Auhtor : Felicia Yosiana
13 Oktober 2011
Saya sedang mengobrol biasa dengan Tuhan dan sedang agak bete siang itu karena memikirkan nasib dunia dan bangsa-bangsa yang seperti tidak mengenal Allah. Di saat saya sedang berpikir seperti itu dan bertanya-tanya pada-Nya, Ia mengatakan sesuatu mengenai gempa bumi dan bangsa-bangsa. Setelah saya me-review hal tersebut, Ia kemudian mengatakan, “Sekarang, bahkan saat kita sedang berbicara, ada gempa yang terjadi.”
Hal ini saya tidak anggap terlalu serius. Well, bukankah gempa selalu terjadi di seluruh dunia dengan skala yang berlainan?
Saya tidak tahu sampai malam harinya bahwa pada saat itu Bali sedang dihantam gempa dengan skala yang cukup tingi.
JC : Tertidurkah engkau, wahai bangsa-bangsa?
Tidakkah matamu melihat perbuatan tangan-Ku yang ajaib? Tidakkah telingamu mendengar akan berita-berita akan akhir zaman? Tidakkah kau merasakan kedatangan-Ku yang sedang terjadi?
Di mana hati kalian, bangsa-bangsa? Di mana Aku kalian posisikan?
Jangan melawak! Aku tidak membiarkan diri-Ku dipermainkan! Kalian memposisikan Aku sebagai objek penyembahan yang mati dan tidak memiliki kehendak! Kalian membatasi Aku dengan sekat-sekat filsafat dan pemikiran kalian yang picik dan dangkal! Kalian menyangkal Aku, Suara-Ku, dan nabi-nabi yang menyuarakan firman-Ku!
Terkutuklah kalian yang Kudapati tertidur lelap saat Aku datang!
Ada begitu banyak! Oh, begitu banyak!! Begitu banyak yang menyangka diri mereka ‘siap’ namun bobrok hati dan tingkah lakunya di hadapan-Ku!!
Standar dunia ini sudah terlalu jauh meracuni kalian, anak-anak. Sudah tidakkah kalian memiliki waktu untuk berdua saja berbincang dengan Aku? Di manakah kalian posisikan Roh Kudus-Ku pada hati kalian?
Kuberi tahu: DI AMBANG PINTU!!
Oh, kalian memposisikan-Nya di tempat yang strategis bagi kalian untuk mengusir-Nya kapan saja! Kalian tidak menyukai Suara-Nya, Suara-Ku, Suara Kami!! Kalian membenci teguran-Nya dan tidak mengindahkan ratapan-Nya!!
Aku SEDANG datang, dan siapa yang akan tahu bilamana Aku tiba?
Tidak satupun akan mengetahuinya. Namun anak-anak yang dengar-dengaran dengan Aku, anak-anak yang sekarang ini begitu menderita karena dunia, anak-anak yang KALIAN, anak-anak dunia ini, benci dan olok-olok—ya, MEREKA-LAH yang akan mendengar sangkakala-Ku!!
Kalian lebih tertarik kepada TV, majalah, aktivitas-aktivitas yang tidak ada Aku di dalamnya. Bandingkanlah diri kalian dengan orang-orang di sekitar kalian? Apakah kalian berbeda di dalam Aku? Atau sama sajakah kalian dengan dunia?
Kuberi tahu, bila kalian tidak ‘berbeda’ dari dunia ini, kalian pasti akan tertinggal Pengangkatan-Ku. Malaikat-Ku dan Aku tidak akan melihat—atau bahkan melirik untuk mengangkat—anak-anak yang tidak memiliki warna yang berbeda dari dunia.
Materai kalian, itulah yang akan menandakan perbedaan kalian.
Sudahkah dahi kalian dimaterai, kan oleh firman-Ku? Sudahkah? Oh, begitu sedikit yang mau mencari Aku!!! Bagaimanakah kalian bisa menerima materai-Ku tanpa restu-Ku?
Aku telah banyak berbicara dengan kalian, anak-anak. Sudah saat-Nya kalian mengenal Suara Hikmat-Ku.
Sekarang, anak-anak-Ku terkasih, dengarkanlah!! Ini Aku, Bapa yang kalian kenal!
Persiapkanlah dirimu, anak-anak! Aku datang!! Aku datang untuk kalian dan hanya kalian!!
Oh, betapa hati-Ku rindu untuk mengambil kalian dari dunia yang jahat ini! Kalian tidak tahu betapa Aku bersukacita karena kalian! Kalian tidak tahu betapa hati-Ku sakit melihat ratapan kalian!!
Berpalinglah dari dunia yang hancur ini dan lihatlah Aku, Ayah kalian, Mempelai Pria yang sedang datang!!
Berbahagialah mereka yang Kutemukan berjaga-jaga saat Aku datang! Peganglah tangan saudara-saudara kalian dengan erat dan songsonglah Aku, anak-anak! Ya, Aku datang, Aku datang untuk memberikan kalian hidup abadi di Rumah-Ku yang Kudus!
Aku sudah bisa melihat wajah-wajah bahagia kalian di Sini! Aku sudah mempersiapkan pesta penyambutan ganti segala ratap tangis kalian di Bumi! Kalian yang sekarang diolok-olok dunia dan dihina, oh ya, sungguh kalian inilah yang akan menerima penyambutan luar biasa di Rumah!!
Berbahagialah bersama Aku dan jangan palingkan wajah kalian dari pada-Ku! Tetaplah fokus, anak-anak! Jangan melompat keluar dari Kereta Pengangkatan-Ku karena godaan si Iblis! Kalau kalian keluar, maka kalian tidak akan lagi mendapatkan tempat di dalamnya (Kereta)!
Jagalah hati dan pikiran kalian agar tetap murni. Bersekutulah dengan Kasih dan kerendahan hati sampai Aku tiba. Saling tolong menolonglah kalian di dalam Aku.
Sebentar lagi, ya, sangat sebentar, Kereta akan berjalan.
Kereta dengan satu tujuan: Rumah yang Kekal.