Heaven

Author : Meitri Angelina

Dalam tulisan kali ini, saya ingin mensharingkan mengenai vision saya mengenai surga yang belum lama ini saya dapatkan.  Saya mendapatkan vision mengenai surga saat saya sedang melaksanakan rutinitas doa pagi saya. Pada awalnya, saya tidak mengetahui bahwa Tuhan Yesus bermaksud untuk memberikan vision mengenai surga kepada saya.

Pada awalnya, saya berada di suatu tempat gelap. Disana, saya melihat roh saya menggunakan pakain putih dan saya melihat darah membalut dan memenuhi tubuh saya. Darah itu terus turun seperti pancuran dari atas bahkan saya melihat ada genangan darah di bawahnya. Itu adalah Darah Kristus yang digunakan untuk menyucikan saya dari dosa-dosa dan kesalahan saya. Tanpa Darah Kristus, saya tidak dapat memasuki surga. Saya rasa ini juga berlaku apabila kita bermaksud untuk masuk dalam hidup kekekalan. Tanpa Darah Kristus, kita tidak akan dapat masuk ke dalam surga. Dapat dikatakan bahwa kita harus menerima Yesus Kristus dalam hidup kita untuk dapat masuk ke dalam surga kelak.

Kemudian, saat saya melanjutkan doa. Saya melihat Tuhan Yesus tersenyum lembut kepada saya
" Anak-Ku ada satu tempat yang ingin aku tunjukkan padamu" Yesus berkata dengan lembut sambil menutup mata saya.

Saat itu, saya merasa suasana di sekeliling saya berubah. Saya belum memahami kemana Beliau bermaksud untuk membawa saya. Saat itu, sinar-sinar terang yang sangat indah yang masuk melalui sela-sela tangan Beliau tertangkap oleh mata saya. Saya juga merasakan perasaan damai yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

M: "Tuhan, kemana Anda akan membawa saya?"
JC: " Aku ingin menunjukkan tempat yang sangat indah, tempat yang sudah aku sediakan bagi kamu dan Anak-anak-Ku yang lain yang tetap setia berdiri bagiKu sampai akhir zaman"

Saat itu, saya menyadari bahwa saya ada di surga. Perasaan senang yang sangat amat memenuhi hati saya. Rasanya saya ingin segera mengabarkan kepada teman-teman saya dan membagikan sukacita ini

Saya kemudian mengkonfirmasi kepada Tuhan mengenai tebakan saya bahwa kami berada di surga dan Ia menganggukkan kepala dengan puas. Untuk berbagai alasan, Beliau tetap menutup mata saya selama perjalanan kami. Saya hanya ditunjukkan beberapa tempat saja. Saya akan menuliskan perjalanan saya di surga.

Saat itu, saya dibawa ke sebuah tempat di surga. Rasa damai dan ketenangan yang amat sangat memenuhi hati saya. Saat itu, saya mendengar suara tawa.. Ya, saya mendengar suara gelak tawa dari seorang. Sangat jelas dan merdu. Suara tawa itu kemudian  disusul oleh gelak tawa suara anak-anak yang lain. Saya merasa itu sebagai suara yang amat merdu. Saya bisa merasakan  joy. itu satu-satunya kata yang dapat saya tuliskan untuk menggambarkan perasaan saya. Saat itu saya melihat air terjun dan bebatuan di sekitarnya. Tempat yang sangat indah. saya merasa tertawa bahagia karena saya tahu pasti air terjun adalah salah satu tempat favorit saya. Beberapa saat kemudian, kami kembali berjalan. Tuhan Yesus kembali menutup saya melewati berbagai tempat yang untuk alasan tertentu belum boleh saya lihat.

Saat itu, vision saya berganti menjadi pemandangan luar surga dari tampak atas. Benar-benar sangat indah, Saudara! Rumput dan pepohonan yang sangat luar biasa indah benar-benar membuat saya terpukau. Saat itu, Tuhan mengatakan kepada saya bahwa Ia ingin sekali setiap anak-anak-Nya bisa melihat keindahan rumah yang Dia sediakan bagi kita dan betapa Ia merindukan agar setiap anak-anak-Nya bisa berada di surga bersama Dia. Beliau juga mengatakan bahwa Ia akan menanti anak-anak-Nya di surga. Pada intinya, Tuhan sangat rindu Anda dan saya bisa berada di surga bersama Dia.

Kemudian, Tuhan membawa saya ke tempat yang sangat terang dan berada di pusat surga. Saya melihat sinar yang terang. Saat itu, saya menyadari bahwa sinar terang itu adalah Allah Bapa. Saat di surga, kita memperoleh penerangan dari cahaya Allah Bapa sendiri. Setelah saya melihat pengihatan itu, Tuhan Yesus membawa saya menuju ke Takhta Bapa.Setelah itu saya melakukan penyembahan di depan Takhta Bapa, yang dapat saya pastikan sebagai momen yang sangat luar biasa bagi saya.

