Kembali, Penglihatan mengenai Indonesia

Author : Benedictus Harvian
26 Mei 2012
            Kembali, Tuhan mengirimkan serangkaian penglihatan kepada saya mengenai kebangkitan rohani yang akan datang di Indonesia. Penglihatan yang pertama saya dapatkan beberapa hari lalu. Di sana, saya melihat jejeran menyeramkan patung dewa-dewi khas Indonesia dari berbagai kultur. Ketika kemudian pandangan di-zoom, saya menyadari bahwa di bawah kaki masing-masing patung itu ada orang-orang yang berlutut dengan posisi menyembah. Tangan mereka terulur memegang sesuatu yang berbentuk seperti piring. Dari piring tersebut keluar asap—tunggu! Ini menjelaskan semuanya. Patung dewa-dewi tersebut melambangkan kumpulan roh-roh jahat teritorial yang mendiami Indonesia, dan orang-orang tersebut merupakan sekutu Iblis yang menyembah mereka—dilambangkan dengan sesajen di piring dan sikap menyembah. Satu hal yang pasti, mereka tidak menyukai dan akan menghalangi kebangunan rohani di Indonesia dengan berbagai cara! Saya sadar, Tuhan bermaksud untuk menyadarkan kembali bahwa perjuangan kita di sini, Indonesia, untuk mengangkat panji-panji Allah tidaklah akan mudah.
            Penglihatan yang kedua saya dapat pada hari Selasa lalu, kalau tidak salah. Saat itu, ada pemandangan padang pasir yang sangat luas terbentang, dengan langit biru dilengkapi matahai yang sangat terik. Rasanya saya hampir-hampir bisa merasakan betapa terik dan panasnya keadaan di sana! Kemudian, pandangan saya diarahkan kepada segerombolan orang berjubah cokelat yang berdiri berkerumun di satu sisi padang pasir. Mereka terus memandang ke atas. Belum sempat saya bertanya-tanya apa yang mereka pandangi, seorang dari mereka mengulurkan tangan ke atas, dan setetes cairan seperti minyak jatuh menetes ke tangannya yang terbuka. Dengan cepat Hikmat membisikkan artinya. Padang pasir yang kering kerontang adalah Indonesia dengan segala kekeringan rohaninya. Gerombolan berjubah itu adalah para anak Tuhan yang menantikan datangnya lawatan Allah, yang dilambangkan dengan minyak yang menetes.
            Sehubungan dengan itu, saudari Gitta dari Jogja mendapatkan Yesaya 60 sebagai nubuatan dari Tuhan mengenai Indonesia. Hal tersebut bahkan divalidasi kembali ketika ia mendatangi suatu KKR yang pendetanya menubuatkan pasal yang sama! Seperti yang ditulis pada ayat terakhir Yesaya 60, “Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya”, semuanya akan terjadi sebentar lagi, Saudara.