Author : Meitri Angelina
Tulisan
ini merupakan lanjutan dari tulisan yang telah saya sharing-kan sebelumnya. Saya akan kembali memberikan penjabaran
mengenai Ayin Dalet yang saya peroleh pada SHRK (Seminar Hidup dalam Roh Kudus)
hari ketiga. Seminar SHRK kali ini dibawakan oleh Ev. Iin Tjipto.
Ayin
berbicara soal mata, sedangkan dalet berbicara tentang kesempatan atau pintu.
Ada 7 gerbang yang Tuhan bukakan bagi anak-anak-Nya di tahun Ayin Dalet ini,
yaitu gerbang lawatan, gerbang hati Bapa, gerbang hineni, gerbang karakter,
gerbang penuaian, gerbang karunia, dan gerbang kemuliaan. Setiap
gerbang-gerbang memiliki keunikan-keunikan masing masing.
Gerbang
hineni berbicara soal keinginan melayani Allah yang semata-mata dimotivasikan
oleh cinta. Gerbang ini juga berbicara mengenai kapasitas bagi anak Allah untuk
bertahan dari kesombongan. Sedih, namun seringkali saat Tuhan membawa
anak-anak-Nya berada di atas, mereka rawan menjadi sombong dan kesombongan ini
seperti angin yang menerpa dan menghancurkan mereka. Kesombongan jugalah yang
menghambat Tuhan untuk bekerja secara ajaib dalam hidup kita. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk memiliki kesadaran akan konsep hineni ini, yaitu
kesadaran bahwa kita hanyalah seorang hamba yang sudah ditebus mahal oleh
tuan-Nya.
Kesadaran
akan kasih karunia Tuhan akan membawa kita menjadi seperti padi yang semakin
‘penuh’ justru semakin merunduk. Hati-hati dengan kesombongan karena seringkali
kita bahkan tidak menyadari bahwa kita telah menjadi sombong. Mintalah kepada Tuhan
untuk selalu mengecek hati kita dan diberikan kepekaan apabila kita memiliki
bibit yang tidak berkenan di mata Tuhan. Hal ini penting untuk menjaga Bait
Allah yang ada di dalam diri kita.
Gerbang
lawatan berbicara akan lawatan Tuhan. Lawatan Tuhan akan turun secara berlipat
ganda, akan ada tsunami lawatan Tuhan pada tahun ini. Kita akan melihat
bagaimana keluarga kita, orang-orang terdekat kita, teman-teman kita dan bangsa
kita memperoleh lawatan Tuhan. Tahun ini, apabila kita merindukan lawatan Tuhan
dalam hidup kita dan dalam keluarga kita maka ini saatnya untuk mulai menggedor
pintu dengan keras.
Gerbang
karakter berbicara tentang pembentukan karakter-karakter Kristus dalam hidup
kita. Karakter adalah salah satu kunci yang memainkan peranan penting dalam
kehidupan seseorang. Seringkali banyak orang-orang yang Tuhan bawa naik namun
akhirnya jatuh karena ia tidak mempunyai karakter yang mampu menyokong dia
untuk menjalankan apa yang Tuhan percayakan dalam hidup-Nya. Salah satu tokoh
dalam Alkitab yang mengalami kejatuhan oleh karena karakter yang belum ditempa
adalah Saul.
Saul
Tuhan angkat menjadi raja, namun akhirnya dia kehilangan perkenanan Tuhan
karena ia tidak memiliki karakter seorang raja. Ia tidak mengerti hati Tuannya
yang memilih dia sebagai raja. Inilah yang menyebabkan ia tidak memiliki
karakter untuk mengelola apa yang Tuhan percayakan kepadanya.
Selama
seminar, Tuhan mengajarkan kepada saya mengenai hal ini. Dalam seminar hari
ketiga ada saat dimana kami diijinkan untuk meminta berkat Tuhan dalam hidup
kami. Saya kemudian merasakan tangan saya menjadi sangat berat seolah-olah saya
sedang mengangkat sesuatu! Saya tidak dapat menurunkannya sehingga tangan saya membentuk
segitiga siku-siku.