Kemudian, Tuhan kembali membawa saya ke ruangan lain. Saya melihat pintu gerbang yang sangat besar. Saya mungkin hanya seperduabelas dari besar pintu itu. Pintu tersebut sangat besar. Saat itu, Tuhan Yesus mengatakan bahwa perjalanan saya di surga akan segera berakhir. Kemudian saya melihat banyak hadiah-hadiah yang Tuhan berikan kepada saya dan juga kelompok doa saya sebagai oleh-oleh dari surga.

Ayat validasi:
Matius 7: 13-14; Wahyu 21:12-13; Wahyu 22:5
[ Read More ]

A Journal – 20th January 201


Author: Felicia Yosiana G

20 Januari 2013

Note: Seperti layaknya jurnal atau diari, kali ini tulisan saya pun bermodel demikian. Tidak ada tema besar yang khusus diteliti… Saya hanya ingin menuruti saat Tuhan bilang ‘Tulis!’ saja. Tapi kalau boleh saya klasifikasikan ke dalam tema besar, maka tulisan kali ini bertemakan ‘Validasi, Nubuatan, Perkenanan Allah, Pengelihatan, dan Memulai Hidup di dalam Roh.’ Nah, banyak banget kan? Mendingan saya kasih tanggal saja deh sebagai judul… Namanya juga jurnal~


Ulangan 33 ayat 23 sangat mengusik saya semenjak beberapa hari yang lalu. Kata ‘perkenanan’, entah mengapa, selalu terngiang-ngiang di benak saya sejak saya menemukan ulang ayat yang telah saya stabilo tersebut. Memang, saya dulu pernah mengalami pengelihatan dan pengalaman rohani yang sangat nyata mengenai bagaimana rasanya dicurahi minyak harum perkenanan, dan itu tidak akan saya lupakan seumur hidup. Tapi rasanya kurang afdol kalau saya terus berpegang pada kejadian yang sudah lama berlalu. Bukankah kita semua harus bertumbuh dan naik level? Nah, pemikiran itulah yang membuat saya menanyakan kepada Hikmat, bagaimana sebetulnya cara hidup di dalam kekayaan perkenanan Allah.
Malam hari Minggu itu saya sedang berada dalam atmosfer girang puji-pujian setelah pelayanan di gereja. Satu kata untuk hari itu: ‘Waow!’ Kenapa? Semua yang saya cari, dambakan dan dapatkan dari Tuhan beberapa waktu sebelumnya mendapatkan validasi berkali-kali, ya, berkali-kali, lewat serangkaian nubuatan pada bulan Januari. Puncak dari validasi mengenai pertanyaan saya saat itu berhubungan dengan kata perkenanan. “Apakah gue berkenan di mata Tuhan? Dan kalau ya, apa buktinya, dan apa validasinya?”

Alkitab menulis bahwa untuk mengajukan sesuatu dan membenarkan sesuatu, dibutuhkan saksi. Jadi, tentu saja, saya tidak bisa seenaknya memberikan validasi atas nubuatan Tuhan atas hidup saya kalau firman tersebut hanya saya yang menerima. Butuh ada kejadian yang menunjukan bahwa nubuatan yang saya terima itu benar, dan butuh pula ada orang lain yang menjadi saksi dan menubuatkan hal yang sama. Dan, tidak lama setelah saya meminta validasi serta saksi, Tuhan memberikannya.
Serangkaian ujian, berkat tak terduga dan nubuatan serta pengurapan gila-gilaan saya terima sejak akhir 2012 sampai sekarang ini. Semua yang saya terima di rumah divalidasikan oleh hamba-hamba Tuhan di gereja lewat nubuatan mereka (dan mereka tentunya tidak tahu sama sekali pergumulan saya, dong). Sukacita dan damai sejahtera itu rasanya tiba-tiba jadi air terjun, bukan lagi sungai. Janji demi janji, validasi demi validasi—baik secara buah roh maupun materi—saya petik dan tuai hanya dalam waktu satu tahun. Sampai saya suka melongo sendiri kalau menengok ke belakang; “Kalkulator Tuhan rusak ya? Gue nanem apaan sampai hasil penuaian setahun aja bisa meledak begini?” batin saya sambil geleng-geleng.

Nah, di saat saya sedang merenungkan hal tersebutlah Roh Kudus berbisik: “Itu namanya perkenanan.”

Saya cengo. “Perkenanan?”


