What Does It Take

Author : Felicia Yosiana

13 November 2011

(Note: ‘G’ adalah ‘God’, panggilan saya kepada Persona Allah Roh Kudus. ‘JC’ adalah Yesus Kristus. ‘LF’ adalah ‘Lord Father’, panggilan saya kepada Allah Bapa. Harap nama-nama ini diperhatikan dalam dialog di bawah dan selanjutnya. Dan sekedar info, itu panggilan saya pribadi. Nggak ada keharusan bagi Anda sekalian untuk mengikuti saya).

Saat saya sedang memuji dan menyembah Tuhan dan berharap supaya kami dapat berbincang, saya bertanya, What does it take to be a Rear Guard?” (Posisi tempur saya dalam formasi Tim Doa di Alam Roh).

Obedience,” jawab Allah Roh Kudus dengan segera.

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi anak-anak Allah?”

Kasih,” jawab-Nya lagi.

Saya terdiam sesaat dan berpikir untuk menuliskan semua ini sesuai dengan pertanyaan dan pendiktean dari-Nya. Dan Ia setuju.

Hayo, mau tanya apa?” ujar Tuhan Yesus dengan nada jahil.

Sebelum saya sempat menjawab, Roh Kudus segera menyambung dengan berkata, “Ayo, tanya pada-Ku.

Saya melihat kepada Tuhan Yesus (Persona Allah yang paling sering saya ajak ngobrol), dan Ia mengangguk dengan senyum gembira di wajah-Nya. “Itu ‘porsi’-Nya. Tanyalah pada-Nya.”

Singa putih (wujud Roh Kudus dalam setiap pertemuan-Nya dengan saya) mengaum kecil. Saya tertawa.

Oke,” kata saya, mulai rileks dan sembuh dari ‘trauma’ karena sempat jauh dari Tuhan selama beberapa waktu. “Mulai ya, God. Apa yang dibutuhkan untuk mengasihi?”

G : Hati yang mau berkorban.

A : Apa yang dibutuhkan untuk mendekat kepada Anda?

G : Hati yang rela diajar.

A : Apa yang dibutuhkan untuk menjaga komitmen?

G : Sikap yang terpaut kepada firman-Ku.

A : Apa yang dibutuhkan untuk berjalan di jalan-Mu?

G : Segala Perlengkapan Senjata Allah. Jalannya tidak semanis yang banyak orang kira.

A : *ngangguk-ngangguk* Apa yang dibutuhkan untuk selalu melihat kepada Bapa?

G : Mata yang selalu fokus kepada-Nya.

A : Apa yang dibutuhkan untuk... err... fokus?

G : Kemauan.

A : Simpel amat?

G : Memang. Nggak ada yang ribet-ribet kalau kamu mau diajar. Ayo, tanya lagi.

A : *saya berpikir keras untuk sejenak. Baru pertama kali saya diperlakukan begini sama Tuhan* Hmmm... Apa yang dibutuhkan untuk menyembah di dalam roh dan kebenaran?

G : Sikap hati yang menyembah.

A : Bagaimana cara mendapatkannya?

G : Latihan.

A : Kok saya capek sendiri, ya...?

*Ketiga Persona Allah tertawa kecil*

LF : Santai saja, nak. Sudah lama kan kita tidak berbincang begini?

A : Saya jadi merasa bersalah nih...

G : Sudah, sudah. Ayo lanjut tanya. Aku semangat, nih!

A : Apa yang dibutuhkan untuk berjalan di dalam Anda?

G : Harapan.

A : Apa yang dibutuhkan untuk... berharap?

G : Kepercayaan yang seperti anak kecil—iman kepada-Ku, tentu saja.

A : Semuanya saling berkaitan, ya...

G : Aku gitu loh...

A : Iya, deh... Apa yang dibutuhkan untuk mengejar Hikmat?

G : Kemauan dan usaha. Latihan dan pengejaran.

A : Supaya nggak sombong?

G : Latihan dan sikap hati melayani. Ingat saja bahwa kamu adalah pelayan yang paling rendah. Itu lumayan membantu, kan?

A : Benar juga... Terus bagaimana cara mengatasi serangan memori atas dosa lama?

G : Pakai Pedang Firman aja. Kalau kamu sudah mengaku salah dan meminta ampun, percaya saja dan lawan dengan Firman. Itulah sebabnya Perlengkapan Senjata Allah sangat penting.

A : Semuanya benar-benar luar biasa. Simpel, tapi saling terkait. Seperti ini ya rasanya menggali Hikmat Anda dan menyelami Firman yang Hidup...

G : Begitulah... Belajarlah untuk menggali isi Firman dengan kehausan, iman dan pengharapan. Terapkanlah semuanya dengan kasih dan pola pikir kudus. Sesimpel itu.

A : Keren sekali! Makasih, Tuhan!

G : Sama-sama.