Conversation with God


Author: Meitri Angelina

Kali ini saya diperintahkan Tuhan untuk membuat tulisan bertemakan kasih. Beliau juga meminta saya untuk menuliskannya dalam bentuk percakapan. Biasanya, saya menulis dalam bentuk sharing. Ini merupakan sebuah pelajaran iman tersendiri bagi saya karena sampai saat saya menulis ini, saya tidak tahu apa yang akan saya tuliskan. Dia memang Bapa yang penuh kejutan J (Ket M: Saya; B: Bapa; JC: Jesus Christ; RK: Roh kudus)


M: Bapa, apa yang harus saya tulis dalam tulisan ini?

B: Aku mau kamu menuliskan tentang Aku, Aku adalah Kasih dan Kasih adalah Aku

M: hem.. Bapa sejujurnya saya tidak begitu memahami maksud perkataan itu

B: Pada saat kamu tidak mengerti apa yang Aku katakan, kamu dapat meminta Allah Roh Kudus untuk membantu kamu menerjemahkan perkataanKu karena Dia yang akan membawa kamu dalam pengenalan yang benar akan Aku

M: Terimakasih Bapa.. Jadi saya harus berbicara kepada siapa?

RK: berbicaralah kepada Bapa (RK menjawab dengan penuh hormat)

JC: Nak, mengapa kamu terlihat begitu grogi, kamu tidak seperti biasanya, tenanglah, karena ketakutan hanya akan membawa kamu pada keragu-raguan dan keragu-raguan akan membuat kamu kehilangan kepercayaan akan Aku dan itu membuat kamu tidak bisa bekerja dengan sempurna dalam Aku

M: Ya, Lord (saya merasakan ketenangan dan keberanian setelah mendengar perkataan JC kepada saya)..

B: Aku adalah permulaan segala sesuatu dan segala sesuatu dimulai berlandaskan kasih. Satu hukum yang 
tidak akan pernah berubah adalah kasih. Kasih memiliki kekuatan yang luar biasa. Karena mengasihi, Aku merelakakan Anak-Ku untuk disalibkan dan karena kasih juga lah Ia mengorbankan diri-Nya untuk kamu, beloved

JC: *mengangguk sambil tersenyum lembut*

M: Hal apa mengenai kasih yang harus saya tuliskan ya, Bapa? (saya merasa RK membantu saya dalam menuliskan hal ini, saya semakin menyadari pentingnya untuk meminta bantuan RK dalam melakukan segala kegiatan.. terkadang saya kurang menyadari pentingnya hal ini)

B: Aku mau kamu menuliskan perihal kasih yang sejati. Pada zaman sekarang ini, kasih menjadi sebuah unsur penting yang harus kamu miliki untuk dapat bertahan. Saling mengasihilah kamu dengan teman-teman kamu di manapun. Aku mengajarkan-Mu tentang kasih.. Lakukanlah seperti Anak-Ku telah melakukannya. Nak, kamu pernah jatuh cinta?

M: pernah, Lord

B: Apa yang kamu rasakan pada orang yang kamu cintai?

M: hemm… saya tidak bisa menjawabnya, Lord.. hemm saat saya jatuh cinta yah saya jatuh cinta.. itu sesuatu yang saya rasakan bukan hal yang saya pikirkan

B: Begitupulah dengan Aku, kalian tidak bisa menteorikan Aku, tapi kasih-Ku adalah sesuatu yang kalian rasakan. Segala sesuatu yang kalian miliki adalah kasih-Ku kepada kalian. Belajarlah untuk lebih bersyukur dengan apa yang kamu miliki, banyak orang-orang yang diluar sana jauh lebih menderita dari kamu. Aku bukan sesuatu yang dapat kalian pikirkan atau jabarkan. Aku adalah sesuatu yang kalian rasakan. Saat kalian ingin Aku masuk dalam hidupmu, Rendahkan hati kalian dan jangan keraskan hatimu, Aku akan masuk kedalamnya. Dan, yang Aku inginkan adalah hati yang mau menerima Aku. Hati yang mau dibentuk. Hati yang tidak menjadi tawar saat cobaan menerjang. Hati yang sabar menunggu sekalipun apa yang kalian mau tidak terwujud. Aku mau kalian percaya kepada-Ku. Aku bukan Allah yang selalu menuntut. Aku mau kamu tetap percaya. Aku mengasihimu, anak-anak-KU