Well, saya memang akhir-akhir ini lagi latihan intensif untuk lebih giat lagi dalam mendengar suara Tuhan. Nubuatan tadi siang di gereja dan pengurapan lagi-lagi memvalidasikan hal yang sama: “Telinga, pikiran dan rohmu akan dibuka oleh Tuhan untuk mendengar dan melihat lebih jelas lagi,” kata penatua yang mengurapi saya mengiyakan apa yang baru saja saya terima sehari sebelumnya dari Roh Kudus. So, berniat untuk menggali lebih dalam sambil latihan crosscheck nubuatan dengan firman dan validasi fakta / kejadian, saya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

“Tuhan, saya sudah mengalami runtutan kejadian yang saya imani sebagai validasi dari janji serta nubuatan ini dan itu. Tapi saya masih bingung, sebenarnya berkenan itu seperti apa?”

“Berkenan,” kata Roh Kudus, “ya sesimpel bagaimana Kami, Tri-Tunggal Maha-kudus, merasa senang dan puas dengan performa roh serta kehidupanmu.”

“Anda menyuruh saya menulis ini… Jadi, bisa tolong elaborasikan lebih?”

“Semua yang Aku mau ada dalam Firman, bukan? Turuti saja kata Firman, lakukan dengan ketepatan, mendekat lebih lagi kepada-Ku dan turuti kata-kata-Ku. Buah-buah roh dan materi pasti menyusul. Semudah itu, kok.”

“Anda membuatnya jadi sangat simpel kedengarannya,” kata saya mulai bingung.

“Perkenanan itu sama saja seperti investasi, nak.”

Hikmat langsung memproses saya saat itu juga. “Ah. Hukum tabur-tuai.”

“Serta hukum keadilan-Ku,” tambah Tuhan. “Ada bukan ayatnya: pekerjaan serta iman tiap orang akan nyata? Everything will show. Kamu menanam seribu pohon, ya kamu akan menuai buah dari seribu. Kamu hanya menanam lima, ya buahmu hanya dari lima pohon itu. Pada masa panen kan semuanya akan terlihat: buah siapa yang paling banyak, dan buah siapa yang paling berkualitas. Kamu sekarang sedang mengalami masa penuaian besar, kan? Bukankah itu sudah menunjukan sesuatu?”

“Apa yang saya tuai boleh saya aminkan?” tanya saya takut-takut.

Tuhan tersenyum. “Hidupmu itu kan bertolak dari prinsip tabur-tuai. Kenapa tidak? Kamu bisa membuat daftar kebaikan-Ku dalam hidupmu dan itu tidak akan pernah selesai. Nah, itulah buah dari keadilan-Ku, taburanmu, dan juga anugerah serta perkenanan.”

Yah, kalau saya mau membuat daftar benda materi apa saja yang saya terima di masa penuaian 2012-2013 saja itu tidak akan habis, gimana kalau ditambah buah dalam bentuk pengalaman dan perlengkapan rohani seumur hidup? “Jadi, apa yang Anda mau saya bagikan di tulisan ini?”

“Tulis saja apa yang kamu lihat dan dapat tadi siang.”

Baiklah. Ehem.

Begini, Saudara… Siang tadi, saya sedang mengikuti pelatihan pengerja di gereja. Saat sebelum masuk ke waktu pengurapan dan nubuatan, saya mendapatkan dari Roh Kudus jelaaaaas sekali kalau favor Tuhan akan diturunkan. Bukan hanya itu saja, Ia bahkan memberitahukan dalam rupa apa favor yang akan diberikan saat itu, yaitu pelumas mata dan telinga rohani. Tuhan berkata dengan kencang sehari sebelumnya saat saya sedang berada di rumah: “You shall see angels at work!” Yep: “Kamu akan melihat malaikat-malaikat yang sedang.”

Tentu saya waktu itu hanya manggut-manggut tanpa mengerti. Tapi sesaat sebelum pengurapan dimulai, kata-kata Tuhan terngiang dengan jelas di telinga saya, dan saat itu juga saya merasa roh saya benar-benar dibukakan inderanya. Dengan mata dan sensor rohani saya mendengar dan merasakan kepakan sayap puluhan, bahkan mungkin ratusan, malaikat di ruangan itu! Suaranya kencaaaaannggg! Saya sampai pingin lompat-lompat saya mendengar dan merasakannya! Rasanya seperti ada orang yang sedang mengibar-ngibarkan ratusan bendera yang lebar dan tebal di sebelah Anda! Flap, flap, flap…!
What a mighty display! Jerit roh saya.

