Author : Felicia Yosiana
29 November 2011
Ada suatu aktivitas lucu hari itu. Pada kelas Aktualisasi Diri di seksi kuliah saya, sang Dosen membagikan kertas-kertas berwarna dan sebuah amplop pada kami. Ia kemudian meminta kami untuk mengedarkan amplop bernama itu kepada teman-teman kami untuk diisi kertas berwarna tersebut. Intinya, kami diminta untuk saling memberikan masukan, dorongan semangat, dan pujian atau kesan pesan terhadap teman yang amplopnya kami pegang. Tentu saja, ini kegiatan yang sangat lumrah di fk. Psikologi.
Tapi ada yang membuat saya kaget. Para malaikat yang diutus Allah untuk menjaga saya kemudian berinisiatif untuk melakukan hal yang sama! Bedanya, mereka hanya akan menuliskan pesan untuk saya dalam kartu warna-warni, bukan kepada setiap dari mereka. Saya penasaran dengan apa yang akan mereka tuliskan untuk saya.
“Obidience.”
Itu adalah bunyi kartu pertama. Saya membeku begitu membacanya.
“Obey the Lord.”
Itu adalah bunyi kartu kedua.
Saya mengangkat satu alis, mulai mengerti maksud mereka. Para malaikat tersenyum dan kembali memberikan saya kartu-kartu lainnya.
Dan... Seperti yang sudah Anda duga, semuanya berisi tentang ‘ketaatan’ yang hanya dituliskan dalam beberapa kata saja. Di situlah saya benar-benar mengerti bahwa kesukaan mereka—para malaikat—adalah bila anak-anak Allah menaati Allah dan melakukan perintah-Nya.