Menggombal..?

Author : Aloisius Kevin


Coba bayangkan Anda dan kekasih Anda sedang makan bersama di sebuah restoran mewah! Ia dan Anda duduk di sebuah meja dekat dengan jendela.. Udara pun mulai terasa hangat dan suasana restoran terasa tenang, Pijaran lampu kuning yang nyaman tutrut menghangatkan suasana. Alunan musik melantun indah di telinga Anda, memainkan lagu cinta favorit Anda. Langit yang cerah dan bintang yang berkelap-kelip melengkapi suasana Anda berdua, rasanya bagaikan mereka sedang berpihak pada Anda..
Ia menatap Anda dengan mata yang berkilauan. Kehalusan dan kelembutan terpancar dari raut wajahnya yang tenang. Tanpa sadar, tatapan matanya membuat Anda tersenyum kecil, memberikan sukacita dan rasa nyaman yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Ia hanya terdiam sambil menatap Anda, dengan tatapan mata yang seakan-akan ingin memberitahu Anda sesuatu..

Senyuman kecil selalu terpancang pada wajah lembutnya. Dan seketika, ia mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Anda dengan lembut namun kuat,  berkata..

My love is no ordinary one…
For I know what Love is, and for I know who you are..
If only you could know My desire to love you..
You will know…..
That I had loved you for thousands of year,
 and will always love you for a year of Eternity…
"

Apa yang Anda rasakan ketika dihadapkan pada situasi di atas? Saya pribadi sih, akan spontan merasa curiga sekaligus aneh. Dengan wajah datar dan sorot mata bete, saya hanya akan menggumamkan,‘Pasti ngegombaall…’ Yah, karena menurut kamus saya, setiap kata-kata indah yang terkesan dilebih-lebihkan itu sama dengan gombalan.

Gombalan, yang tadinya terkenal di kalangan remaja sebagai senjata penakluk hati wanita atau pria yang disukai, sekarang ini justru lebih dianggap sebagai bahan tertawaan. Kita lihat saja kenyataannya. Bagi mereka yang jomblo, gombalan dianggap sebagai bahan tertawaan. Bagi mereka yang mempunyai pasangan, gombalan dianggap sebagai obat cinta. Bagi mereka yang sering bergonta-ganti pasangan, gombalan dianggap sebagai senjata penakluk lawan jenis. Singkatnya, gombalan sendiri bisa menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari ngakak sendiri, jijik, eneg, atau bahkan mabuk asmara.
Tipe-tipe gombalan juga sangat beragam! Ada yang terdengar sangat straight-forward, seperti ‘I will always lop you poreperr. Ada juga jenis gombalan yang  bikin kita pengen makan mie, seperti ‘Papa kamu tukang mie ayam ya? Abis kamu membuat hatiku keriting bagai mie, sih..

Tenang, saya bukan hendak membuat artikel tentang ‘1001 fakta tentang gombalan’ kok.. Yah, intinya, karena perihal gombal-menggombal di masyarakat ini, timbul satu pertanyaan di benak saya: ‘Sebenarnya, apa sih menggombal itu?’

Selama ini saya selalu berpikir bahwa gombalan adalah sebuah ungkapan yang disusun sok puitis. Tujuannya? Paling untuk main-main atau untuk membuat lawan jenis megap-megap  cinta. Akhirnya, lebih karena rasa penasaran dan iseng-iseng, saya akhirnya memutuskan untuk membuka kamus di laptop. Saya memainkan jari jemari mengetik kata ‘gombal’, dan menekan enter. .....Guess what. Ternyata arti dari kata gombal, jika diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris adalah false, empty..
“Loh…Ternyata begini toh artinya…”, kata saya dalam hati. Izinkan saya untuk memperjelas. Yang dimaksud dengan kata false atau empty di sini adalah kata-kata yang kosong atau tidak memiliki arti. Yap, Anda benar. Yang namanya ‘gombalan’ bukan dilihat dari susunan kata-katanya, namun dari tujuannya.

