Nama - Nama Tuhan 2

Author : Felicia Yosiana Gunawan

Sambungan dari Nama - Nama Tuhan.

Penggunaan Nama Tuhan sebenarnya tidaklah sulit, tapi juga tidak bisa seenaknya dianggap mudah. Saya mengalami beberapa kesulitan dalam menerapkan Nama-Nama Tuhan pada hari-hari pelatihan saya—yang sampai tulisan ini dibuat pada akhir Januari 2012, saya masih belum maju dari tingkat dasar. Ini serius! Anda tidak bisa bermain-main dengan arti Nama Tuhan yang begitu agung, kudus dan mulia. Akan ada segudang keunggulan pastinya bila digunakan dengan tepat dan sesuai kemauan-Nya. Tapi sebaliknya, Anda akan seperti petarung yang tidak siap dan tidak mengerti cara menggunakan senjata baru Anda di medan pertempuran.
Singkatnya, kalau kita tidak mengerti dan mendalami benar ‘senjata baru’ kita, kita bakal mati kutu duluan. Bayangkan saja, apa yang akan terjadi kalau saat perang, di mana keadaan mulai mengganas dan setiap prajurit diperhadapkan kepada klimaks peperangan yang menentukan, Anda malah kesulitan sama senjata sendiri. Tidak lucu, bisa mati konyol ini nanti. Pasti lawan juga akan tertawa kalau kita malah sibuk sama senjata baru—di medan peperangan—alih-alih maju menggempur mereka. “Itu si Dori diamkan saja,” lapor prajurit lawan. “Pedang barunya memang keren... Tapi dia pakai pedangnya saja tidak becus. Nanti juga encok sendiri.”

Nah, ini tidak boleh terjadi. Jadi apa yang dapat kita lakukan agar dapat ‘menguasai’, atau minimal, ‘mendalami’ senjata baru kita? Latihan! Dengan apa? Dengan Hikmat—bimbingan Roh Kudus, Saat Teduh, Pendalaman Nama-Nama Allah—dan juga dengan iman untuk aplikasinya. Simpel? Lumayan. Susah tidak aplikasinya? Dengan bantuan Roh Kudus, tidak.

Kembali ke diri saya sendiri sebagai contoh bobrok. Yah... Katakanlah ini derita penulis kawakan: selalu jadi bulan-bulanan tulisan sendiri...

Ehem. Oke, ini pengalaman bodoh saya dalam aplikasi Nama Tuhan saat perang. Jadi saat itu, saya memang telah disuruh Tuhan mendalami Nama-Nama-Nya secara spesifik. Ia mengatakan saya boleh memilih sendiri Nama yang saya sukai, dan mempelajari Nama tersebut dan mencobanya sebagai ‘senjata baru’ di medan pertempuran. Tapi salah satu kekurangan saya waktu itu adalah persiapan. Yep, saya kurang persiapan. Saya kurang mendalami makna Nama Tuhan tersebut dengan Hikmat dan Kuasa, sehingga saya notabene maju ke medan pertempuran dengan senjata baru tapi masih sambil bawa-bawa buku manual pemakaiannya.
Saya lupa waktu itu Nama yang mana yang saya pakai untuk menyerang. Sepertinya saya membawa Nama El-Elyon—Allah Yang Maha Tinggi—dan Jehovah Nissi—Allah Panji-panjiku. Saya memang sempat melihat, di Alam Roh, bahwa naga besar yang Tim Doa sedang gempur memalingkan mukanya dengan kesakitan saat saya menggunakan Nama Tuhan. Tapi efeknya tidak seperti yang saya harapkan... Kecil sekali! Perbandingan harapan saya dan kenyataan adalah seperti meriam dengan pistol air! Nyaris tidak ngefek kepada lawan!

Barulah setelah selesai perang dan saya di debrief Tuhan saya tahu, bahwa saya kurang pendalaman. Dan tentu saja, ini ada efeknya. Ia mengatakan, dengan miris dan menahan tawa, kalau saya itu seperti anak kecil yang bermain-main pakai bazooka. Saya langsung cemberut mendengarnya. Sepertinya menu latihan dan hutang saya sama Tuhan bakal bertambah banyak...


Oke, cukup dulu sharing gagalnya saya. Mari kita lihat beberapa Nama Tuhan yang tercantum di dalam Alkitab.

·           Elohim = Sang Pencipta yang Mahakuasa (Ibrani 11:3, Kejadian 1:26-27, Kolose 1:16)

·           El Shaddai = Allah yang Mencukupi (Kejadian 17:1-2)

·           Adonai = Tuan / Tuhan (Mazmur 110:1, Kisah Para Rasul 2:36)

·           Jehovah Jireh = Allah yang Menyediakan (Kejadian 22)

·           Jehovah M’Kaddesh = Tuhan yang Menguduskanku (Imamat 20:7-8, 1 Samuel 2:2)

·           Jeohvah Nissi = Allah Panji Kemenanganku (Keluaran 17:14-16, Yesaya 11:10)

·           Jehovah Rapha = Allah Penyembuh / Kesehatanku (Keluaran 15:25-26, Mazmur 103:1-3, Yeremia 30:17, Matius 4:23)

·           Jehovah Tsidkenu = Tuhan Keadilanku dan Kebenaranku (Yeremia 23:5-6, 2 Korintus 5:21, 1 Korintus 1:30)

·           Jehovah Rohi = Tuhan Gembalaku (Mazmur 23, Yesaya 40:11, 1 Petrus 2:25, 1 Petrus 5:4)

·           Jehovah Shammah = Allah Hadir di Sana (Yehezkiel 48:35, 1 Korintus 3:16)

·           El Elyon = Allah Yang Maha Tinggi (Yesaya 13:14, Bilangan 24:16, Mazmur 21:7, Mazmur 82:6, Mazmur 57:2)

·           Jehovah Shaboth / Tsebaoth = Tuhan Panglima Balatentara (Mazmur 103:21, 1 Samuel 17:47)

Dan tentu saja, masiha ada segudang Nama lainnya. Bahkan ada seorang Penyelidik Alkitab yang mengatakan bahwa ada lebih dari 350 Nama Allah di dalam Alkitab. Dan tentu saja tidak mungkin semuanya dituliskan di sini. Dan sekedar info, nama blog ini—Adoniyah—diambil pula dari Nama Adonai. ‘Yah’ pada akhirannya mengartikan YAHWEH atau Allah sendiri. Maka jika dua kata tersebut digabungkan, Adoniyah memiliki arti: YAHWEH is my Master.