Another Notice

Author : Felicia Yosiana

14 Desember 2011

Saya tahu banyak dari Anda sekalian yang berpikir kenapa kebanyakan post pada blog Adoniyah berisi mengenai betapa Tuhan Yesus adalah Allah yang keras, pencemburu, dan juga mengharapkan kesempurnaan. Alasannya simpel, karena sedikit yang mau bersaksi mengenai betapa sulitnya mengikut jalan Tuhan dan mempersiapkan diri di Akhir Zaman ini. Anda bisa temukan jutaan artikel dan kesaksian mengenai kebaikan Tuhan, tapi tidak dari setengahnya mengenai betapa strict dan kerasnya Allah dalam mendidik anak-anak-Nya. Untuk alasan inilah saya menulis: Memberi tahu Anda segala apa yang diberitahukan Allah / Roh Kudus kepada saya di hari-hari terakhir ini.

·         Berpuasa dan Berdoalah! Berpuasalah dengan serius! Berdoalah dengan segala apa yang Anda punya. Jangan lepaskan ketaatan Anda dan lawanlah kehendak daging yang ingin lari dari pergumulan dengan Allah yang kudus. Saya mengalami ini kemarin malam, dan harus saya akui, agak gagal dalam hal berdoa. Saya diajak Tuhan untuk duduk dan bertatapan muka dengan muka. Ia bahkan sampai menekan bahu saya dengan sebegitu kerasnya sehingga, secara fisik maupun jiwa dan roh, saya tidak dapat bangkit dari posisi duduk bersila saya di karpet. Ia mengajak saya berbicara serius muka dengan muka, mengungkapkan semua yang saya pikirkan: Kekesalan, argumen-argumen, dan segala hal lainnya. Sangat disayangkan itu hanya bertahan selama beberapa menit sebelum pikiran saya teralihkan kepada UAS Psikologi Umum yang menghadang lusa.

·         Bergumul dengan Allah adalah sebuah keharusan! Luangkan lebih banyak waktu Anda untuk berdoa. Dan sebagai peringatan, Roh Kudus mengatakan bahwa banyak dari pengikut Tuhan yang bahkan tidak melihat doa sebagai dialog dengan Tuhan. Ini serius! Doa dalah sebuah perbincangan dua arah! Anda tidak bisa terus-terusan membombandir Tuhan dengan list keinginan atau rasa kecewa Anda. Biarkan Ia berbicara! Lalu bagaimana kalau ternyata Anda ‘tidak bisa’ mendengar Suara-Nya? Cari, kejar, dan minta dengan lebih lagi! Tuhan kita menghargai perjuangan dan komitmen. Saya pernah menghabiskan waktu semalaman untuk duduk diam dan bergumul dengan Tuhan yang terkesan ‘tidak bersuara’ sampai saya capek penyembahan. Dan barulah Ia menjawab.


·         Berhentilah melawan kehendak roh dan bunuhlah kehendak daging! Larilah begitu rupa dalam waktu yang semakin singkat ini dan teruslah berteriak kepada Allah (di dalam roh) dan deklarasikan bahwa Anda membutuhkan-Nya. Terus pancing Roh Kudus dalam perbincangan dan pengasahan Hikmat. Jangan diam! Jangan menjadi pasif! Allah hendak mengajak Anda berbicara, berdebat, berdialog dan bertukar pikiran! Ia bukan Bapa yang otoriter, Ia sangat menghargai pendapat anak-anak-Nya dan ingin mendengar kita mengungkapkan pikiran kita kepada-Nya—sekalipun Ia telah mengetahui segalanya.

·         Pesan serius lainnya, berhentilah bermain dalam kubangan lumpur! Anda tidak akan menjadi bersih bila Anda berendam di dalamnya! Dan apakah kubangan lumpur itu? Dunia dan segala isinya. Banyak, banyak hal harus Anda korbankan untuk mengikut Tuhan yang pencemburu dan Kudus. Ada harga yang mahal untuk dibayar. Anda harus bersedia menjadi ‘orang aneh’ demi Kristus—karena dunia ini tidak mengenal Tuhan kita dan juga pengikut-Nya. Anda tidak bisa berharap diterima dunia sementara Anda memegang Kristus, dan begitu pula sebaliknya. Pilihlah: dikecam dunia, atau dikecam Allah yang hidup.

