Waktu

Author : Aloisius Kevin

Beberapa malam yang lalu saat saya membuka facebook, saya bingung sendiri. Biasanya, saya akan aktif sampai malam sekitar jam 12-an. Tapi sekarang, rupanya ada yang berbeda dari jadwal saya.
Kok baru jam 10 udah nggak ada apa-apa ya, Tuhan? Tumben... Biasanya Anda menyuruh saya menulis renungan jam-jam segini,” kata saya sambil mematikan laptop.
Namun di luar dugaan, curahan Hikmat tiba-tiba datang dengan deras! Bahkan saya sampai mendapatkan 6 pe er untuk ditulis...

Banyak amat, Tuhan!” sahut saya.

Kamu yang minta.”

Hmmm... Memang sih, saya yang minta. Tapi saya tidak mengira akan sampai sebanyak ini tugasnya. Dan yang lebih bodoh, alih-alih bersyukur, saya malah mengeluh... “Kok banyak banget? Sampai 6!”

Semestinya kamu bersyukur dengan apa yang kamu dapatkan,” balas Tuhan dengan kalem. “Tahukah kamu betapa Aku menghargai anak-anak-Ku yang memutuskan untuk mengerjakan sesuatu bersama-Ku? Bukan banyaknya pe er yang Aku berikan yang harusnya jadi beban pikiranmu; tapi betapa banyaknya kasih-Ku yang tercurah padamu melewati pelajaran yang Aku berikan.
Nikmati saja pekerjaanmu. Nikmati setiap waktu yang kau berikan untuk-Ku, dan nikmati waktu-waktu di mana Aku mengajarmu. Nikmati setiap detik yang kamu habiskan bersama-Ku. Ingatlah, tidak ada yang terlalu berat di dunia ini bila engkau mengerjakannya bersama-sama dengan Aku. Dan Aku memperhitungkan semuanya.”


Pernahkah kita merasa berat dengan tanggung jawab kita sebagai pengikut Tuhan? Ingatlah bahwa setiap pelayanan yang kita berikan itu dilihat oleh-Nya—tidak dicuekin begitu saja. Ingatlah juga bahwa Ia amat bahagia bila kita mengerjakan semua itu bersama dengan-Nya. Ayah mana yang tidak senang menghabiskan waktu dengan anak yang taat?