Family : Salvation and Struggle


Pada sharing kali ini, saya ingin menceritakan mengenai keluarga saya. Saya berharap sharing ini akan memberkati Anda nantinya terutama apabila Anda sama-sama bergumul untuk memenangkan keluarga Anda pada Tuhan.


Pada awal tahun, saya mendapatkan nubuatan mengenai pemulihan seutuhnya bagi keluarga saya. Saya merasa sangat senang karena saya yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan kondisi keluarga saya. Pemulihan keluarga merupakan hal yang telah lama saya rindukan dan saya rasa juga menjadi kerinduan dari sebagian besar orang. Saya pastikan saat itu rasanya hati saya sedang melonjak-lonjak kegirangan saat mendengarnya.

Sejujurnya, hal ini juga membuat saya menjadi lebih ‘santai’ dalam mendoakan keluarga saya. Hal ini merupakan salah satu kesalahan yang saya lakukan. Saat Tuhan menyatakan suatu janji kepada kita, hal yang harus kita lakukan adalah memperjuangkannya, bukan malah santai-santai seperti kesalahan saya sebelumnya.

Singkat cerita, beberapa bulan yang lalu, kondisi keluarga saya memburuk bahkan saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.  Saya tidak bisa menceritakan hal tersebut secara mendetail, namun garis besarnya kira-kira seperti ini. Saat itu, saya sedang berada di titik terendah saya. Sudah lama sekali, saya tidak merasakan perasaan sehancur itu sejak saya telah menerima Tuhan. Saya merasa kasih saya kepada keluarga saya seperti ditantang, masih sanggupkah saya untuk tetap mengasihi keluarga saya dan menerima keluarga saya apa adanya. Sejujurnya, saya merasa seolah-olah saya berada dalam jalan buntu.

Saya merasa sama sekali tidak berdaya padahal saat itu adik saya, dan mama, papa saya membutuhkan bantuan. Sekaligus, saya merasa kecewa dengan kondisi keluarga saya.

Saat, itu saya berada pada titik dimana saya dihadapkan dengan pilihan untuk menyalahkan Tuhan atau tetap percaya penuh kepadanya meskipun kondisi yang saya lihat benar-benar seperti tidak ada harapan. Saya bergumul untuk beberapa waktu yang lama, sampai akhirnya Allah Roh Kudus mengingatkan saya dengan salah satu pengajaran yang diberikan di gereja saya untuk tetap bersyukur pada Tuhan dan memuji Tuhan dalam kondisi yang sulit sekalipun. Saya merasakan bahwa hal itu merupakan saat yang sulit bagi saya. Hanya oleh karena bantuan dari Allah Roh kudus saja, saya memutuskan untuk bersyukur yang pada awalnya hanya diisi dengan rasa protes tapi akhirnya saya taat juga pada apa yang Tuhan mau. Saat itu ketimbang marah-marah dan mengeluh atas apa yang terjadi dalam hidup saya, saya memutuskan untuk bersyukur. Saya merasakan betapa panjatan syukur saya membuat saya merasa lebih lega dari sebelumnya. Oleh karena rasa syukur jugalah, saat itu saya memutuskan untuk tidur dengan harapan akan adanya perubahan di esok hari.

Keesokan harinya, saya dibuat terkejut oleh Tuhan. Tuhan membangunkan saya pagi-pagi sekali dan saat itu untuk pertama kalinya, saya mendengar sayup sayup mama saya sedang membicarakan Tuhan dengan adik saya padahal sebelumnya beliau sangat anti membahas soal Tuhan. Dia sama sekali menolak. Saya merasa sangat terharu mendengarnya. Saat  itulah saya menyadari bahwa keluarga saya masih memiliki harapan. Tuhan semakin menekankan kepada saya bahwa tidak ada yang mustahil bagi dia. Tuhan menegaskan bahwa Ia sangat mampu untuk menyelamatkan keluarga saya. Saat ini, saya juga yakin, Ia juga mampu untuk menyelamatkan keluarga Anda.

Allah Roh Kudus megajarkan kepada saya salah satu hal yang harus kita lakukan agar dapat bertahan dengan iman adalah untuk tidak berfokus pada apa yang kita lihat melainkan berfokus pada penglihatan iman kita. Penglihatan iman berbicara mengenai apa yang Tuhan lihat dan rencanakan kepada kita, bukan pada apa yang kita lihat. Contohnya pada kasus saya, saya tidak boleh berfokus pada apa permasalahan-permasalahan yang terjadi pada keluarga saya melainkan berfokus pada janji Tuhan bagi keluarga saya. Sekalipun saat itu, apa yang saya lihat sangat bertolak belakang dengan apa yang Tuhan janjikan, saya harus tetap percaya sampai janji Tuhan itu benar benar terjadi. Hal ini jugalah yang Tuhan  mau kita lakukan dalam hidup kita.

