Kuasa Pengampunan

Author : Meitri Angelina

Kali ini saya hendak membagikan pengalaman saya mengenai pengampunan. Ehemm.. Sebelumnya, mungkin lebih baik kalau saya mengaku dosa dulu. Belum lama ini, saya telah berdosa dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan saya. Saya membiarkan diri saya dikuasai oleh kemarahan dan menyebabkan saya menjauh dari Allah. Yap, marah merupakan salah satu dosa yang dapat mendukakan Roh Kudus dan menjauhkan kita dari Allah. Kenapa? Karena saat kita marah, kita menjauh atau tidak berada dalam kasih—dengan kata lain kita menjauh dari Allah. Hal ini sesuai dengan yang tertulis pada surat Pertama Rasul Yohanes 4:12b:
Jika kita saling mengasihi, Allah tetap dalam kita, dan kasih-Nya sempurna dalam kita.
Tak berhenti di situ, marah juga membuat saya melanggar perintah Allah untuk saling mengasihi seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:17. Intinya, saya telah berdosa, menjauh, dan melanggar perintah Allah karena saya telah membiarkan diri saya dikuasai kemarahan. Kemarahan ini juga membuat saya menyakiti orang-orang yang saya kasihi termasuk Tuhan Yesus sendiri.  Yah, kemarahan memang benar-benar tidak ada gunanya.
Setelahnya, saya menyadari bahwa saya telah berdosa dan bahkan mendukakan Roh Kudus. Terang saja saya menjadi ketakutan dan tidak tenang! Saya merasa malu sekali kepada Tuhan Yesus. Saya juga menjadi ketakutan kalau-kalau Ia marah dan meninggalkan saya. Untungnya, kita punya Tuhan yang luar biasa baik. Dia tidak membuang saya melainkan mengangkat dan memuliakan saya kembali :’). Nah, yang kerennya, Tuhan bukan hanya memberikan pengampunan yang biasa-biasa saja, melainkan pengampunan total! Saya akan menceritakan kronologis peristiwanya.
Saat itu akhirnya saya berdoa. Saya memutuskan untuk mengakui dosa-dosa saya pada Yesus Kristus. Saat itu saya sudah pasrah dengan apapun yang terjadi! Saya juga menceritakan keluh kesah saya dengan segala persoalan saya dan bagaimana saya merasa saya kehilangan orang-orang yang saya kasihi karena kemarahan saya. Tidak disangka-sangka, JC (Jesus Christ) menjawab pertanyaan saya dengan berkata,  ”I will never leave you alone, My kid.”
Spontan, saya hanya bisa terperangah.. Saat itu saya menyadari bahwa manusia mungkin meninggalkan kita saat kita melakukan kesalahan, tapi Tuhan tidak pernah. Dia tetap mengasihi kita sekalipun kita telah menyakiti hati-Nya.
”Aku mengasihimu setiap saat. Aku mengasihimu saat kamu ada di bawah dan saat kamu ada di atas. Aku bahkan tetap mengasihimu bahkan saat kamu berdosa,” lanjut-Nya, membuat saya makin larut dalam haru.
Saya merasa benar-benar tersanjung akan kasih karunia yang Ia berikan pada saya! Tidak lama, saya sudah berada di pelukan-Nya. Dengan senyum merekah, Ia berkata dengan lembut, “ I will love you always.”
Senyuman-Nya benar-benar indah! Ia kemudian mengingatkan saya akan perumpamaan anak yang hilang. Saya benar-benar merasa seperti si anak bungsu.. Bahkan setelahnya saya melihat dengan jelas bahwa saya diberi cincin yang sangat cantik dan sebuah jubah yang mahal. Betapa Yesus sangat bersukacita karena anak-Nya yang hilang telah ditemukan kembali!
Sukacita meluap-luap dalam diri saya. Tak sampai di situ saja, saya bahkan diajak untuk masuk ke ruang mahakudus untuk bertemu Allah Bapa. Saya melihat terang total yang sangat indah. Saya sedikit gugup menghadapi Allah Bapa. Kedahsyatan dan Kebijaksanaan-Nya yang dengan jelas terpancar terasa begitu kuat. Saya hanya mampu diam menunduk!
Kejadian setelahnya masih tergambar dengan jelas di ingatan saya. Bapa memberikan sebuah medali yang sangat besar layaknya seorang atlet yang baru saja memenangkan perlombaan! Detik berikutnya, Ia menanyakan apa permintaan saya kepada-Nya. Jelas saja saya merasa sangat tersanjung! Saya kemudian berada di genggaman Allah Bapa dan mendengarkan nasihat-nasihat-Nya mengenai permasalahan saya.
Ini satu pesan yang dapat saya bagikan. Karena Yesus Kristus telah mengampuni kita, haruslah kita juga mengampuni orang-orang yang bersalah pada kita. Saya mau belajar untuk mengampuni sama seperti Yesus telah mengampuni saya. Melalui tulisan ini juga, saya mau menyampaikan kepada orang-orang yang pernah menyakiti hati saya bahwa saya telah mengampuni mereka.. Saya juga mau minta maaf bagi siapapun yang pernah saya lukai hatinya.

Saat ini, apapun dosa Anda, akuilah pada Tuhan.. Seberat apapun itu. Jangan merasa terintimidasi dengan dosa Anda sendiri. Tuhan sudah mengampuni kalian bahkan sebelum Anda mengakui dosa kalian melalui pengorbanannya di kayu salib.
God has already forgiven you in the Past, Present, and Future.
Jangan mau termakan jerat iblis yang membuat kita merasa hina dan takut meminta pengampunan pada Tuhan. Tuhan tidak memandang hina dosa-dosa kita--bahkan Dia datang ke dunia bagi kita! Dan, seperti yang sudah saya katakan di atas, karena dosa-dosa kita sudah diampuni oleh Tuhan Yesus, kita juga harus mengampuni orang-orang yang telah menyakiti hati kita. Beranikah kita mengampuni dan minta maaf pada orang-orang terdekat kita? Gbu always!
Ayat validasi:
Lukas 15 :11-32, Yohanes 16:9-17, Matius 6:19, Matius 6:33, Yohanes 15:7, Yohanes 14:21, Yohanes 15:10, Yohanes 14:18, Efesus 4:32, 1 Samuel 2:3a, Matius 6:12