Celah

Author : Felicia Yosi

Karena sempat tidak taat kepada Roh Kudus dalam perkara-perkara kecil, saya kehilangan kontak dengan Suara Tuhan selama beberapa hari. Tentu saja, ini sangat menyiksa dan membingungkan saya yang saat itu tidak mengetahui kenapa saya bisa menjauh dari-Nya. Tapi mari puji Allah yang luar biasa baik dan berhikmat, karena lewat pengalaman itulah saya dapat membagikan hal ini.
Tidak taat sangat krusial di tengah-tengah gejolak akhir zaman.

Tahukah Anda, salah melihat artikel, salah membaca buku dan salah melihat iklan dapat menjadi sangat berbahaya? Yap, saya amengalaminya.

Setelah berhari-hari meminta Tuhan untuk ‘berbicara’, saya akhirnya mengetahui bahwa selain celah ketidak-taat-an ‘mini’ saya, saya telah terlalu banyak membuka celah dengan menikmati hal-hal sekuler yang sebenarnya cuma asal lewat saja! Ini serius! Saya ‘hanya’ membolak-balik halaman komik dalam waktu 1-2 menit, ‘hanya’ tidak sengaja melihat iklan game tidak lebih dari 5 detik, dan ‘hanya’ salah membaca artikel (dan foto) mengenai penyiksaan manusia.
Tapi semua hal ‘kecil’ itu dipakai untuk menyerang saya habis-habisan oleh si jahat.
Tuhan kemudian memberikan hikmat bahwa hidup kudus tidak bisa setengah-setengah. Apakah Anda melayani dan berkomitmen hidup kudus? Itu baik! Tapi apakah Anda masih berkecimpung dalam hal-hal sekuler yang tidak melibatkan Tuhan Yesus?

Berbicara simpel, implikasi apa yang bisa diambil dari pengalaman ‘hanya’ saya di atas? Kalau apa yang saya lakukan ‘hanyalah’ melihat dan menikmati sebagian kecil dari segala yang ditawarkan dunia DAN membuka celah karena itu, bagaimana dengan kehidupan orang-orang yang menonton TV secara rutin, membaca buku-buku sekuler dan menikmati game serta lagu sekuler? Implikasi yang simpel namun mengerikan, bukan?


Dalam hal ‘celah mini’ ini, Tuhan memberikan sebuah mimpi kepada saya setelah satu malam penuh dengan ratapan pertobatan dan permohonan supaya Ia memperdengarkan Suara-Nya kembali.


Saya berada di sebuah taman-kota indah yang megah dan besar. Saya tahu, bahwa saya sedang berada di dekat tengah-tengah taman tersebut dan taman itu memiliki suatu pola. Entah bagaimana saya langsung tahu bahwa taman tersebut berada di atas sebuah gunung yang tinggi—di mana jurang mengelilingi tempat saya berada. Taman itu sangat besar, sehingga terbagi dalam beberapa bagian yang mengelilingi bagian lainnya. Bagian terdalam, tempat saya berada, adalah bagian termegah dan paling ‘aman’. Bagian kedua yang berada di luarnya akan terus melebar dan melebar sampai tembok terakhir taman yang kemudian disambung dengan jurang dan hutan yang gelap dan misterius.

Saya ingat, di dalam mimpi itu, saya sedang berjalan di bagian tengah taman dan saya melonjak-lonjak karena melihat Yesus berjalan di sana juga. Tapi, alih-alih mengikuti-Nya, perhatian saya tiba-tiba terpusat kepada seekor kuda abu-abu yang berbulu tebal dan bermuka agak aneh. Kuda itu sangat besar dan tinggi. Tidak keren, tidak se-keren kuda Sorgawi yang saya lihat dalam pengelihatan yang diberikan Allah, tapi tetap kuda. (Saya sangat menyukai kuda!)

Kuda tersebut, kalau boleh saya gambarkan, berbulu super-tebal dan agak kusam warnanya. Kepalanya meringkik-ringkik aneh dan tidak keren sama sekali. Tapi karena saya sangat antusias ingin menaiki kuda tersebut, saya segera berlari ke arahnya tanpa curiga. Saya ingat sekali, bahwa pada saat saya berlari ke arah kuda itu, Roh Kudus berbicara dengan sangat lembut agar saya TIDAK menaiki ataupun mendekati kuda itu.
Tapi karena antusiasme saya, peringatan-Nya saya hiraukan.
Saat saya mendekat, kuda itu menundukan kepalanya sedikit, seakan-akan mengundang saya untuk naik ke punggungnya. Dan itulah yang saya lakukan.

Sedetik setelahnya, saya sudah berada di angkasa. Kuda itu rupanya melompat dengan kecepatan dan kekuatan yang tidak normal, membawa saya menjauh dari ‘inti’ taman menuju jurang!!

(Saya ingat ia hanya membutuhkan 1-2 kali pijakan untuk kembali mengudara dengan cepat dan kuat).

Saat saya sudah hampir mendekati tembok terluar taman yang dipagari pula dengan pohon-pohon tinggi, saya mengambil inisiatif untuk melompat dari kuda tersebut sebelum saya jatuh ke jurang di luar. Saya kemudian tersangkut di pohon super-tinggi yang berada di bagian dalam taman. Saat melihat ke bawah, barulah saya benar-benar sadar bahwa saya telah dibawa begitu jauh meninggalkan bagian tengah taman di mana Yesus berada.


Arti mimpi menurut tuntunan Hikmat:

  • Kuda melambangkan si jahat dan media-medianya yang akan membawa Anda menjauh dari Kristus.

  • Taman kota berpetak dan berpola di atas gunung adalah tingkat keintiman dengan Allah. Semakin kita mendekati inti taman, semakin kita peka dengan  Roh Kudus. (Note: saya tidak akan mengklaim bahwa saya adalah orang yang super-peka karena masih banyak hamba Tuhan lainnya yang lebih luar biasa dipakai Allah daripada saya. Lagipula, saya tidak tepat berada di tengah taman—tapi mendekati.)

  • Jurang dan hutan di luar taman terlihat sangat memukau dari kejauhan. Namun bila Anda sampai jatuh ke sana, saya berani jamin, ada jutaan makhluk kegelapan yang siap beraksi dan membuat Anda tersesat di dalam hutan yang gelap dan rindang tersebut. Ini, tentu saja, melambangkan segala hal ‘memukau’ yang disponsori oleh si Iblis. Dapat berupa apa saja yang bisa menarik Anda jauh dari Kristus. (Kekayaan, kehormatan, hobi, harga diri, waktu, sosialita, dan seterusnya.)