Pujian Penyembahan

Author : Felicia Yosiana


Dalam pembahasan judul ini, saya tidak akan terlalu neko-neko karena saya tahu ini bukan sepenuhnya bidang yang saya kuasai. Saya bukan pemusik, saya bukan seorang pemandu pujian, saya juga buta not balok. Tapi ada beberapa hal yang saya ingin bagikan dalam memuji dan menyembah Tuhan. Di dalam Roh, tentunya.


Pertama, ketahuilah kepada siapa Anda melayangkan puji-pujian!

Anda sedang memuji dan menyembah Allah yang membentangkan langit seorang diri! Anda sedang menyembah Tuhan yang menenun alam semesta dan menciptakan segala yang hidup! Saat Anda memuji Dia, Anda harus sadar bahwa Anda sedang melantunkan pujian bagi Entitas yang menulahi bangsa Mesir dengan sepuluh tulah yang mengerikan; Entitas yang menjadi tiang awan dan tian api untuk memimpin bangsa Israel ke tanah perjanjian; Allah yang menyapu bersih bumi dengan air bah dengan hanya menyelamatkan sebuah bahtera.
                Jangan sekali-sekali membawa pikiran picik yang ditaruh Iblis saat Anda sedang memuji Bapa! Pujilah Ia dalam roh DAN kebenaran! Bermazmurlah bagi-Nya karena keagungan dan kasih-Nya yang tak terbatas!

                Banyak orang yang bernyanyi lagu rohani (menyembah Allah) dengan pikiran kosong, melantur ke mana-mana dan tidak fokus. Ketahuilah, penyembahan seperti itu TIDAK BERNILAI! Tuhan mengharapkan ciptaan-Nya membalas ‘nanyian cinta’-Nya dengan getar perasaan yang sama! Ia berharap kita membalas mazmur agung-Nya dengan kasih dan perasaan cinta dan afeksi yang sama. Dan apa yang kita lakukan? Kita menista lagu kasih-Nya dengan bernyanyi tanpa hati, bermain-main saat bernyanyi, bahkan tidak menganggap pujian tersebut bernilai sama sekali selain untuk dilantunkan dengan nada yang pas di telinga! (Betapa berdosa dan layak hangusnya kita!!)

                Sungguh, mendengar lagu cinta Bapa akan dan telah mengubah hidup puji-pujian saya selamanya (Baca: Nyanyian Bapa).
                Atau tidak percayakah Anda bahwa Tuhan bernyanyi bagi kita? Kalau begitu, MINTALAH! Mintalah Ia memperdengarkan lagu kasih-Nya kepada Anda! Saya berani jamin TIDAK ADA makhluk yang TIDAK tersungkur mendengar nanyian-Nya! Karena tidak dibutuhkan suara yang merdu atau yang mampu memecah kaca untuk memuji Allah. Kerelaan dan kesungguhan hati sudah merupakan modal yang lebih dari cukup.



Kedua, letakan beban Anda di kaki-Nya!

                Tuhan tidak menginginkan umat-Nya datang ke pelataran-Nya dengan beban yang memberatkan hati. Ia mengatakan pada kita untuk senantiasa menaruh beban kita di kaki-Nya; datang kepada-Nya kapanpun kita merasa letih dan lesu. Ia tidak ingin anak-anak-Nya terfokus pada beban hidup mereka dan kemudian hilang fokus terhadap kasih-Nya yang lebih besar dari alam semesta.
                Lagipula, coba saja pikirkan: Tuhan tidak akan rugi apa-apa bila Anda menyembah-Nya dengan berat hati—Anda yang rugi karena menghalangi sukacita dan damai sejahtera yang hendak Ia tanamkan di hati Anda.
Anda harus meminta Roh Kudus untuk mengajari Anda bagaimana cara terbaik untuk ‘melepaskan’ segel beban Anda. Setiap pribadi pasti mendapatkan cara yang berbeda karena kita semua unik—yang merupakan representasi dari karakter dan kretivitas Allah yang tidak terselami.




                       Ketiga, fokus!

Ini adalah hal yang sangat penting namun malah paling sering dilupakan para penyembah di zaman ini. Fokus kepada Tuhan ada keinginan-Nya merupakan hal yang menyakitkan bagi daging kita yang egois dan susah diatur. Tapi, Anda tidak bisa main-main dengan kata ‘fokus’ di sini. Allah menjadikan Yesus, Putra-Nya, menjadi fokus dari segala pujian penyembahan dan keagungan. Mereka adalah Satu, dan Anda tidak akan bisa mengkotak-kotakan Allah dengan Yesus ataupun Roh Kudus. Fokus saja kepada kehendak ketiga-Nya (yang sudah pasti sinkron dan tepat), dan Anda akan dimbimbing Tuhan untuk melihat hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan pernah ada di hidup Anda ataupun dunia ini.
Kuasailah basic skills ini dan Roh Kudus sendiri yang akan menuntun Anda ke level selanjutnya.