Author
: Silvia Gautama
Beberapa
waktu ini Tuhan mengajarkan saya tentang sikap hati. Ada quote yang mengatakan “the
difference of good day and bad day is your attitude”. Tuhan benar-benar
mengajarkan kepada saya tentang hal itu.
Karena
saat itu sedang libur kuliah, dengan keinginan saya sendiri, saya membantu
orang tua saya di toko selama satu minggu penuh (note: saya jarangggggg banget
mau jaga toko). Dan selama seminggu itu Tuhan mengajarkan saya banyak hal,
terutama masalah sikap hati.
Orang
tua saya pergi ke toko dari rumah jam 5 pagi dan baru pulang sekitar jam 7
malam (sama sekali tidak ketemu matahari!). Saya baru menyadari betapa luar
biasanya orang tua saya! Saya, anak muda umur 20 tahun, sehat jasmani rohani, luar
biasa capek hanya dengan seminggu jaga toko. Dan orang tua saya yang berusia 50
tahun-an menjelang 60 tahun kuat bangun pagi pulang malam selama
bertahun-tahun. I just realized how
awesome my parents are.
I’m definitely not a morning person
(but very grateful to be one sometimes).
Bangun jam 04.30 setiap hari selama seminggu termasuk hal yang cukup berat bagi
saya. Saya tipe orang yang harus tidur cukup atau saya akan bad mood sepanjang hari.
Dan
luar biasanya, saya bisa melewati seminggu itu tanpa mengeluh. Dulu, saya
paling benci jaga toko dan saya malu sekali mengingat itu. Saya anak yang sama
sekali tidak peduli dengan orang tua saya, dan hebatnya orang tua saya tidak
pernah mengeluh tentang perilaku saya. Saya benci banget jaga toko dulu, tapi ketika dilihat dari sisi lain ternyata bisa
menyenangkan juga. Yang penting adalah sikap kita terhadap sesuatu. Hal
menyebalkan bisa jadi terlihat menyenangkan tergantung bagaimana kita
menyikapinya.
Saya
jadi merasakan betapa orang tua saya mengasihi saya dan hubungan kami jadi
lebih dekat. Bayangkan saya bersama mereka dari jam 5 pagi sampai 7 malam : 14
jam! Ketika sampai rumah selesai menjalani hari yang melelahkan, suara Roh
Kudus menyentak saya untuk tetap melayani.
‘Ayo
jangan langsung masuk kamar dan tidur. Tanya Mama ada yang bisa dibantu nggak.’
‘Bantu
Papa tuh yang lagi kerepotan.’
Suara
Roh Kudus begitu jelas di hati saya. Walau capek, saya tetap melakukan apa yang
Roh Kudus bisikkan di hati saya. Perubahannya luar biasa!!
Hubungan
saya sama Mama dulunya tidak terlalu dekat dan yang lebih parah saya pernah
menghakimi Mama saya sendiri sebagai pribadi yang egois. I always think she’s not a good mom for me. Seminggu ini, sikap
hati saya benar-benar diubah. Dan saya baru menyadari how wonderful my mom is!
Saya
benar-benar berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik. Stop complaining and start being thankful. Daripada mengeluh ‘ah
hari ini bangun pagi lagi’ pikiran saya diisi dengan kata-kata ‘hari ini harus
lebih baik dari pada kemarin’.
Jaga
toko jadi lebih menyenangkan. Hubungan saya dengan orang tua saya lebih baik. The more important thing is I have peace.
Mungkin secara fisik, saya sangat capek tapi secara emosi saya sangat happy. Sikap hati benar-benar penting.
Sikap
hati yang benar akan membuat apapun terlihat lebih menyenangkan. It works!
Milikilah
sikap hati yang benar! God bless you.
Abigail · 604 weeks ago
belakangan ini saya juga mulai "rajin" mengeluh, merasa kurang dan selalu kurang. lolzz.
Lewat pengalamanmu saya diingatkan kembali oleh Tuhan Our Creator untuk mengucap syukur apapun keadaan orang tua saya, opung2 saya, keluarga besar saya.
Saya ditempatkan dikeluarga saya, bukan karena kebetulan atau sesuatu hal yang menyedihkan. Tapi karena Tuhan punya Rencana yang terbaik buat saya.
Terima kasih Tuhan untuk penyertaanmu.
Silvia Gautama · 604 weeks ago
tetep semangat yaa :D