Tidak berhenti sampai di situ. Tuhan berkata, “Buka matamu!” dan saya menurut. Secara jasmani saya tidak melihat apa-apa, tapi secara rohani saya merasakan dan melihat belasan malaikat besar-besar di sekitar altar.
Ada beberapa malaikat setinggi dua meter yang sedang mencatat di buku besar di ujung mimbar; ada malaikat yang sedang memegang tongkat emas dan menyentuhkan ujungnya ke dahi setiap orang yang diurapi; ada malaikat-malaikat yang lagi sibuk mondar-mandir membawa gentong-gentong / tempayan emas ke setiap orang dan menuangkannya ke dalam roh mereka; ada malaikat yang sedang membuka tangan dan sayapnya lebar-lebar di dekat tengah altar dengan muka menengadah ke atas; ada beberapa malaikat yang siap dengan nafiri besar di altar, menunggu aba-aba Tuhan untuk meniupkannya pada saat puji-pujian dan sorak-sorai dinaikkan; malaikat-malaikat perang memagari ruangan itu dengan melingkar, sayap terbuka, dan senjata di tangan; dan tentu saja, malaikat penjaga setiap orang yang bersiaga di belakang masing-masing anak Tuhan.
Rasanya saat itu saya bisa merasakan ada keberadaan seseorang yang membara, sejuk pada saat bersamaan, tinggi besar, penuh kedamaian dan kekuatan, yang sedang berdiri dengan pedang terhunus di belakang saya persis. Tingginya lebih dari dua meter, dan sayapnya terbuka lebar…

Dan bukan itu yang paling keren: Tuhan Yesus ada di mimbar! Ia sedang membuka tangan-Nya lebar-lebar, memberkati dan mengurapi setiap orang yang sedang berada di depan dan menjalani altar call!! Saya nyengir otomatis begitu melihat Beliau.
Menyadari bahwa saya memperhatikan-Nya, Tuhan menoleh ke arah saya dan mengedipkan satu mata sambil tersenyum. “Keep praying in the spirit,” kata-Nya lembut. “Pray for these people. Let the Spirit guide you. Don’t stop, daughter.” Dan Anda bisa tanya kepada Ivan dan Meitri yang duduk menjepit saya saat itu: Saya nggak bisa berhenti berbahasa roh sementara mata saya jelalatan ke mana-mana dengan takjub—mengamati pemandangan spektakuler itu. (Bukannya nggak mau berhenti, loh ya, tapi tidak bisa. Saat itu karunia pengarti bahasa roh saya juga lagi berjalan dengan super lancar, jadi saya mengerti sebagian besar apa yang roh saya doakan: ia meminta jamahan kepada setiap orang di ruangan tersebut. Dan… yah, itu rekor terlama saya bahasa roh di luar atmosfer peperangan rohani regular di Tim Doa…)

Nah, apa kaitannya dengan perkenanan Allah? Rupanya saya baru saja melunasi sebagian dari harga pelumas roh yang dicantumkan pada Wahyu 3. Tentu saja, belum lunas total. Tapi Tuhan melunaskan sebagian sehingga saya bisa mendapatkan pelumas level baru melalui diskon perkenanan dan anugerah-Nya. Lalu, apa yang ingin Ia saya bagikan mengenai cara meraih perkenanan Allah?

“Tuliskan saja apa yang Aku suruh kamu lakukan mulai sekarang.”

Ini daftarnya:
1.      Bangun antara jam 3-6 pagi pada jam kunjungan Allah Bapa (validasi berada di Kejadian 1:8, dimana pada bahasa aslinya, ‘waktu sejuk’ diartikan sebagai ‘waktu subuh’, dan itu adalah waktu regular Bapa mengunjungi manusia) untuk mengambil stok Manna, mendirikan benteng rohani bagi Tim Doa dan berdoa.
2.      Doa Bapa Kami setiap pagi.
3.      Reguler menaikkan pujian dan penyembahan.
4.      Menggunakan waktu dengan bijak. Contoh dari apa yang saya coba untuk selalu lakukan adalah pujian-penyembahan dan berdoa dalam roh di mobil ke manapun saya pergi.

5.      Aktif berperang di dalam peperangan rohani dan peperangan melawan kedagingan.
6.      Mendekat lebih lagi ke Tuhan, miliki jadwal pribadi untuk berbincang-bincang dengan-Nya.
7.      Melakukan tindakan-tindakan profetik dengan iman. Contoh: pengudusan dengan minyak urapan, tumpang tangan, dst.
8.      Bergantung pada Tuhan dalam setiap perkara, bahkan dalam perkara paling kecil sekalipun.
9.      Menajamkan indera rohani dan karunia yang sudah diberikan.

10.  Bekerja mengusahakan ‘tanah’ yang diberikan Tuhan, dalam arti menggunakan talenta dan karunia roh sebaik mungkin.
11.  Melakukan apa yang Ia inginkan sambil belajar untuk menguji setiap apa yang diterima dalam roh.
12.  Belajar lebih lagi sambil tetap haus akan firman Allah. Dapat dilakukan melewati buku-buku rohani, artikel internet, dan tentu saja, Alkitab sendiri. (Tuhan pernah berkata begini: “Orang-orang masuk ke toko buku mencari novel dan buku-buku semacamnya… Tidak salah. Tapi siapa yang masuk ke toko buku dengan pikiran mencari Aku?”)
13.  Mengimbangi aktivitas duniawi dengan rohani.
14.  Mencari hati Tuhan lebih giat lagi.

