Peringatan - Seruan Allah

Author : Benedictus Harvian




JC : Write down My words, son.

Anak-anak, apa yang kalian lakukan? Apa yang kalian pikir kalian lakukan, kata-Ku?

Tidakkah kalian tahu kalian sedang menista Aku dengan percabulan kalian dengan dunia? Tidakkah kalian sadar bahwa Aku adalah Allah yang Pencemburu? Baca Kitab-Ku dan kalian akan tahu.

Untuk kesekian kalinya, Aku memperingatkan kalian untuk bangun. Bangun secara spiritual, membuka mata dan telinga rohani kalian terhadap Aku dan kata-kata-Ku.
Tidak lama, oh tidak lama lagi Aku akan tiba, menutup semua tirai harapan akan keselamatan kalian.

Sampai kapan kalian akan menyerahkan hidup kalian SEPENUHNYA kepada-Ku?
Setelah Aku datang dan menjemput mempelai-Ku, semuanya sudah terlambat. Ya, sudah terlambat. Celaka kepada mereka yang mengeraskan hati mereka akan suara-Ku!

Roh-Ku engkau tolak, anak-Ku, roh-Ku engkau tolak! Bagaimana kalian mau mendapat pengertian yang benar akan Aku? Roh Kudus adalah Satu-satunya penghubung kalian untuk dapat mengenal Aku. Tidak ada manusia yang dapat memperoleh intimasi dan pengertian akan kebesaran Nama-Ku selain melalui Roh Kudus.

Kebenaran Firman-Ku dinista! Dinista dan diinjak-injak dan bahkan dijadikan bahan lawakan! Siapa yang kalian jadikan objek  ejekan, nak? Tuhan Pencipta Alam Semesta-lah Ia! Tidak punyakah kalian rasa takut yang murni akan Aku? Rasa takut akan Allah Mahakuasa?

Sudah tidak Kutemukan lagi iman dan ketaatan yang sedemikian dalam generasi-generasi bengkok ini. Berbahagialah kalian yang memisahkan diri dari kebengkokan dunia ini, karena nama kalian terdaftar di Sorga!

Tidak ada peristiwa sebesar ini dalam sejarah: Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba. Dan kalian tahu, pesta tersebut sudah siap dan akan segera dilangsungkan. Kemuliaan dan kebesaran Nama-Ku akan kalian serukan begitu tiba di ambang pintunya.

Akan Aku serukan dan serukan terus untuk kalian, anak-anak-Ku:

BERTOBATLAH! BERPALINGLAH SEPENUHNYA KE  JALAN-KU! HIDUP DALAM TUNTUNAN FIRMAN-KU! BASUH DIRI KALIAN DALAM DARAH-KU!

Penyerahan diri seutuhnya adalah satu-satunya opsi ; kesuam-suaman kuku tidak ada dalamnya.

Hati yang setengah-setengah mencari Aku bukanlah yang Kucari.
(A/N : Kepiluan dan kesedihan amat sangat terbaca jelas dari nada suara Tuhan di sini).

Aku rindu, nak, Aku rindu untuk menjalin hubungan yang intim dengan kalian. Aku ingin memangku kalian, bercengkerama dan mendengar keluh kesah kalian.
Dan lebih dari segalanya...

 Aku menunggu-nunggu saat kita bertemu muka dengan muka di Sini.

Maukah engkau menerima Hati-Ku?