Author : Silvia Gautama
Pernahkah Anda merasa tidak akan pernah bisa ‘nyambung’
dengan seseorang? Mungkin Anda merasa orang ini tidak enak diajak bicara, aneh
atau.. Yah, berbagai pendapat subyektif lainnya bisa kita kemukakan sehinga
cenderung menjauhinya.
Seringkali kita dengan mudahnya menghakimi seseorang tanpa
mencari tahu kebenarannya. Tapi mari coba kita tilik lagi. Apakah orang itu
memang benar-benar aneh atau kita hanya ikut menghakimi dia dari omongan
orang-orang yang menganggap dia aneh?
Saya punya seorang teman. Kebanyakan dari kami
menganggapnya aneh. Pernah suatu kali saya mengobrol dengannya dan saya
langsung berpikir saya tidak akan pernah bisa berteman dengan orang ini. Kami sama sekali tidak nyambung.
Saya juga tidak suka dengan cara berbicaranya yang saya
tangkap sombong dan self-centered.
Semua yang dia bicarakan hanya tentang dirinya sendiri. Walau begitu, saya
tidak menjauhinya dan tetap berteman. Tapi hubungan pertemanan kami juga
biasa-biasa saja dan tidak dekat.
Suatu kali, dalam satu kejadian saya membutuhkan
bantuannya. Ia bersedia membantu! Baru kali itu saya benar-benar berbicara lama
dengannya. Biasanya, saat dia berbicara, saya hanya mendengarkan dengan
setengah hati dan cenderung saya tidak terlalu peduli dengan apapun yang dia
bicarakan. Kali ini, saya sungguh-sungguh mendengarkannya.
Siapa sangka, saya tertawa terus-menerus saat mengobrol dengannya!
Benar-benar tertawa maksud saya--bukan tawa palsu seperti biasa karena tidak
mengerti apa yang dia bicarakan. Baru kali ini saya memandangnya dengan sudut
pandang yang berbeda. Saya jadi berpikir
bahwa mungkin dia tidak seburuk itu dan orang yang cukup menyenangkan. Orang
yang baik pula, melihat kesediannya membantu saya.
Setelah lama sekali mengobrol dengannya, saya sadar dia
orang yang cukup menyenangkan walau ada beberapa hal antara kami yang memang tidak
cocok. Well, tapi ia tidak seaneh
anggapan saya dulu. Saya yang berpikir kami tidak akan pernah cocok dulu dibuat
terkesan ketika saya sungguh-sungguh mendengarkan omongan-omongannya. Ternyata
banyak yang bisa saya pelajari darinya!
Guys, seringkali
tanpa sadar kita cepat sekali menghakimi orang. Entah kita menganggap orang
tersebut aneh, freak, tidak nyambung atau
apapun. Padahal, bisa saja semua dugaan Anda itu salah! Seringkali kita juga
mengikuti pandangan lingkungan yang ternyata sebenarnya salah. Misal, orang-orang
menganggap seseorang aneh hanya karena dia suka menyendiri, lalu kita ikut-ikutan
menganggapnya aneh padahal kita belum pernah berbicara sekalipun dengannya.
Saya ingin mengajak Anda untuk berpikir sejenak sebelum
menghakimi. Apakah kita sudah cukup sempurna untuk menghakimi orang lain?
Seringkali setiap melihat seseorang di kjalan, kita tergoda untul menghakimi
mereka. Melihat penampilan orang yang acak-acakan, kita langsung mengira mereka
orang yang tidak rapi. Padahal mungkin saja tebakan saya sama sekali salah.
Coba pikirkan kalau kita ada di posisi sebaliknya : kita
yang dihakimi orang lain. Tentu tidak mau bukan? Kita senang sekali menghakimi
tapi paling benci dihakimi. Apakah Yesus sendiri menghakimi?
Mari kita lihat Yohanes 8:3-11. Ada perempuan yang kedapatan berzinah, dan sesuai
hukum Taurat semestinya perempuan itu dilempari batu. Orang-orang menganggap
perempuan itu berdosa dan sudah sewajarnya dilempari batu. Tapi apa jawaban
Yesus? "Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu." (ayat 7).
Yesus pun tidak menghukum perempuan
itu walaupun Ia punya hak untuk itu. "Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang." (ayat 11).
Ia turun dari kursi penghakimannya, menghampiri kita si orang berdosa,
mengasihi kita dan bersedia memaafkan kita!
Sebelum kita menghakimi seseorang,
marilah kita berhenti sebentar dan pikirkan seberapa banyak kekurangan kita
yang sudah Yesus ampuni. Daripada menghakimi orang lain dan mencari tahu kekurangan
mereka, lebih baik kita introspeksi diri. Apakah kita lebih baik dari orang
yang kita hakimi?
Mari belajar untuk tidak cepat-cepat
menghakimi orang lain!