15.  Bersaksi dan menjadi pembawa Kabar Baik lewat perkataan dan buah kehidupan. (Contoh buah kehidupan: Nggak mungkin kan saya bersaksi mengenai berkat materi bahwa Tuhan, yang adalah Jehovah Jireh / Allah Penyedia, kalau hidup materi saya pas-pas-an dan serba kekurangan?)
16.  Memberi tanpa melihat dompet.
17.  Mendalami Hikmat dan Pengajaran, baik langsung dari Tuhan maupun dari hamba Tuhan.
18.  Memakai Perlengkapan Senjata Rohani setiap hari. Jangan lupa di-upgrade!! (Untuk fungsi-fungsi Armor of God dari pengalaman saya akan saya tuliskan di tulisan selanjutnya).
19.  Lebih banyak mendengar dan bekerja dibanding berkata-kata. Toh kita punya dua telinga dan dua tangan, sedangkan mulut hanya satu.
20.  Menyusun jadwal puasa.

[ Read More ]

2013 - A Prophecy


Author: Felicia Yosiana G

9 Januari 2013

Saat pergantian tahun akan terjadi, teman-teman Tim Doa telah banyak menerima peringatan dan nubuatan dari Tuhan mengenai akan jadi speerti apa tahun 2013 ini. Nubuatan-nubuatan tersebut ada yang diterima secara langsung lewat bimbingan Roh Kudus, dan ada pula yang diterima lewat hamba-hamba Tuhan di Indonesia yang nama-namanya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tentu saja, semua yang kami dapatkan saling kami crosscheck dengan satu sama lain dan juga dengan isi nubuatan di Alkitab dan dari para hamba-hamba Tuhan senior ini. Dan konklusinya: semuanya klop.
Saat saya meminta hints dari Tuhan untuk menuliskan entry mengenai 2013, saya mendapatkan 12 poin yang ternyata juga telah divalidasi oleh ayat-ayat Alkitab mengenai akhir zaman. Tidak hanya itu, teman-teman Tim Doa bahkan ada yang mendapatkan mimpi profetik mengenai hal tersebut. Berikut ini adalah mimpi Yani menjelang 2013:


Pada malam tahun baru, Tuhan memberikan saya sebuah mimpi singkat. Di dalam mimpi tersebut, saya sedang berada di rumah seperti biasa kemudian ketika saya menoleh ke jendela saya melihat sinar matahari yang sangat terang , saya seakan-akan melihatnya dari jarak dekat padahal saya sedang berada di dalam rumah. Kemudian saya melihat status blackberry dan twitter teman-teman saya, mereka mengatakan bahwa hari ini merupakan hari terpanas sedunia, begitu menyakitkan panas matahari tersebut. Saya langsung memutuskan untuk tidak keluar rumah hari itu.

Akan tetapi, sesaat kemudian, saya sudah berada di luar, tepatnya berada di jalur kereta api. Dan anehnya saya sama sekali tidak merasakan panas sedikitpun padahal sinar matahari bersinar terang sekali. Saya juga melihat anjing peliharaan saya juga berada disana, ia sedang “membuang kotoran” di jalur kereta api. Kemudian saya terbangun, saya melihat keluar jendela, tidak ada matahari seterang itu, tapi saya merasa mimpi tersebut benar-benar nyata.

Untuk sesaat saya tidak merasa bahwa mimpi tersebut merupakan mimpi dari Tuhan karena saya jarang sekali bermimpi lagi. Malam harinya, saya kembali teringat akan mimpi saya, saya tergerak untuk menceritakannya kepada teman-teman Tim Doa, dan mereka mendapatkan arti dari mimpi saya yang sama sekali tidak saya pikirkan : Sinar matahari yang sangat terang tapi tidak menyakitkan adalah Allah Bapa sendiri dengan kemuliaan-Nya. 

Status teman saya merupakan bukti bahwa orang-orang dunia tidak tahan dengan kemuliaan Tuhan. Jalur kereta api merupakan perjalanan anak-anak Tuhan dan “kotoran” anjing merupakan halangan dan rintangan, bahkan dosa-dosa yang akan menghalangi anak-anak Tuhan untuk menggapai janji Tuhan. Mimpi saya merupakan janji mengenai surga dan nubuatan perkenanan Tuhan untuk anak-anak-Nya pada tahun 2013, tahun yang penuh dengan ujian dan tantangan. Tapi tidak semuanya akan sama: anak-anak Tuhan yang berhasil akan memperoleh janji Tuhan sedangkan untuk orang dunia yang tidak mendapatkan perkenanan Allah: tidak.