Hal pertama yang saya pelajari harus kita lakukan adalah untuk mengtahui visi yang Tuhan inginkan terlebih dahulu dalam aspek-aspek hidup kita. Kita juga harus membuat perjanjian dengan Tuhan dalam aspek-aspek hidup ini dan meminta Tuhan untuk memproteksinya sehingga apa yang kita miliki tidak dapat dicuri apalagi dihancurkan oleh Iblis. Hal kedua yang perlu kita lakukan adalah untuk tetap percaya sampai garis akhir dan berdoa tanpa kenal lelah akan janji Tuhan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Saya berdoa kepada Tuhan agar setiap orang yang membaca ini juga Tuhan berikan kekuatan untuk sama-sama bertahan sampai garis akhir dan kita akan melihat bagaimana kemenangan demi kemenangan terjadi dalam hidup kita.

Semenjak saya memutuskan untuk tetap bertahan pada janji Tuhan bagi keluarga, saya merasakan bagaimana Tuhan bekerja memulihkan keluarga saya. Saya menyadari saat saya memutuskan untuk bertahan dan bersyukur saya telah mempercayakan keluarga saya 100% kepada Tuhan dan di sanalah kekuatan itu berasal. Saat kita menyerahkan permasalahan kita dengan percaya kepada Tuhan maka akan terjadi penguatan dan perbesaran kapasitas iman kita oleh Tuhan. Saat ini, ada kalanya masalah-masalah itu kembali datang namun kali ini saya akan menyatakan kepada setiap masalah bahwa saya memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari permasalahan saya.

Hal lain yang diajarkan pada saya adalah mengenai sikap hati dalam menanggapi permasalahan-permasalahan yang ada dalam hidup saya. Satu hal yang saya ingin Anda sadari adalah bahwa hanya dengan bersungut-sungut tidak akan menyelesaikan permasalahan kita. Ketimbang saya melihat hal negatif dalam keluarga saya, Tuhan lebih suka saya melihat hal positif atau apa saja yang bisa saya syukuri dari keluarga saya.

Sikap hati yang buruk dapat merintangi hidup kita dan juga menghambat ‘promosi’ dan ‘tanggung jawab’ yang hendak Tuhan berikan. Sebaliknya, sikap hati yang baik dan penuh syukur akan menarik mata Tuhan terhadap hidup kita dan saat mata dan hati Tuhan berkenan dalam hidup kita, Ia akan menyatakan kemuliaannya melalui kita. Sikap hati yang buruk juga dapat menghambat kita untuk memenuhi destiny yang Tuhan janjikan kepada kita.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga sikap hati kita, pertama yaitu untuk tetap berpegang pada janji Tuhan dalam hidup Anda. Hal kedua adalah kesadaran bahwa masa-masa yang sukar tidak akan berlangsung selamanya. Kesadaran ini akan membantu Anda bertahan dalam permasalahan Anda. Hal ketiga adalah jangan membuat keputusan di dalam permasalahan atau badai, karena keputusan yang kita buat akan tercampur dengan emosi sehingga tidak jarang kita membuat keputusan yang akan kita sesali nantinya.

Hal keempat adalah untuk terus berada dekat dengan Tuhan. Tuhan adalah sumber kekuatan kita untuk dapat bertahan dalam badai apapun dalam hidup kita. Hal terakhir yaitu untuk tetap bertahan dan menjaga perspektif kita terhadap masalah. Akhir-akhir ini, Tuhan juga mengajarkan kepada saya bahwa saat saya mampu bertahan dalam kondisi saya itu juga merupakan kemenangan. Kondisi bertahan terkadang kerap kali terlihat sebagai kekalahan karena seolah-olah tidak ada kemenangan, tapi sebenarnya bertahan adalah salah satu kemenangan. Mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit daripada memperoleh kemenangan itu sendiri.  Selain itu, bertahan juga mengajarkan kepada saya mengenai ketaatan dalam menanti waktu Tuhan dan kesabaran dalam menanti saat yang tepat.

Saya berdoa agar Anda memperoleh kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi badai-badai dalam kehidupan Anda.