Misalnya perkataan ini : I will always love you’. Bagi beberapa orang, termasuk saya, ungkapan di atas terdengar seperti gombalan. Tapi dari pengalaman iseng-iseng saya membuka kamus, saya jadi tahu bahwa ungkapan di atas belum tentu sebuah gombalan. Ia hanya akan disebut sebagai gombalan jika orang tersebut tidak bersungguh-sungguh dalam ucapannya—jika  kata-kata tersebut tidak keluar dari hatinya.
Ungkapan tersebut baru bisa disebut sebagai  curahan hati jika orang yang bersangkutan bersungguh-sungguh dalam ucapannya.

Tuhan Yesus tiba-tiba nyeletuk, “Seberapa sering kamu menggombal sama Aku?”

 Hmmm…Mungkin sangat sering ya Lord..” Wah, jangan-jangan.. Benar juga! “Ahaa!!, seru saya dalam hati sambil mengangguk-ngangguk mengerti.

Implikasinya, di satu sisi kita selalu mengucapkan I lop You kepada Tuhan, sambil memintanya untuk memaafkan segala kesalahan yang kita miliki, tapi di sisi lain kita selalu mengharapkan Tuhan untuk maklum dengan segala dosa-dosa kita. Dengan santainya kita dapat berkata.. ’Maap ya Tuhan.. Saya khilaf… Love You dech.. Muaacchh’ Well, jika Anda berada di pihak Tuhan, maukah Anda memaafkan orang tersebut?

Bayangkan  saja Anda memiliki seseorang pacar  yang selalu mengatakan I love you kepada Anda di pagi hari, namun di malam harinya ia selalu bermesraan dengan orang lain. Kesel?  Marah?  Benci?  Keki? Seperti itulah yang Tuhan rasakan ke kita. Mungkin, jika saya berada di pihak Tuhan, saya akan langsung melemparkan orang tersebut ke neraka, menceburkan orang tersebut ke kuali panas sambil tertawa sinis, Bwahahahahahahaaa…Makan tuh lope lope..’
Memang di satu sisi Dia akan mengampuni kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, tapi di sisi lain kita AKAN dan SEHARUSNYA menuruti segala perintah-Nya, jika kita mengaku mengasihi Dia.

Yoh 14:15                  
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Saya mencoba membolak-balik halaman Alkitab dan ini yang saya dapatkan :

1 Yoh 3:18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Inti dari perikop di atas, Tuhan seakan-akan ingin berkata, ‘JANGAN CUMAN NGOMONG DOANG..BUKTIIN DONG!!! Katanya anak Tuhan..Kok bersikap kayak selingkuhan si jelek.??!!’

Jika kita selalu mengatakan ‘Aku mencintai-Mu Tuhan..Aku ingin menjadi hamba-Mu..’,
tetapi tidak pernah bersikap demikian, maka sebenarnya kita sedang MENGGOMBAL
terhadap Tuhan. Malah, lebih parahnya lagi, kita sedang selingkuh dengan dosa-dosa kita! Misalnya, pagi hari kita berdoa minta ini-itu, bilang I lop You sama Tuhan.. Namun, sepanjang hari itu, lantas lidah kita tidak dikekang--bukannya menyebarkan berkat, malah kutuk yang disebar.  Malam harinya, kita hanya berkata, ‘Maap ya Lord…besok gak lagi deh..’. Keesokan harinya? Hal yang sama kembali terulang.
Helllooooooo…!! Bukankah itu artinya Anda sedang menggombal dengan Tuhan?
Bukankah itu artinya Anda sedang selingkuh dengan dosa kita
? Bukankah Dia adalah Tuhan yang melihat dan mengetahui isi hati kita? Percuma saja kalau kita berharap bahwa dengan menggombal Ia akan terbuai dan terus-terusan memaklumi kita, kalau kata-kata yang kita keluarkan bukan berasal dari hati kita.

Jadi, singkatnya, jangan hanya bilang ‘I lop You sama Tuhan, tapi benar-benar kita buktikan melalui pemikiran , perbuatan, perkataan, hati, dan bahkan tubuh kita sendiri. Jangan pernah mau dibilang selingkuhan dosa, tapi mari kita buktikan bahwa kita adalah kekasih Yesus yang sejati.
Godspeed.