Kali
ini saya hendak membagikan pengalaman saya mengenai pengampunan. Ehemm.. Sebelumnya,
mungkin lebih baik kalau saya
mengaku dosa dulu. Belum lama
ini, saya telah berdosa dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan saya. Saya
membiarkan diri saya dikuasai oleh kemarahan dan menyebabkan saya menjauh dari
Allah. Yap, marah merupakan salah satu dosa yang dapat mendukakan Roh Kudus dan menjauhkan
kita dari Allah. Kenapa? Karena saat kita marah, kita menjauh atau tidak berada dalam
kasih—dengan kata lain
kita menjauh dari Allah. Hal ini sesuai dengan yang tertulis pada surat Pertama
Rasul Yohanes 4:12b:
Jika kita
saling mengasihi, Allah tetap dalam kita, dan kasih-Nya sempurna dalam kita.
Tak berhenti di situ,
marah juga membuat saya melanggar perintah Allah untuk saling mengasihi seperti
yang tertulis dalam Yohanes
15:17. Intinya, saya telah berdosa, menjauh, dan melanggar perintah
Allah karena saya telah membiarkan diri saya dikuasai kemarahan. Kemarahan ini
juga membuat saya menyakiti orang-orang yang saya kasihi termasuk Tuhan Yesus
sendiri. Yah, kemarahan memang benar-benar
tidak ada gunanya.
Setelahnya, saya menyadari bahwa
saya telah berdosa dan bahkan mendukakan Roh Kudus. Terang saja saya menjadi
ketakutan dan tidak tenang!
Saya merasa malu sekali kepada Tuhan Yesus. Saya juga menjadi ketakutan
kalau-kalau Ia marah dan meninggalkan saya. Untungnya, kita punya Tuhan yang luar
biasa baik. Dia tidak membuang saya melainkan mengangkat dan memuliakan saya
kembali :’).
Nah, yang kerennya, Tuhan
bukan hanya memberikan pengampunan yang biasa-biasa saja, melainkan pengampunan
total! Saya akan menceritakan
kronologis peristiwanya.
Saat
itu akhirnya saya berdoa. Saya
memutuskan untuk mengakui dosa-dosa saya pada Yesus Kristus. Saat itu saya
sudah pasrah dengan apapun yang terjadi!
Saya juga menceritakan keluh kesah saya dengan segala persoalan saya dan
bagaimana saya merasa saya kehilangan orang-orang yang saya kasihi karena
kemarahan saya. Tidak disangka-sangka, JC (Jesus Christ) menjawab pertanyaan
saya dengan berkata, ”I will never leave you alone, My kid.”
Spontan, saya hanya bisa
terperangah..
Saat itu saya menyadari bahwa manusia mungkin meninggalkan kita saat kita melakukan kesalahan, tapi Tuhan tidak pernah. Dia tetap mengasihi kita
sekalipun kita telah menyakiti hati-Nya.
”Aku mengasihimu setiap saat. Aku
mengasihimu saat kamu ada di bawah dan saat kamu ada di atas. Aku bahkan tetap
mengasihimu bahkan saat kamu berdosa,” lanjut-Nya, membuat saya makin larut dalam haru.
Saya
merasa benar-benar tersanjung
akan kasih karunia yang Ia berikan pada saya! Tidak lama, saya sudah berada di pelukan-Nya. Dengan senyum merekah,
Ia berkata dengan lembut, “ I will love you always.”
Senyuman-Nya benar-benar indah! Ia kemudian mengingatkan saya akan perumpamaan anak yang hilang.
Saya benar-benar merasa seperti si anak bungsu..
Bahkan setelahnya saya
melihat dengan jelas bahwa
saya diberi cincin yang sangat cantik dan sebuah jubah yang mahal. Betapa Yesus sangat
bersukacita karena anak-Nya yang hilang telah ditemukan kembali!
Sukacita meluap-luap dalam diri saya.
Tak sampai di situ saja,
saya bahkan diajak untuk masuk ke ruang mahakudus untuk bertemu Allah Bapa. Saya melihat terang
total yang sangat indah. Saya
sedikit gugup menghadapi Allah
Bapa. Kedahsyatan dan
Kebijaksanaan-Nya yang dengan jelas
terpancar terasa begitu kuat. Saya hanya mampu diam
menunduk!
Kejadian setelahnya masih tergambar dengan jelas di
ingatan saya.
Bapa memberikan sebuah medali yang sangat besar layaknya
seorang atlet yang baru saja memenangkan perlombaan! Detik
berikutnya, Ia
menanyakan apa permintaan saya kepada-Nya.
Jelas saja saya merasa
sangat tersanjung! Saya
kemudian berada di genggaman Allah Bapa dan
mendengarkan nasihat-nasihat-Nya
mengenai permasalahan saya.
Ini satu pesan yang dapat
saya bagikan. Karena
Yesus Kristus telah mengampuni kita,
haruslah kita juga
mengampuni orang-orang yang bersalah pada kita. Saya mau belajar untuk
mengampuni sama seperti Yesus telah mengampuni saya. Melalui tulisan ini juga,
saya mau menyampaikan kepada orang-orang yang pernah menyakiti hati saya bahwa
saya telah mengampuni mereka..
Saya juga mau minta maaf bagi siapapun yang pernah saya lukai hatinya.
Saat ini, apapun dosa Anda, akuilah pada Tuhan.. Seberat apapun itu. Jangan merasa
terintimidasi dengan dosa Anda sendiri.
Tuhan sudah mengampuni kalian bahkan sebelum Anda mengakui dosa kalian melalui
pengorbanannya di kayu salib.
God has
already forgiven you in
the Past, Present, and Future.
Jangan
mau termakan jerat iblis yang membuat kita merasa hina dan takut meminta pengampunan
pada Tuhan. Tuhan tidak memandang hina dosa-dosa kita--bahkan Dia datang ke
dunia bagi kita!
Dan, seperti yang sudah saya katakan di atas, karena
dosa-dosa kita sudah diampuni oleh Tuhan Yesus, kita juga harus mengampuni orang-orang
yang telah menyakiti hati kita. Beranikah
kita mengampuni dan minta maaf pada
orang-orang terdekat kita? Gbu
always!
Ayat
validasi:
Lukas 15 :11-32, Yohanes 16:9-17, Matius 6:19, Matius 6:33, Yohanes
15:7, Yohanes 14:21, Yohanes 15:10, Yohanes 14:18, Efesus 4:32, 1 Samuel 2:3a,
Matius 6:12