M: Maaf yah Bapa, saya kerap kali protes pada Anda. Aku mau dibentuk Bapa

B: Berjalanlah dalam Aku, berjalanlah dalam ketetapan-Ku maka jalanmu akan dibukakan. Bukankah masih banyak hal yang menghalangi dan membebani kamu, hal itu dapat terjadi karena kamu tidak berjalan dalam ketetapanKu. Mintalah Allah Roh Kudus untuk mengajarkan kamu jalan itu. Rancangan yang Aku siapkan bagimu adalah rancangan indah dan rancangan damai sejahtera

M: Ya, Bapa.. maaf yah, Bapa.. aku kerap kali protes pada ketetapan-Mu..aku juga sering tidak sopan kepada-Mu

B: Aku mengampunimu anak-Ku tapi jangan berbuat dosa lagi, Berdoalah agar kamu tidak jatuh ke lobang yang sama. Aku memang Allah yang Maha Pengampun. Namun, Aku tidak menerima diri-Ku dipermainkan. Aku adalah Allah. Bukankah kalian tidak suka saat ada yang mempermainkan kalian? Begitupulah Aku. Aku adalah Bapamu, nak.. sudah selayaknya kamu menghormati Aku. Aku bukan Allah yang gila hormat namun rasa hormat adalah wujud kasihmu kepada-Ku. Bukankah sudah selayaknya Aku mendapatkan kasihmu saat kamu asik dengan segala aktifitas dunia. Aku mengatakan ini kepadamu dan semua Anak-anak-Ku. Berjalanlah bersama Aku maka akan Aku jadikan berhasil segala perkaramu. Aku sangat mampu untuk menyelesaikan masalahmu. Kamu hanya perlu hati yang mau dibentuk. Aku mengasihimu anak-Ku. Aku sangat mengasihimu sampai-sampai Aku mengorbankan Anak-Ku yang  tunggal.  Itu adalah bukti nyata kasih-Ku pada kalian. Aku adalah Bapa-Nya dan Dia adalah Anak-Ku. Hati  bapa mana yang tidak hancur saat Aku mengirimkan Anak-Ku yang tunggal untuk ditolak dan didera. Air mata-Nya adalah air mata-Ku. Aku mengorbankan Anak-Ku karena hanya itulah cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan arti sebuah kasih kepada kalian. Aku mengasihi anak-anak-Ku dan di dalam Yesus kamu adalah anak-anak-Ku. Nak, Aku juga meminta kamu untuk jangan khawatir. Karena Aku mengenal hatimu dan aku memahami kekhawatiranmu. Aku bukan Allah yang pendusta dan Alah yang ingkar janji. Aku akan menggenapi janji-Ku dan menyertai kamu sampai akhir zaman. Kamu dapat mulai berbicara kepada anak-Ku

M: Ya, Bapa.. Lord, apa yang akan kita bicarakan?

JC: Aku mau kamu menuliskan pesan kepada semua anak-anak-Ku. Bersediakah kamu?

M: Bersedia, Kapten J, ayo kita memulai (Saya merasakan ada perbedaan yang drastis pada kondisi roh saya. Saat menemui Bapa, Roh saya datang dengan penuh hormat.)

