Memasuki Ayin Dalet (part 3) : Kenali Hati Tuhan

Author : Meitri Angelina

Hal berikutnya yang diajarkan selama seminar adalah mengenai cara untuk membuka 7 gerbang yang sudah disebutkan sebelumnya. Cara-cara ini akan diperoleh melalui penjabaran dari Kejadian 6:8. Tokoh yang akan dipakai untuk menjadi seseorang yang  memiliki kapasitas untuk membuka 7 gerbang ini adalah Nuh. Nuh adalah orang yang mampu memikat Hati Tuhan sehingga ia dapat membuka 7 gerbang itu.

Mengapa Nuh mampu mengikat Hati Tuhan?

Hal ini karena Nuh hidup berdasarkan ketetapan-ketetapan yang diberikan Tuhan. Ia hidup tidak bercela di tengah zamannya meski saat itu kondisi di sekelilingnya sangat memungkinkan ia untuk berbuat dosa. Ketahanan Nuh untuk tetap kudus di tengah lingkungan yang ‘kotor’ ini dihargai Allah. Satu-satunya alasan Nuh mampu bertahan adalah karena ia memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Ia bergaul erat dengan Bapa.

Hal ini jugalah yang menjadi panggilan Allah bagi anak-anak-Nya. Tuhan rindu memiliki hubungan yang erat dengan anak-anak-Nya. Ia Allah yang begitu peduli pada kita bahkan hal-hal terkecil sekalipun. Ia Allah yang mau mendengar keluh kesah kita. Ia bahkan peduli sama masakan yang saya masak atau kegiatan apa yang saya lakukan. Dia juga memiliki kepedulian yang sama pada Anda. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan untuk memiliki hubungan yang erat dengan Allah adalah dengan bantuan Allah Roh Kudus. Allah Roh Kudus akan menuntun kita untuk mendengarkan suara Allah. Saya merasakan bagaimana seringkali Allah Roh Kudus membantu saya saat saya kesulitan untuk memutuskan atau sedang berada dalam masalah.
Memiliki hubungan yang intim dengan Allah juga memungkinkan kita untuk mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat ajaib. Ibu Iin Tjipto men-sharingkan kepada kami betapa ajaibnya Kasih Tuhan dalam hidup-Nya saat ia memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Dia menceritakan bagaimana Tuhan melawat dia dan menolong dia dalam bahaya. Hal ini dapat dengan jelas Anda lihat kebenarannya dalam kitab Mazmur, bahkan dengan jelas di Mazmur 1: 3 dikatakan bahwa :

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil”

Satu hal yang dapat saya nyatakan adalah bahwa kehidupan bersama Tuhan sungguh merupakan kehidupan yang romantis. Satu hal yang bisa saya pastikan, mencintai Tuhan adalah keputusan terbaik sekaligus keputusan yang paling tepat yang pernah saya ambil. Hubungan saya dengan Tuhan adalah harta saya yang paling berharga. Ia adalah Cinta yang paling Indah sekaligus Mulia. Saat Anda ingin mengenal Tuhan, jangan kejar berkat-Nya atau kejar mukjizat-Nya tapi kejarlah Ia sendiri, sang pemberi mukjizat. Percayalah saat Anda mengejar Tuhan, maka Ia akan menyelesaikan kebutuhan Anda. Perjalanannya tidak selalu mudah tapi indah dan ajaib.

Hal lain yang harus kita lakukan untuk membuka 7 gerbang itu adalah mengenal raja kita. Hal ini dengan jelas dikatakan di Mazmur 123:2. Dengan terus memandang pada cinta dan perhatian Tuhan, kita akan mengerti isi hatinya. Hal ini sungguh sangat penting. Tuhan mau kita memahami isi hati-Nya. Jangan sampai sekalipun kita telah bergaul lama dengan Tuhan kita masih tidak mengenal Tuhan kita, kita tidak tahu apa yang menjadi kemauan-Nya. Orang bisa telah lama memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan namun masih tidak mengenali hati Tuhan karena tidak memiliki cinta untuk memperhatikan apa yang Tuhan mau. Ia egois dan hanya peduli pada apa yang ia mau.

