Author : Benedictus Harvian
16 Des 2011
Saya sedang berdoa pagi ketika Tuhan memperlihatkan hal ini. Saat meminta Tuhan untuk memperlengkapi saya dengan perlengkapan rohani (Efesus 6:13-17), saya merasakan sensasi sesuatu yang dikenakan pada sekujur tubuh diiringi dengan bunyi 'klik'. Saya—dengan masih memejamkan mata—melihat tangan kanan saya memegang pedang pendek dengan panjang sekitar setengah meter lebih dan perisai perak dengan ukuran sedang terpasang di lengan kiri.
Takjub, saya mencoba memutar-mutar pedang itu dalam genggaman tangan saya dan menemukan bahwa pegangannya yang berwarna emas dihiasi dengan ukiran yang rumit. "That is the Sword of Spirit," Suara Tuhan menggema dalam roh saya. Saya pun mengalihkan perhatian kepada perisai di tangan kiri saya. Tidak ada yang istimewa dari perisai tersebut kecuali warna perak dengan outline tipis di pinggirnya, namun reliabilitas yang tinggi untuk berlindung terasa darinya. "And that is the Shield of Faith," Kata Tuhan dengan nada deskriptif.
Saya menyadari bahwa tangan saya terbungkus dengan sarung tangan baja yang ternyata merupakan bagian dari baju zirah yang membungkus sekujur tubuh saya. Warna metalik bercampur biru membuatnya terlihat sangat kokoh dan kuat. Tuhan kembali menyahut, “That is the Breastplate of Righteousness. And that is the Belt of Truth.” Segera saya menyadari ikat pinggang emas menggantung di pinggang saya.
Sudah bisa menebak apa lagi yang akan saya saksikan, saya mengarahkan pandangan pada kaki. Sepatu dengan bahan metal yang sewarna dengan baju zirah menyelubungi kaki saya. “The Shoes of Peace,” Tuhan kembali berbicara. Masih dalam kekaguman akan semuanya, saya sadar akan ketopong (helm yang dipakai dalam berperang pada masa romawi lampau)melindungi kepala saya. Saya dapat melihatnya dari sudut pandang ketiga kali ini. Ia berwarna metalik senada dengan baju zirah dan kasut yang saya kenakan. Ada eyeshield dengan rongga-rongga untuk melihat di bagian mata. “The Helmet of Salvation,” ujar Tuhan.
(Setelah beberapa pencarian, saya menemukan gambar ini, yang—walau tidak sama persis dalam beberapa aspek—cukup menggambarkan apa yang saya lihat. Gambar yang pernah ada di dalam Adonijah juga).
Pengelihatan selesai.
Selanjutnya, Tuhan mengatakan bahwa setiap anak-Nya memiliki desain dan model Perlengkapan Senjata Allah yang berbeda-beda. Dan Anda tahu, apa jawab-Nya setelah saya mempertanyakan alasan hal tersebut?
“Karena Aku mencintai kalian secara personal.”