Mimpi ini juga merupakan grace dan requirement dari Tuhan bagi saya. Saya merasa sangat terhormat mendapatkannya. Saya tahu saya tidak layak untuk itu. Maka, saya pun kembali memutar kejadian yang saya alami beberapa minggu yang lalu menjelang Natal dan Tahun Baru sebelum saya mendapatkan mimpi ini untuk berefleksi.

Saat itu saya sedang mengalami masa-masa yang berat, hubungan saya dengan Tuhan bisa dikatakan buruk. Saya tetap melakukan saat teduh, membaca Alkitab, berdoa, pergi ke gereja dan sebagainya seperti biasa, tapi saya tidak merasakan sedikitpun kehadiran Tuhan; hanya kekosongan, kesepian dan kesedihan yang saya rasakan sepanjang minggu itu. Hal tersebut semakin buruk ketika saya mengambil keputusan yang salah, saya memilih untuk jalan-jalan dibandingkan menghadiri sebuah pertemuan penting dengan Tuhan bersama dengan Tim Doa, padahal saya sudah diperingatkan tetapi saya tetap bebal dan keras kepala. Pada akhirnya, saya pun menuai  apa yang saya tabur, saya menyesal dan memohon ampun kepada Tuhan, saya berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama sambil berpuasa dan membuang semua hal duniawi yang menyebabkan saya jauh dari Tuhan. Tapi hal tersebut tidak cukup, saya merasa ada sesuatu yang kurang. 

Kemudian pada hari minggu, 2 hari sebelum Tahun Baru, saya pergi ke gereja sore harinya, dan Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya yang luar biasa. Saat pembawa firman berkhotbah, Ia membeberkan semua dosa-dosa saya dan membuat saya mengakui semua kesalahan yang telah saya perbuat sebelumnya. Saya menangis teramat sangat dan Tuhan pun memulihkan saya. Ia juga mendorong saya membuat komitmen baru dan saya merasa terlahir baru pada titik itu. Beban-beban saya seakan terlepas. Saya kembali memegang tangan Tuhan untuk kembali berjalan bersama Dia.

Jujur, saya amat sangat malu, dengan banyak nya dosa saya... Tetapi Ia tetap sabar, terus mengasihi dan memulihkan saya—bahkan sampai memberikan mimpi profetik yang luar biasa.
Satu yang dapat saya pelajari: jika kita mengakui kesalahan kita dan sungguh-sungguh dan bertobat, Ia adalah setia dan adil. Ia mengampuni segala dosa kita dan bahkan memulihkan kita. Perlu diingat bahwa bertobat bukan hanya sekedar meminta ampun, tetapi tidak melakukan kesalahan yang sama, menjadi pribadi yang baru dengan karakter Kristus yang juga harus dilengkapi dengan sikap yang berani setia sampai akhir.

-          Yani, akhir 2012


Nah... Arti mimpi di atas sinkron dengan 12 poin yang saya dapatkan. Poin-poin tersebut adalah:

1.      Tahun 2013 akan dipenuhi dengan tantangan. Dunia ini tidak akan jadi lebih baik dari segi fisik maupun jiwani. Hal ini tertulis dengan jelas pada nubuatan-nubuatan mengenai akhir zaman di Alkitab, yaitu bahwa menjelang kesudahan segala sesuatunya, manusia akan berkembang terus menjadi makhluk yang semakin jauh dari kodrat ilahi. Tapi hal yang sama tentunya tidak boleh terjadi pada anak-anak Tuhan. Sebaliknya, sama seperti yang telah ditekankan Paulus pada surat-suratnya yang mengingatkan kita mengenai pentingnya hidup di dalam roh, apa yang terjadi pada dunia ini justru akan menjadi tantangan bagi kita untuk semakin bersinar terang sebagai anak-anak Allah. Bukankah semakin redup dan gelap suatu tempat maka semakin nyatalah pula cahaya yang bersinar di dalamnya?

2.      Tahun ini akan menjadi ujian kesetiaan bagi anak-anak Allah. Tuhan menyebutnya sebagai ‘Masa Pengukuhan’ waktu saya menanyakan apa artinya. Dibimbing oleh Hikmat yang menjabarkan mengenai kisah juang para pahlawan iman di Perjanjian Lama, Roh Kudus menyatakan bahwa setiap orang-orang terpilih Allah pasti harus melewati dahulu kompor pengujian kesetiaan. Contoh termudahnya saja Abraham; ia diminta Allah untuk mengorbankan Ishak, anak semata wayangnya, sebagai kurban bagi Allah. Yusuf pun mengalami ujian kesetiaan saat imannya ditantang lewat keadaan yang sepertinya tidak bertambah baik (sudah dituduh melecehkan isteri bos, dilempar ke penjara, mendekam sampai bertahun-tahun pula...). Tapi apa yang terjadi saat mereka lulus uji kesetiaan? Mereka dipercayakan lebih oleh Tuhan dan diangkat-Nya menjadi orang-orang pilihan.