·         Ini adalah poin penting yang diberitahukan Roh Kudus untuk dikejar oleh semua anak-anak Allah: Pengujian roh. Di zaman yang hampir menutup ini, setan semakin gencar memalsukan Suara Allah dan karya-karya-Nya. Minta, cari, dan kejarlah karunia ini! Anda harus lebih dahulu mengenal dan sanggup membedakan siapa Tuan Anda dan siapa musuh Anda sebelum melayani Tuan yang sesungguhnya. Sekali lagi, Kristus-kristus palsu sungguh ada! Ada banyak tulisan berlabel ‘Spiritual Warfare’ dalam Adoniyah yang akan meneguhkan hal ini. Ayat-ayat Alkitab pun berhamburan mengenai Iblis sebagai Bapa Penipu dan Pendusta.

·         Jangan biarkan api roh Anda padam! Jangan biarkan antusiasme Anda digerogoti oleh kehendak daging dan dunia! Saya akan membahas hal ini lebih lanjut dalam tulisan berikutnya, bila Tuhan mengizinkan. Tapi sekali lagi, jangan biarkan setan mencuri rasa haus Anda akan Tuhan! Ya, setan lah yang melakukan hal tersebut! Jangan buka celah, dan teruslah berikan asupan gizi yang baik bagi roh Anda: Firman Tuhan, kedekatan pada-Nya, pujian dan penyembahan. Tuhan menambahkan, Ia tidak ambil pusing dengan apa Anda mau menjaga api itu tetap menyala: Apakah dengan persekutuan yang khusyuk dengan-Nya atau dengan pengulangan sebuah lagu rohani yang Anda rasa benar-benar dapat menyatakan kehadiran Roh Allah. (Sebagai contoh, saya selalu memutar lagu Awesome God atau How Great Is Our God versi Promise Keepers berulang-ulang setiap kali masuk dalam Doa Perang atau Doa Syafaat pribadi yang menuntut ‘vitamin’ bagi roh. Ia tidak akan bosan dengan lagu pujian Anda. Hati yang tidak menyembah lah yang akan membuat-Nya memalingkan wajah).

·         Lakukan refleksi setiap hari sesuai dengan Firman Tuhan. Apa yang telah Anda buat hari itu, jam itu, detik itu. Apakah itu sudah sesuai dengan Firman dan Hati Bapa? Bila belum, segeralah meminta maaf dan pengampunan dalam Darah Yesus! Dan kejarlah apa yang Ia inginkan dengan segala cara—sekali pun Anda harus berlari begitu rupa menuju pintu yang sedang menutup itu.

·         Kejarlah bimbingan Hikmat dalam segala hal! Jangan pernah berdoa atau membaca Firman tanpa lebih dahulu meminta bimbingan Hikmat dari Roh Kudus. Ia mengatakan bahwa Firman-Nya sering diterjemahkan secara duniawi oleh anak-anak yang tidak mengenal Hikmat, dan ini menyedihkan Bapa! Kejarlah Hikmat melebihi pengejaran Anda akan cita-cita Anda. Hikmat lebih mahal dari emas dan lebih berharga dari perak. Hikmat adalah penghubung Anda satu-satunya dengan apa yang Tuhan pikirkan dan kerjakan. Tanpa Hikmat, kata Amsal, Kasih pun tidak baik.

·         Kuduskanlah hari Sabat. Allah mengatakan bahwa ini adalah salah satu perintah yang paling dianggap remeh oleh anak-anak-Nya di zaman sekarang. Memang, Anda tidak perlu sampai bermeditasi seharian penuh di dalam rumah, tapi setidaknya, berikan prioritas waktu lebih bagi Tuhan pada hari Sabat—entah itu hari Minggu atau Sabtu pada denominasi Anda. Ia mengatakan, bahwa bermain games atau menonton bioskop pada hari-hari Sabat-Nya yang kudus tidak menyenangkan-Nya.


--Bersambung... (Saya lagi UAS nih... maap untuk late posting ya...)