Mimpi - Radikalitas dan Peran

Author : Ivan Brian

Saya sedang bersama Aloi di sebuah foodcourt. Kami sedang bercakap-cakap. Kemudian, saya menanyakan kabar salah seorang temannya, karena saya tahu mereka berdua sama-sama kuliah di Trisakti. Tapi setelah ditanya, aloi menjawab, “Dia itu kena seks bebas.”

Mendengar hal tersebut, tiba-tiba orang yang duduk di sebelah Aloi ‘nimbrung’ ke dalam pembicaraan kami dan berkata, “Kenapa harus seks bebas sebagai jalan keluar?” Saya tahu wanita ini memberikan respon yang positif atas kasus tersebut.

Kemudian, saya dan Aloi berganti meja dan saya memberitahukan respin positif orang tersebut. Aloi sangat senang mendengarnya dan kami sangat senang; bahwa ada orang-orang yang pikirannya masih ‘jalan’. Namun, karena begitu asyiknya kami berbicara, tanpa sadar balita yang ada di sekitar kami mendengarkan dan mulai meniru kata-kata “seks bebas” dengan polos.

Adegan berganti dan saya melihat Cornel yang ingin mengendarai mobil Innova saya. Awalnya saya ragu dan tidak mengijinkan, namun karena Cornel memelas, saya membiarkannya. Dan ternyata ia menyetir dengan sangat brutal! Mobil dibawanya mepet-mepet, sradak-sruduk, ugal-ugalan, melawan arus, dan sederet kriteria pengemudi brutal lainnya. Dan saya ingat bahwa di dalam mobil ada beberapa anggota Tim Doa juga yang dibawa ugal-ugalan. Namun anehnya, saya, Feli dan beberapa anggota TD lain ditinggal Cornel di luar mobil.
Mimpi selesai.


Arti mimpi oleh Hikmat:

·         Teman Aloi yang terkena seks bebas adalah simbol orang-orang yang sudah ‘terkontaminasi’ dunia. Ini seperti penyakit penular yang berbahaya, dan Tuhan sudah memperingatkan dalam buku-Nya bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Dalam beberapa analogi, Allah sendiri sering mengatakan bahwa bersahabat dengan dunia berarti melacurkan diri kepada dunia—sebuah tindakan asusila dari Mempelai Wanita Tuhan Yesus yang sedang datang.

·         Reaksi wanita di sebelah Aloi menunjukan radikalitas anak Tuhan terhadap dunia. Dan memang inilah yang harus kita lakukan: menolak dunia mentah-mentah.

·         Balita di samping kami yang mencoba meniru kata “seks bebas” dengan polos menyimbolkan bahwa tidak semua hal bisa langsung diberikan mentah-mentah ke balita-balita rohani. Mereka belum mengerti berbagai macam hal dan ini justru bisa berbahaya.

·         Cornel yang ingin mengendarai mobil saya menyimbolkan adanaya ketidakpuasan anak-anak Tuhan terhadap peran dan statusnya. Mereka rawan sekali ‘iri’ dengan orang lain dan merasa bahwa mereka akan lebih cocok ditempatkan di posisi orang lain. Hasilnya adalah: hancur total. Mereka ini akan membawa mobil dengan ugal-ugalan dan tidak berkeprimanusiaan, dalam arti mereka hanya akan semakin menyimpang dari jalan yang Tuhan telah tetapkan.


Validasi : Ulangan 23:17, Wahyu 17:5, 1 Korintus 3:2, Ibrani 5:12, Ibrani 5:14, Yakobus 4:4, Roma 12:2.