Pengelihatan Berantai

Author : Meitri Angelina

Belum lama ini saya dipercayakan sebuah pengelihatan oleh Tuhan kita. Pengelihatan ini sungguh nyata dan jelas, seakan-akan saya seperti sedang menonton film hitau putih. Pada awalnya saya melihat orang yang menderita busung lapar. Ia kurus sekali, namun perutnya buncir membesar. Orang ini melihat ke arah saya dan tersenyum tidak mengenakan.
Setelah adegan tersebut, saya tiba-tiba masuk ke dalam peti mati yang terbuat dari batu semen. Dari sana, saya melihat sekumpulan orang yang digiring untuk mengikuti sebuah ritual upacara. Ada banyak sekali orang yang bergerak seperti robot dan berjalan dalam satu arah yang sama. Ada juga sebuah pentagram dan semacam simbol erotis yang terpapar dalam pengelihatan itu. Saya segera mengatahui bahwa mereka dikawal oleh seorang perempuan bermata hitam, dan ia sedang melototi saya.


Tidak lama, pengelihatan berganti. Saya melihat gedung yang saya kenali bangunannya sebagai gereja. Namun, tiba-tiba saya merasa pengelihatan saya terhalang oleh sesuatu yang seperti seorang pria raksasa yang sedang tertidur. Sebelum saya sempat mencerna artinya, pengelihatan berganti kembali.
Ada sebuah taman hiburan, dan banyak orang di sana sedang menikmati permainan dan wahana yang ada. Ini agak janggal, karena seingat saya, taman hiburan tersebut sedang dalam situasi yang mencekam. Saya kemudian diberitahu bahwa masih ada orang-orang yang sedang mengantre untuk masuk taman hiburan.


Arti menurut Hikmat:

·         Orang busung lapar menggambarkan kondisi roh orang-orang Indonesia pada umumnya. Hal ini tervalidasi terutama karena orang dalam pengelihatan tersebut memiliki ciri khas penampilan fisik orang Indonesia, terutama yang asal Papua. Kelaparan dan kurang gizi Firman Allah, itulah intinya.

·         Bila keadaan ini terus belanjut, maka orang-orang ini akan mengalami kematian roh, yang divalidasikan dengan pengelihatan mengenai liang kubur serta peti mati.

·         Dalam pengelihatan kedua, di mana ada lambang pentagram dan lambang-lambang najis lainnya, menyimbolkan bahwa setan tidak pernah berhenti bekerja. Justru di ambang Kebangkitan Rohani seperti sekarang ini mereka jadi jauh lebih gencar bertindak. Bila para anak-anak Tuhan malah menjadi santai dan kurang waspada menuju Kebangkitan Rohani, bisa jadi mereka akan menghancurkan momentum itu dengan ritual-ritual najis mereka terlebih dahulu.

·         Iblis sedang berupaya segila-gilanya untuk menarik orang-orang ke ‘taman hiburan’ miliknya. Ia melakukan ini agar orang-orang lebih tertarik dan terhanyut di dalam asyiknya bermain wahana dibanding melihat keadaan dunia yang sedang genting dan di ambang kehancuran dan kedatangan Tuhan.

·         Gereja yang saya lihat dengan raksasa besar menghalangi adalah validasi bahwa para pejuang Tuhan terus dininabobokan oleh dunia ini. Ada begitu banyak gereja, namun sedikit sekali gereja—manusia milik Allah—yang mau berjuang dan berdiri untuk Tuhan dan saudara-saudaranya.