Awal Kedatangan

Author : Felicia Yosiana


15 September 2011.
Saya menghiraukan dorongan (dari Roh Kudus) pada hari sebelumnya untuk membawa payung saat bepergian dan menganggapnya sebagai suara bodoh diri sendiri. Pikir saya, ajegile gue bawa payung… Tiap hari aja udah sesek kepanasan en nyaris asma…
Namun, saya lupa bahwa peringatan Tuhan mengenai ‘September’ akan dimulai dengan hujan deras yang semakin menggila sampai kedatangan-Nya.


Saya sedang berdiskusi dengan beberapa teman saya di kampus saat langit mulai menggelap. Begitu angin kencang mulai terasa, saya dan teman Tim Doa saya langsung saling berteriak: “It’s coming! It’s coming!” dengan heboh.
Pada ‘peringatan’ sebelumnya, Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa waktu-Nya sudah benar-benar dekat. Dan dari seorang hamba Tuhan yang menuliskan pengelihatan ‘awal’ kedatangan-Nya, semua itu akan dimulai dengan hujan super-deras yang akan terjadi September ini.

Pk. 17. 00 WIB, Tuhan menyuruh kami untuk bubar. Ia menanamkan ‘firasat’ bahwa sebentar lagi Semanggi akan diguyur hujan yang cukup besar, dan yah… itu terjadi. Namun bukan itu yang mau saya bagikan di sini.

Memutuskan untuk mencari taxi, saya segera kabur ke antrian taxi yang sudah mulai memanjang di depan Plaza Semanggi. Dengan agak heboh, panik, senang dan semangat campur getir saya berteriak-teriak pada Tuhan, mengkonfirmasikan jam kepulangan saya yang semakin mendekat. “Lihat ke atas,” kata Tuhan di tengah-tengah pembicaraan kami. Menurut, saya pun mendongak dan mulai mangap saat melihat langit.

Awan gelap bergerak dengan sangat cepat! Tapi yang lebih menghebohkan saya adalah saat awan itu bergerak dan menyisakan secercah ‘langit terang’ berbentuk sebuah kunci yang besar!
Pada mulanya ‘gambar’ itu berbentuk huruf ‘F’ yang samar. Namun setelah beberapa detik, saya langsung paham kalau itu adalah ‘kunci’ yang diberikan Allah kepada seluruh umat manusia.

Telah Kusediakan!” Tuhan berseru. “Telah Kusediakan kunci memasuki Kerajaan-Ku bagi siapapun yang meminta dan mencarinya! Aku, ya, Aku-lah kunci itu! Masih ada waktu, carilah Aku! Jadilah Kudus, sama seperti Aku adalah Kudus!”