Author : Rachel Kristiani
23 Januari 2012.
Saya baru tidur sekitar jam dua dini hari. Tentunya setelah membereskan tugas desain untuk kuliah dan laptop. Dan kembali, saya bermimpi... Memang durasinya tidak panjang, hanya sekitar lima belas menit. Tapi mimpi ini cukup... seram, menurut saya.
Saya sedang berjalan di tempat yang mirip seperti kampus saya. Tidak sendirian, saya menyadari bahwa ada beberapa orang lainnya yang bersama saya saat itu. Suasana langit terlihat seperti sore hari, dan saya sepertinya sedang berjalan pulang melewati gerbang kampus.
Di tengah jalan, saya berpapasan dengan satu keluarga. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak kecil berusia—sekitar—lima tahun. Saat saya melewati mereka, anak itu saya pergoki sedang memperhatikan tas gambar milik saya. Ia kemudian mulai menarik-narik tas gambar saya.
Karena saya anggap cuma rasa ingin tahu anak kecil, saya santai saja, apalagi saya sudah berjalan semakin mendekat gerbang kampus. Tapi di situlah saya mulai merasa terganggu... Di saat itulah saya berbalik secepat kilat, merebut tas gambar saya, dan berlari menuju gerbang dan mulai menutup pintunya.
Saat si anak sadar bahwa saya telah kabur, ia menangis histeris...
Saya sampai panik dan kelabakan. Tapi yang aneh, saya tidak bisa menutup gerbang tersebut karena di sana tersangkut sebuah benda asing. Bentuknya seperti tas berwarna hijau. Saya tidak tahu itu tas punya saya, tapi yang jelas, tas itu menghalangi. Memanfaatkan momentum itu, si anak berlari ke arah saya dan menarik tas gambar saya kembali. Anak ini juga sangat gigih untuk merebut tas saya!
Dan dalam hitungan detik, suasana berubah mencekam. Langit telah berubah warna menjadi hitam kemerahan. Saya sangat takut saat itu. Dan secepat yang saya tahu, tiba-tiba say ateringat mimpi dari Saudara Harvi yang saya baca sebelum ini dan saya langsung menjerit, “Kalau engkau bukan dari Tuhan Yesus, DI DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS, PERGI KAU!! AKU PERINTAHKAN ENGKAU PERGI DARI MIMPIKU! SEKARANG!!!”
Dan saat itulah saya melonjak terbangun.
Berdasarkan tuntunan Hikmat, inilah makna mimpi tersebut :
· Kampus menyimbolkan lingkup teori dunia. Sekedar info, saya adalah orang yang sangat menyukai pengetahuan dan sangat logis.
· Gerbang yang tertutup menandakan usaha dunia untuk menutup kuasa Tuhan dengan segala teori dan logikanya. Ini pastinya supaya banyak manusia yang tidak percaya dengan mukjizat dan pekerjaan-pekerjaan Allah.
· Waktu pulang kampus dan keadaan sore menandakan waktu yang sudah menipis. Waktu kita Mudik dalam Pengangkatan, tentunya.
· Anak kecil... Siapa lagi, coba? Sudah pasti si jahat. Dalam mimpi ini, Iblis digambarkan sebagai anak kecil karena roh yang berada di dalam kita lebih besar dari roh-roh manapun di dunia kotor ini. Tentu saja, itu karena Roh Kudus berdomisili di dalam roh orang percaya.
· Tas gambar menyimbolkan barang berharga—khususnya untuk mahasiswa Desain Komunikasi Visual seperti saya. Dalam hal ini, tas tersebut melambangkan dedikasi saya kepada Tuhan—harta yang sesungguhnya.
· Tas yang tersangkut. Melambangkan ‘tas’, atau devosi orang-orang Kudus lainnya kepada Tuhan, yang berhasil menahan tertutupnya gerbang si jahat. Bisa saja ini adalah buah-buah hidup rohaniah mereka yang berjalan di dalam kuasa mukjizat dan pekerjaan-pekerjaan ilahi.
Tambahan : Pada saat saya sedang memikirkan arti mimpi ini, Tuhan seakan-akan sedang menyentakkan saya dari kebingungan saya. Roh Kudus terdengar berseru keras, “BERHATI-HATILAH, NAK! Berhati-hatilah! Mereka juga akan berusaha untuk merebut apa yang paling berhaga bukan hanya untukmu, tapi juga untuk-Ku!”
Nah, saudara-saudari dalam Kristus, waktu telah mepet. Mepet sekali. Mau dipikir berapa kalipun, bahkan saya—yang biasanya cuma bisa bengong membaca kesaksian mimpi-mimpi anak Tuhan lain—dapat segera mendapat pesan jelas dari mimpi ini. Jelas sekali, waktunya sudah tidak banyak! Tidak heran si jahat berusaha untuk merebut semangat kita, dedikasi kita, bahkan Iman kita kepada Tuhan Yesus!
Berjaga-jagalah selalu di dalam Dia.
Validasi : Kolose 2:8, Roma 5:5, 1 Yohanes 4:4, Efesus 6:12, Kisah Para Rasul 2:17, Matius 24:33, Ibrani 11:6.