A/N : Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pengelihatan dua kakak-beradik, Sebastian (12 tahun) dan Jonathan (9 tahun). Diambil dan diterjemahkan dari End Times Prophecy.
"Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat pengelihatan-pengelihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi."
Kisah Para Rasul 2 : 17
Saat sedang berenang, aku melihat jalan dari emas dan aku langsung tahu bahwa itu adalah jalanan di Sorga.
Aku melihat sebuah kano di atas air dan aku sadar bahwa ia tidak stabil. Lalu aku melihat sebuah perahu, dan ia meluncur dengan baik di atas air. Lalu Tuhan membawa aku ke tepian dan aku melihat sebuah rumah di atas batu, dan rumah lainnya di atas tanah. Saat pasang tinggi datang, ombak laut dan angin kencang merobohkan rumah yang berada di atas pasir, tapi rumah yang di atas batu tidak bernasib demikian.
Tuhan mengatakan, “Rumah di atas pasir sama dengan kano yang kau lihat. Perahu melambankan rumah yang berada di atas batu. Pasir dan kano adalah orang-orang yang ragu-ragu dan tidak percaya pada Allah. Sedangkan perahu dan batu melambangkan orang-orang yang percaya pada-Ku, tidak peduli apa yang setan-setan lakukan kepada mereka, mereka tetap kuat.”
Matius 7 : 24 – 27
Saat berdoa, aku melihat awan besar dengan malaikat-malaikat yang berterompet. Terompet-terompet sudah siap di mulut mereka. Tuhan Yesus berdiri di atas awan dan siap untuk Mengangkat Gereja-Nya.
Dalam pengelihatanku, aku melihat kerumunan besar orang dan seorang laki-laki berjubah putih. Sang laki-laki mengangkat dua keranjang roti dan ikan dan memberikannya kepada 12 orang serta orang-orang lain. Semua orang dapat makan.
Note : Lelaki berjubah putih adalah Yesus dan Ia mengatakan, “Orang-orang telah mempertanyakan apakah Aku mengangkat dua keranjang roti dan ikan satu per satu atau sekaligus.”
Markus 6 : 41 – 42
Saat berdoa, aku melihat seekor rajawali yang bertengger di atas dahan pohon. Ia terbang ke pohon lain dan terbang lagi sebelum mendarat.
Tuhan mengatakan, “Sebentar lagi Aku akan menumpahkan cawan murkaku ke Bumi.”
Saat sedang berdoa, aku melihat deretan-deretan orang sedang berdoa dan berdoa untuk orang-orang lain. Lalu Allah mengatakan, “Ingatlah untuk berdoa bagi orang lain lebih sering.”
Aku melihat malaikat dengan armor perak.
Saat sedang berdoa, Yesus berkata, “Aku berada di ambang pintu setiap hati manusia. Bersiaplah seakan-akan Aku datang sekarang! Tetaplah kuat di dalam iman, dan teruslah berdoa bagi orang lain.”
Saat sedang berdoa, aku melihat sebilah pedang dan Tuhan berkata, “Buku-Ku seperti pedang,” dan pedang itu masuk ke tengah-tengah Alkitab. Alkitab itu lalu tertutup dengan pedang di dalamnya, dan pedang itu ditarik keluar.
Efesus 6 : 17
Aku melihat seorang malaikat dengan jubah putih dengan ikat pinggang. Ia berjalan ke arahku dan berkata, “Berdirilah,” dan ia memberikan aku sepasang sepatu. “Ini adalah Sepatu Kedamaian. Kau akan mebutuhkannya hari ini.”
Note : Warna sepatunya putih, dan ada kata “DAMAI” padanya. Sepatu itu memiliki banyk traksi. Saat sang malaikat memberikanku sepatu itu, ia membungkuk seakan-akan ia adalah malaikat yang sangat tinggi. Bahkan setelah ia membungkuk, ia masih harus melihat ke bawah untuk memberikan aku sepatunya. Aku adalah anak yang sangat kecil dan pendek sebagai perbandingan.
Efesus 6 : 15
Saat sedang berdoa, aku dibawa ke hadapan Takhta Allah Bapa. Aku melihat-Nya dari pinggang ke bawah.
Aku melihat diriku di hadapan takhta-Nya dan Aku melihat kaki-Nya. Dalam perbandingan kaki-Nya denganku, aku seukuran butir debu.
Allah Bapa mengenakan ikat pinggang emas dan mengenakan jubah putih.
Note : Warna takhta-Nya putih bersih.
Saat sedang berdoa, Tuhan berkata, “Banyak dari orang-orang-Ku yang akan berpaling daripada-Ku dalam masa tribulasi.”
Saat aku mengambil komuni setelah selesai berdoa, aku memakan rotinya. Kemudian aku melihat Yesus memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu aku membuka mataku. Setelah aku berdoa untuk jus anggur yang melambangkan darah-Nya, aku melihat Yesus mengangkat sebuah piala dan memberikannya kepada murid-murid-Nya.
Note : Sebelum komuni, Roh Kudus mengatakan bahwa Tuhan akan memberikanku pengelihatan pada waktu tersebut. Tuhan memberikan dua pengelihatan secara berurutan! Luar biasa!
Matius 26 : 26 – 28
Aku melihat dua malaikat di dekat perapian kami, satu di setiap sisi. Yang satu mengenakan jubah putih dan kain putih pada pinggangnya. Ia sangat tinggi dan memiliki rambut hitam. Kepalanya hampir menyentuh langit-langit kami yang tingginya sekitar 10 kaki.
Malaikat yang satu mengenakan armor emas, sepatu putih, dan ikat pinggang berkepalakan emas. Warna ikat pinggangnya dibuat dari sutra emas. Ia memiliki pedang tersarung di pinggangnya. Pegangan pedangnya terlihat seperti perunggu. Malaikat berarmor ini memiliki rambut cokelat panjang.
Mazmur 91 : 11
Sebelum aku tidur, aku melihat seorang malaikat dengan armor dan ketopong di samping tempat tidur Ibuku. Pedangnya terhunus dan ia terlihat siap untuk melakukan titah Tuhan. Saat Ibu mengutip (quote) ayat-ayat Alkitab, aku melihat si malaikat berlari dan menghilang, seakan-akan ia akan pergi berperang.
Mazmur 103 : 20
Saat berdoa, aku melihat seekor rajawali besar yang berwarna putih terbang tinggi melewati gunung-gunung, bukit, sungai dan pepohonan.
Arti dari Tuhan : Rajawali putih melambangkan Gereja yang telah dimurnikan dan terbang melintasi semua rintangan dari setan.
Saat berdoa, aku melihat wajah Yesus dan sebagian jubah putih-Nya. Ia tersenyum dan rambut-Nya berwarna cokelat.
Saat aku mau membaca Alkitab, aku mendengar suara kepakan di belakangku. Saat aku melihat keluar jendela, aku melihat seekor merpati di dahan pohon dengan bunga-bunga putih. Merpati itu berwarna putih bersih dengan paruh oranye. Tingginya sekitar setengah kaki.
Note : Sehari sebelumnya, Tuhan telah memberitahuku soal pengelihatan ini dan mengatakan padaku untuk menantikannya. Ia memenuhi janji-Nya! Benar-benar Tuhan yang luar biasa!