3.      Akan terjadi pemisahan antara kambing dan domba, ilalang dan gandum. Selain uji kesetiaan, tahun 2013 juga akan menjadi tahun ‘bukti’ bagi Tuhan dan umat-Nya. Di sinilah akan dimulai pemisahan besar-besaran, dimana hidup orang-orang dan segala yang mereka imani dan perbuat akan nyata dalam kehidupan mereka. Bagi domba dan gandum, Tuhan menjanjikan penyertaan luar biasa. Bagi ilalang dan kambing, tertulis pada Alkitab bahwa ‘yang jahat akan bertambah jahat’...

4.      Tentu saja, akan terlihat pula perbedaan antara domba / gandum kualitas top dan kualitas ecek-ecek. Tuhan kita adil, dan Ia tahu benar cara mengasah berlian dan melebur emas. Adalah pilihan kita mau jadi emas atau berlian dengan kualitas seperti apa.

5.      Bagi sebagian orang percaya, tahun ini akan menjadi masa penuaian besar-besaran. Kenapa ditulis ‘sebagian’ saja? Karena seperti pada masa 7 tahun kekeringan dan 7 tahun kelimpahan Mesir pada masa Yusuf, hanya negara (dalam arti: orang percaya) yang rajin menabung dan menyetor pajak ke ‘lumbung’ Roh Kudus yang akan berkelimpahan pada masa kekeringan. Bila deposito banyak, tabungan mereka menunjang, otomatis inflasi tidak akan jadi masalah, bukan?

6.      Akan terjadi goncangan di seluruh bumi. Saya tidak mendapatkan nubuatan yang jelas (secara langsung dari Tuhan) apakah ini dimaksudkan secara fisik seperti bahaya bencana alam atau bahaya rohani. Tapi satu hal ditekankan Roh Kudus dalam Alkitab, ‘Bangkit dan menjadi teranglah’! Yap, anak-anak Tuhan harus menjadi terang di dunia yang semakin gelap ini, dan itu berarti berani tampil beda dan dicemooh karena tidak ikut-ikutan mainstream sama orang-orang tidak percaya.

7.      Tahun pengujian prinsip dan integritas. Berkaitan dengan akhir zaman yang semakin mendekat, Tuhan menyatakan secara jelas bahwa karakter ilahi yang tertanam dalam setiap orang percaya akan diuji lewat prinsip dan integritas masing-masing. Akan terlihat pula prinsip dan integritas macam apa yang akan menghasilkan gandum / domba kualitas tinggi, dan domba / kualitas biasa atau rendah.

8.      Tahun Pemurnian. Selain segunung nubuatan di atas, tahun 2013 juga akan menjadi tahun pemurnian yang disiapkan Allah bagi mereka yang telah dipisahkan-Nya dari dunia.
9.      Dengan begitu banyaknya janji dan juga tantangan di tahun ini, Tuhan meminta kita untuk menumbuhkan Iman yang Teguh. A Steady Faith. Tanpa iman yang teguh, kita pasti akan berbalik setia daripada-Nya saat kehidupan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Iman yang fluktuatif tidak akan menghasilkan apa-apa selain kepahitan dan kemunduran rohani, tekan Roh Kudus.
10.  2013 akan menjadi a test of endurance. Itulah sebabnya Tuhan menaruh poin di atas. Tanpa iman yang teguh, kita tidak akan dapat meng-endure atau bertahan di dunia yang makin merosot moralitas dan kerohaniannya ini. (Oh, dan Allah mengingatkan agar kita tidak banyak bersungut-sungut).

11.  Tahun pembuktian jenis hati: apakah hati kita adalah ladang yang subur bagi firman Allah; atau tanah yang berbatu; bersemak belukar; atau bertanah tipis. Bagaimana firman yang kita baca menjadi rhema berkualitas yang berkembang dan berbuah dalam hidup kita akan diuji pada tahun ini. (Roh Kudus memberikan tips lewat Yosua pasal 1 untuk rajin memperkatakan firman agar kita dapat bertahan dan terus menanjak ke atas alih-alih jatuh terseret dunia).

12.  Sesuai dengan nubuatan pada Matius 25:29 dan Wahyu 22:11, dimulai dari tahun ini maka hasil ‘raport’ kita akan menentukan apakah kita akan semakin naik atau turun.