JC: Aku ingin menyapa setiap anak-anak-Ku yang paling Kukasihi, dear

M: aye aye ehehehhe

JC: Nak, Aku mengasihimu.. Aku memahami penderitaanmu.. Aku mendengar saat hatimu menjerit padaKu. Aku mau dan sangat mau mengangkat penempaan itu, namun Aku tau hal itu tidak akan membuat kamu dewasa. Aku mengasihimu dan Aku tahu semua hal ini menyiksa kamu. Aku tahu banyak hal tidak kamu mengerti. Hati-Ku terkoyak mendengar jeritanmu, Anak-Ku. Namun, Hal ini akan menguatkan kamu. Kamu akan bertumbuh di dalam penempaan itu. Kamu akan menjadi pribadi yang luar biasa. Dalam penderitaan itu datanglah kepada-Ku dan Aku akan memberikan kelegaan padamu.

M: Bapa, bukankah beberapa penderitaan diakibatkan kecerobohan kita?

JC: Ya, kadang hal-hal yang kamu alami juga diakibatkan oleh kecerobohan dan dosa yang kamu lakukan. Karena kamu menuai apa yang kamu tabur.

M: Ya, Bapa

JC: Namun, ada masalah yang Aku berikan untuk menumbuhkan kamu. Sehingga, kamu bertumbuh. Yah sekalipun dalam penderitaan yang kalian akibat oleh kecerobohan kalian juga dapat Aku gunakan untuk memberi pelajaran untuk pendewasan kalian. Kamu mau kan menjadi dewasa

M: Mau..

JC: Pesan yang ingin Aku sampaikan sudah hampir selesai:
Nak, kedatangan-Ku sudah dekat. Bersiap sedialah kapanpun waktunya. Jagalah kekudusan-Mu. Mintalah Allah RK yang membimbing kamu selalu. Waktunya sudah tidak banyak dan dari hari ke hari semakin banyak anak-anak-Ku yang mundur atau menjauh dari pada-Ku. Kembali pada-Ku, mendekatlah.. waktunya sudah dekat. Meja perjamuan sudah disiapkan. Hidangan telah disediakan. Penjemputan pengantin-Ku sebentar lagi. Menantilah dengan hikmat. Waktu-Ku sudah dekat.. Hanya mempelai-Ku yang sudah siap sajalah yang akan memperoleh pengangkatan. Mendekatlah pada-Ku.. Carilah wajah-Ku.. waktunya sudah dekat.. sudah sangat dekat. Kapan tepatnya waktu-Ku tidak akan diberitahukan. Tugas kalian adalah menanti dengan hikmat dan Aku mau kalian terus mendekat kepada-Ku. Saat ini, Anak-anak-Ku sedang dimurnikan agar kalian layak menghadap Bapa. Akan ada peristiwa luar biasa pula yang akan terjadi. Akan ada pertobatan, Nak.  Aku mau kamu siap sedia dalam segala waktu karena hari Tuhan datang seperti pencuri. Siap sedialah!

M: Lord… (saya melihat JC sangat khawatir)

JC: Aku mengatakan ini berkali-kali, nak agar mereka melihat bahwa apa yang Aku katakana adalah sungguh-sunguh. Aku tidak main-main. Jangan tukarkan Aku dengan dunia. Aku ingin kita berjumpa lagi dan makan bersama. Aku ingin dan Aku rindu kalian. Kembalilah, nak… Aku merindukanmu.. Aku mengasihimu. Aku juga sangat berterimakasih kepada anak-anak-Ku yang bertahan sampai sekarang. Aku berterimakasih. Aku tahu apa yang kalian alami berat tapi bertahanlah sedikit lagi. sedikit lagi, Aku akan menghapus air matamu dan mengangkat beban-Mu. Aku sudah menyediakan tempat bagi-MU di rumah Bapa-Ku. Disana, ada banyak tempat, nak… Aku mau kamu terus mendekat pada-Ku.. Aku mau kamu untuk terus bertahan sampai kedatangan-Ku yang kedua kali. Aku mengasihimu, anak-Ku

M: Lord, saya tidak mampu membendung perasaan saya. Saya merasa sangat bersyukur karena mengenal Anda. Terimakasih.

Ayat Validasi: 1 Petrus 3:4; 1 Petrus 3:15; 1 Petrus 3: 17; Lukas 12:29; Matius 24:42; Lukas 12:39