Author : Felicia Yosiana Gunawan
Tahukah Anda bahwa Allah kita adalah Tuhan yang paling kaya akan nama? Oh, ini keren! Dia punya banyak Nama! Ada sederet Nama yang menggambarkan Karakter dan Kekuasaan-Nya, dan semua ini dicatat Alkitab!
Sebelum kita masuk lebih jauh, mari kita lihat sebentar beberapa perbandingan Allah kita dengan ilah-ilah lain. Tidak seperti orang-orang pada masa dewa-dewi Yunani dan Norse yang menyembah berbagai jenis dewa, kita menyembah Satu Tuhan yang lebih luar biasa dari mereka semua. Lihatlah bagaimana para ‘dewa-dewi’ ini—dalam berbagai mitologi dan religi—membuat dunia dan menciptakan segala sesuatunya.Tertulis dalam berbagai sejarah, para dewa-dewa ini membuat dunia dan isinya dengan berbagai macam cara dan memiliki kisah hidup yang aneh-aneh.
Zeus, misalnya, yang merupakan dewa tertinggi dalam mitologi Yunani, adalah seorang dewa yang merebut kekuasaan ayahnya, Kronos dengan pemberontakan. Dan walau ia telah beristerikan Hera, ia masih naksir beberapa perempuan lainnya—di mana beberapa adalah manusia. Rendahan, kalau menurut saya. Selingkuh sama manusia, padahal mengklaim dirinya dewa...
Ada juga dewa Uranus, yang mendiskriminasikan anak-anaknya sendiri dan juga memberontak dari ayahnya. Dan berjejer lagi dewa-dewa lainnya yang menyimbolkan karakter berbeda dan hobi bunuh-bunuhan.
Di sinilah saya ketawa. Kenapa? Karena dari antara mereka, tidak ada yang sanggup menyimbolkan seluruh ciptaan—yang mereka klaim bikinan mereka sendiri. Ada yang menyimbolkan langit tapi selingkuh. Ada yang menyimbolkan kecantikan tapi hobi cemburu. Ada juga yang membawa nama cinta tapi bodoh. Waduh... Tidak ada yang perfek sepertinya.
Tapi jangan khawatir! Karena Satu Tuhan kita itu menyimbolkan semuanya—kecuali dosa, tentunya. Ia adalah Kesempurnaan yang luar biasa! Lihat kembali buku-buku dongeng soal dewa-dewi itu dan bandingkan... Mereka membuat dunia dan isinya dengan cara yang ribet-ribet sekali. Tapi YAHWEH, Allah kita, hanya berfirman dan jadilah semuanya! Bahkan tidak pakai error kayak beberapa cerita ngaco para dewa-dewi ini! Ia berfirman, segala-galanya jadi. Ia adalah Allah yang membuat langit dan bumi sekaligus, Allah yang membentuk manusia dan menghembuskan nafas kehidupan.
Lihat lebih dalam lagi! Ia juga adalah Tuhan yang sangat rendah hati! Mana ada dewa yang bisa diketemui sembarangan orang? Tapi lihat apa kata-Nya dalam Amsal? Ia mengundang semua orang, baik yang muda atau tua, berpengetahuan atau tidak, untuk masuk ke Pelataran-Nya! Dan Ia juga satu-satunya Tuhan yang mau turun menjadi manusia dan mati demi menebus dosa-dosa umat-Nya. Dewa-dewi lain kerjaannya ngapain? Malah selingkuh-selingkuhan dan saling perang... Ampun, deh...
Nah, perbandingannya cukup dulu. Kalau dilanjutkan, pasti tidak akan selesai nanti tulisan ini. Jadi, sudahkah Anda melihat—walau terbatas—besarnya Allah yang kita sembah? Satu Nama tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan Tuhan kita!
Kita mengenal nama Jehovah Jireh, yang berarti Allah yang Menyediakan. Ini adalah nama pemberian dari Abraham saat Ia menyediakan seekor anak domba menggantikan Ishak setah Abraham lolos ujian ketaatan. Ada juga nama Jehovah Rapha, yang berarti Allah adalah Panji-panjiku. Dan, yah... Sederet lagi Nama-Nama-Nya yang akan saya cantumkan di bawah nanti. Tapi mari kita lompat ke pertanyaan yang paling esensial: Untuk apa kita mengenal Nama-Nama Tuhan kita?
Jawbannya simpel, untuk berperang melawan Iblis dan dunia ini.
Bagaimana bisa?
“Mudah saja penjelasannya,” kata Tuhan Yesus saat saya sedang memikirkan hal ini. Saat itu saya baru diberikan pe er oleh-Nya, yang berupa penghayatan Nama-Nama Allah dan latihan menggunakannya.
“Bagaimana, Tuhan?”
“Begini. Nama itu sama saja seperti pedang, nak.”
Hikmat segera memproses saya.
“Pedang,” lanjut-Nya, “adalah alat berperang semata yang paling baik dalam pertempuran langsung. Sebagus dan setajam apapun pedangnya, kalau yang memakainya adalah seorang petani tidak terlatih yang bahkan tidak mengerti cara menghunus pedang, ia akan sia-sia. Tingkat bahayanya minim sekali di hadapan lawan, Iblis. Tapi coba kita lihat, bagaimana jika yang memegang pedang tajam itu adalah seorang ahli pedang atau murid jago pedang ternama. Pasti tingkat bahayanya naik berkali-kali lipat, bukan?”
“Apalagi kalau si ahli pedang memiliki berbagai jenis pedang dan tahu kegunaannya serta dapat memakai semua itu dengan baik!” seru saya semangat.
Tuhan mengangguk. “Benar! Lihatlah, bukankah pedang sendiri memiliki berbagai jenis dan kegunaan? Pedang jenis apa yang akan engkau gunakan saat melawan musuh yang bergerak cepat dan lincah?”
“Hmm... Saya akan memilih pedang yang ringan dan tidak terlalu panjang. Supaya saya dapat menyamai kecepatan lawan, bahkan menang atasnya.”
“Tapi apakah pedang pilihanmu itu efektif untuk bertarung dengan musuh yang berbaju zirah berat dan bertubuh besar?”
Otak game saya langsung jalan. “Tentu enggak. Kalau lawannya seperti itu, mungkin saya akan memilih pedang yang lebih lebar dan berat untuk menghujam pertahanannya. Atau bahkan pedang panjang yang tajam untuk masuk ke sela-sela baju zirahnya.”
“Tepat. Itulah dia, Nama-Nama yang Berkuasa! Kenali tipe-tipe lawan dan senjata yang akan kau butuhkan dengan arahan Roh Kudus. Perdalam artinya, cari Hikmat di dalam setiap Nama. Itu adalah suatu keuntungan besar dibanding harus memakai satu tipe senjata sepanjang pertempuran.”
—Bersambung... :p