Validasi: 2 Petrus 3:3 & Yudas 1:18 (keadaan manusia pada akhir zaman), 2 Petrus 1:19 (teguh di dalam roh melalui firman), Matius 25:21 (tentang setia dalam perkara kecil), Matius 25:33 (pemisahan kambing dan domba), Matius 13:18-23 (mengenai jenis tanah bagi firman), Matius 13:36-43 (pemisahan gandum dan ilalang), Matius 13:49 (pemisahan orang benar dan orang yang tidak berkenan di hadapan Allah), Ibrani 10:22 (keteguhan dan pemurnian hati), Yohanes 12:48 (integritas di dalam kebenaran dan daihikimi oleh firman Allah), Ibrani 1:2 (peneguhan nubuatan oleh Roh Yesus Kristus melalui hamba-hamba-Nya), Yosua 1:8 (pentingnya memperkatakan firman dan merenungkannya), 1 Korintus 3:13 (tampaknya pekerjaan masing-masing orang di dalam kebenaran firman Tuhan).

Note: Anda bisa mengecek apakah nubuatan yang kami dapatkan ini sesuai dengan ayat Alkitab dan nubuatan hamba-hamba Tuhan lainnya lewat mesin pencari di internet. Beberapa hamba Tuhan yang nubuatan mengenai 2013nya kami gunakan untuk crosscheck adalah Yusak Tjipto, Pdt. Timotius Hardono dan beberapa pendeta-pendeta lainnya.
[ Read More ]

Talenta



Author: Silvia Gautama



Tidak ada seorangpun yang tidak mempunyai potensi.”
Tentu Anda sering mendengar kutipan itu bukan? Sekarang, Coba kita lihat kitab Matius 25:14-30. Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka (Matius 25:14) 

           Yang dimaksud seorang yang mau bepergian dalam ayat tersebut adalah Tuhan Yesus. Sedangkan, yang dimaksud hamba-Nya adalah Anda. Ketika Anda baru lahir, Tuhan sudah menitipkan talenta dalam diri Anda yang harus dikembangkan. Sehingga, setiap orang pasti memiliki talenta. Seperti dikatakan dalam Alkitab, ketika Dia datang kembali nanti, Dia akan menanyakan kepada Anda apa yang sudah Anda perbuat terhadap talenta yang sudah dititipkanNya!

        


Cobalah lihat kamus Alkitab dan cari arti kata talenta. Ternyata, dalam Perjanjian Baru, talenta merupakan suatu ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar. Mari kita lihat lagi arti dinar dalam kamus Alkitab... Wow! Satu dinar ialah upah pekerja harian dalam 1 hari!

            Lebih jelasnya : 1 talenta = 6000 dinar, berarti orang yang diberi 1 talenta oleh Tuhan harus bekerja selama 6000 hari yaitu kira-kira 16 tahun. Orang yang diberi 5 talenta berarti harus bekerja selama 80 tahun. Orang yang diberi 2 talenta harus bekerja kira-kira 32 tahun. Artinya, Tuhan sudah memberikan gaji terlebih dahulu kepada Anda bahkan sebelum Anda bekerja! Di mana lagi Anda menemukan orang yang mau memberi gaji di muka sebelum bekerja?

            Kasih Tuhan tidak bersyarat, tetapi janji Tuhan bersyarat. Kita perlu menggenapi syarat-syarat dari Tuhan terlebih dahulu untuk mendapatkan janji Tuhan. Untuk mendapatkan janji-janji Tuhan, perlu kerja keras. Setiap talenta yang sudah diberikan Tuhan jangan dihemat, tapi dikembangkan terus menerus sampai maksimal. 

Anda pernah mendengar cerita berikut? Ada dua petani yang berdoa minta hujan. Petani pertama berdoa dan terus berdoa. Petani kedua berdoa kemudian menyiapkan ladangnya. Menurut Anda, petani mana yang akan mendapatkan hujan? Petani kedua. Kenapa? Karena ia juga mempersiapkan ladangnya untuk menerima hujan. Pray and prepare.
 
            Ketika kita merasa ‘belum menerima berkat dari Tuhan, mungkin saja itu karena Tuhan merasa kita sendiri belum siap. Apa yang kita doakan, kita juga harus turut ‘mempersiapkan’nya dengan usaha kita pula.

Ketika kita takut untuk bermimpi tinggi-tinggi dan cenderung ‘main aman’, justru kita menutup jalan untuk mendapatkan yang terbaik dari Tuhan. Beranikan diri Anda untuk mempunyai mimpi yang lebih besar! 

            It’s not about your ability that matters, but your expandability. Tuhan tidak mencari orang besar, tapi mencari orang yang mau dibesarkan atau diubahkan. Tuhan tidak mencari orang yang mampu tapi mencari orang yang mau dimampukan.

            Karena itu, expand your ability, enlarge your capacity.

Tuhan tidak suka orang malas! Apapun yang kita miliki jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan berkat yang melimpah. Selamat menggali potensi yang Anda punya J

Validasi : Matius 25:14-30
[ Read More ]