Untuk memasuki pintu ini tidaklah mudah. Kita harus berusaha untuk masuk dan berjaga-jaga untuk mengetahui kapan pintu ini dibuka. Ayat yang akan digunakan untuk menjelaskan mengenai hal ini adalah Lukas 11:9. Ya, ada banyak sekali orang yang ingin memasuki pintu ini. Tapi siapakah yang mau berusaha untuk mengetuknya? Hal ini tentu tidak datang dengan sendirinya pada hidup kita, Tuhan berkata ketuklah maka ia mau kita berusaha untuk mendapatkan hal itu. Hal lain yang seringkali membuat seolah-olah tidak adanya terobosan kehidupan kita adalah bila kita hanya mau mengetok pintu-pintu berkat saja. Jangan hanya datang kepada Tuhan dan menginginkan berkat!

Ayat selanjutnya adalah ayat Lukas 12:36. Dalam membuka 7 gerbang ini, kita harus berjaga-jaga. Kita harus tahu kapan Tuhan kita akan datang. Jangan kalah dengan kedangingn kita seperti rasa capai, malas, dan sebagainya, tapi nantikanlah Tuhan.

Punya waktu untuk mendengar suara Tuhan. Hal ini karena suara Tuhan tidak selalu seperti badai atau halilintar tapi terkadang seperti angin yang tenang. Kita harus menyadari hal ini dan bergerak kapan pun Tuhan mau. Saat ini, sekecil apapun suara Tuhan yang meminta kita untuk berdoa atau melakukan sesuatu, jangan abaikan suara itu. Dengarlah dan jangan membuat Tuhan menunggu. Punya mental yang selalu siap dan mau untuk Tuhan.

Maukah kita sama-sama berjuang melalui pintu yang sesak ini?

Ayin Dalet berbicara mengenai gerbang demi gerbang.. kesempatan demi kesempatan. Marilah kita berjuang untuk memasuki pintu ini. Jangan ada satu kesempatan yang berlalu tanpa kita melakukan yang terbaik. 

Tanya apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Lakukanlah ini bukan untuk mengejar berkat, tapi dengan motivasi yang dilandaskan kasih karunia Tuhan. Jadikanlah senyum Tuhan sebagai motivasi kita untuk melakukan yang terbaik. Sampai pada akhirnya Wahyu 3 : 20-21 terjadi dalam hidup kita.

Pada SHRK hari ketiga, bapak Pendeta Petrus Agung juga mendapatkan pesan Tuhan mengenai pintu ini.
Ayin Dalet seperti telah dibahas sebelumnya berbicara soal pintu. Dalam Yohanes 10 : 9, Tuhan mengatakan:
“ Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”

Tuhan Yesus adalah pintu itu. Sikap hati yang kita miliki dalam memasuki pintu itu akan sangat berpengaruh ke depannya. Orang yang masuk dengan sikap hati yang benar maka hasilnya akan dahsyat. Sikap hati yang benar itu seperti benih. Dengan menjadi benih, kehidupan kita akan ditabur dan dilipatgandakan.

Benih berbicara soal penyerahan total. Benih harus menjadi nol dulu baru kemudian disebarkan untuk tumbuh. Memiliki hati seperti benih berbicara soal penyerahan total. Saat, kita memasuki gerbang itu, datanglah dengan penyerahan diri secara total. Saat kita menyerahkan diri kita secara total maka kita akan bertumbuh.

Pintu ini juga adalah pintu yang ajaib. Pintu ini adalah Pintu yang tak terhingga, sehingga orang-orang yang masuk melalui pintu ini apabila datang dengan penyerahan total tidak akan sekedar ditambahkan tetapi juga akan dilipatgandakan. Dilipatgandakan berbeda dengan penambahan. Saat Anda dilipatgandakan maka Anda akan berubah dari 1 menjadi 10 mejadi 100 menjadi 1000 dan seterusnya.

Tapi orang-orang yang masuk tanpa adanya penyerahan diri total maka dari awal ia datang dengan kondisi 0. Orang-orang yang datang dengan kondisi 0 adalah orang-orang yang memiliki mental shopping. Orang ini datang dan tidak mau diproses. Mereka hanya mau apa yang mereka suka dan bukan apa yang Tuhan mau. Sekalipun dilipatgandakan berapa kali pun, hasilnya akan tetap 0. Oleh karena itu hampirilah takhta Allah dengan penuh syukur.


Validasi : Lukas 13: 24