Saat
itulah saya menyadari Tuhan sedang mengajarkan kepada saya bahwa saat saya
meminta banyak maka saya juga memiliki tanggung jawab yang besar pula, sehingga
perlu untuk memiliki karakter yang sesuai untuk dapat menanggung beban itu. Setelah
saya menyadari hal ini, saya merasakan Allah Roh Kudus mengajarkan kepada saya
untuk meluruskan tangan saya. Ternyata hal ini merupakan analogi dari penyerahan
total permasalahan saya, impian saya, dan kehidupan saya seutuhnya kepada
Tuhan. Saat itu saya merasa beban saya menjadi lebih ringan!
Saya
menyadari setelahnya bahwa penyerahan total kepada Tuhan bukan membuat hidup kita
menjadi lebih sulit, namun justru membuat kita mampu menahan beban hidup kita.
Ini semua karena kekuatan kita berasal dari Tuhan. Setelah itu, Allah Roh Kudus
meminta saya untuk mengangkat ‘beban’ itu dengan satu tangan, di mana tangan
satunya lagi menopang. Beban yang saya rasakan menjadi berkali-kali jauh lebih
ringan! Ternyata, itulah yang dimaksud dengan memiliki partner. Saya menyadari pentingnya kesatuan dalam saat-saat ini.
Tuhan suka dengan adanya kesatuan. Kesatuan jugalah yang membuat kita menjadi lebih kokoh.
Gerbang
penuaian. Gerbang penuaian berbicara bahwa semua janji-janji Tuhan yang telah
Tuhan berikan kepada kita akan menjadi kenyataan. Apakah itu pemulihan
keluarga, karier atau pasangan hidup, saat ini apapun yang Tuhan janjikan
kepada Anda, bertahanlah dan berjuanglah sampai akhir karena perjuangan Anda
tidak akan sia-sia. Apa yang Anda harapkan akan terjadi sesuai iman Anda.
Gerbang
karunia berbicara mengenai akan adanya demonstrasi Kerajaan Allah yang sangat
nyata pada tahun-tahun ini. Tuhan akan mencurahkan karunia-Nya kepada
anak-anak-Nya secara besar-besaran.
Gerbang
hati Bapa berbicara soal akan adanya restorasi. Akan ada pengampunan Bapa untuk
anak-anak-Nya dan pemulihan hubungan kita dengan-Nya, beserta pemulihan gambar
Bapa bagi kita. Selain itu , bidang yang juga dipulihkan adalah keharmonisan
keluarga. Hati Bapa ini berbicara soal hati Bapa sendiri. Ini juga berbicara
soal keintiman dan ketaatan mendengarkan isi Hati Bapa. Pentingnya untuk mengenal
Hati Bapa agar pelayanan kita tidak menjadi sia-sia. (tambahan yang diperoleh Author saat menuliskan post ini : melakukan hal yang berkenan
di mata Tuhan itu tidak selalu sesuai dengan apa yang kita mau atau anggap
baik. Hal tersebut bertentangan dengan kedagingan kita. Sangat penting untuk
meminta dan menjaga agar hati kita melekat pada hati Bapa agar kita peka
terhadap apa yang Ia mau.
Gerbang
kemuliaan berbicara soal Kemuliaan Tuhan. Tuhan akan mengembalikan dan menyatakan
kemuliaan-Nya pada tahun ini. Hal ini berbicara soal kekudusan dan juga
keadilan. Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya di tahun-tahun ini. Akan ada
pemurnian dimana Tuhan akan memurnikan mempelai-Nya (Gereja-Nya). Marilah kita
saling menjaga kekudusan dan mempersiapkan diri hingga pada saat hari
penghakiman itu tiba, tentunya dengan rasa sukacita! (tambahan dari Author : Perintah Tuhan janganlah
dianggap sebagai beban. Awalnya, mungkin tidak enak tapi percayalah ini yang
terbaik. Ingatlah bahwa apa yang kita pandang baik, belum tentu yang terbaik.)
Meitri Angelina · 599 weeks ago