang – Pertimbangan
·         Cincin – Kemampuan Berkomunikasi
·         Kalung – Takut akan Allah
·         Bau Harum / Parfum / Mur - Favour


Validasi : 1 Korintus 15:44, 1 Korintus 2:7, Wahyu 22:19-20, Keluaran 39:9-14, Wahyu 21:20, Mazmur 44:21, Amsal 25:2, Markus 4:22, Efesus 1:9.
[ Read More ]