Let Small Problems Remain Small


2 Maret 2014
Saya merasa stres dan tidak bisa tidur karena satu masalah yang tidak bisa saya ceritakan di sini. Ketika saya ingin tidur rasanya banyak sekali suara di kepala saya dan saya mulai mikir hal-hal yang negatif. Saya merasa sangat khawatir dan akhirnya makin stres.
3 Maret 2014
Saya masih stres. Saya sudah saat teduh dan berdoa, tapi saya masih merasa stres. Jam tidur saya juga jadi tidak karuan. Saya bahkan sampai minum obat tidur!
4 Maret 2014
Saya bertemu dengan teman-teman komunitas rohani saya di kampus. Dan saya bercerita kepada mereka masalah saya dan bagaimana masalah tersebut membuat saya menjadi stres. Saya merasa lega setelah bercerita. Setelah saat teduh, hari itu saya bisa tidur dengan nyenyak.
6 Maret 2014
Setelah masalah kemarin sudah tidak mengganggu saya lagi, datang masalah baru. Mama saya telepon, dan dia menanyakan pengeluaran saya. Dan dia terkejut mendengar saldo rekening saya yang sudah sedikit padahal saya baru dikirimi uang seminggu yang lalu. Dia meminta rincian pengeluaran saya saat saya pulang saat weekend (saya anak kos). Setelah saya hitung-hitung, saya memang boros sekali. Saya menghabiskan sekitar 3 juta dalam kurun waktu seminggu! (Saya juga shock saat melihat angka di kalkulator).
Dan, gangguan tidur itu pun kembali. Saya takut orang tua saya marah. Saya menyesal sudah boros tidak karuan. Di saat minggu-minggu saya stres, saya memang membeli banyak sekali buku-buku import dan pergi bersama teman-teman saya ke mall karena saya pikir saya bisa menghilangkan rasa stres itu. Saya tidak sadar menghabiskan uang sebanyak itu.
7 Maret 2014
SAYA MERASA SANGAT STRES.
Besok saya pulang dan mungkin saya akan kena marah Mama. Saya memikirkan kemungkinan terburuk. Tidak dikasih uang selama satu bulan, atau lebih parah tidak dikasih uang sampai batas yang tidak ditentukan. Mungkin saya harus cari kerja. Mungkin saya tidak akan bisa makan enak selama sebulan. Dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Akhirnya saya saat teduh. Saat teduh yang benar-benar saat teduh.  Bukan seperti kemarin-kemarin, hanya baca beberapa pasal, doa, kemudian tidur.
Saya cerita sama Tuhan betapa saya stres dan menyesal karena sudah boros. Dan akhirnya saya mendengar Tuhan berbicara.
‘Memang ada konsekuensi yang harus kamu tanggung’.
Saya lemas mendengarnya. Tuhan nggak bisa ya membuat ada uang nyasar masuk ke rekening saya?
Dan Tuhan belum selesai berbicara.
‘Tapi kamu tidak akan melewatinya sendiri. I’ll be by your side. Akhirnya kamu datang mendengarkan Aku. Aku sedih loh melihat hidup kamu seminggu ini. Malas kuliah, berantakan, stres, penuh beban. Dan lebih sedih lagi karena kamu nggak datang ke Aku. Masalah ini Aku berikan biar kamu mau datang dan mendengarkan Aku.’
Rasanya saya seperti tersambar petir. Langsung dapat pencerahan. Rasanya beban di pundak saya diangkat. LEGAAAAAAAAA BANGET!

Malam itu saya minta maaf sama Tuhan karena selama ini saya mengacuhkan suara-Nya dan berterima kasih karena Dia masih mau menegur saya, mengasihi saya, mendengar saya ketika saya mencari-Nya.
Saya berjanji tidak akan boros lagi dan mengelola uang dengan baik. Saya selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya, tapi sepertinya saya menyalahgunakan kalimat itu untuk kepentingan saya sendiri.
8 Maret 2014
Dan Tuhan benar-benar mendampingi saya di saat-saat menegangkan mau disidang Mama (ini lebay, bahkan Mama sama sekali tidak meminta rincian pengeluaran saya). Mama menasihati adik saya di mobil tentang uang (yang sepertinya sengaja biar saya juga dengar).
Mama bilang bahwa dia percaya sama anak-anaknya sudah dewasa dan mampu mengatur keuangan, tapi uang yang sudah dicari dengan susah payah itu dipakai dengan bijaksana. I can’t be more grateful to have her as my mom.
Saya juga belajar bahwa masalah dibiarkan Tuhan terjadi untuk menaikkan level iman kita, mendekatkan kita sama Tuhan, bukan untuk menjatuhkan kita. Dengarkan suara Tuhan dengan baik, jangan sibuk sendiri karena suara-Nya lembut sekali.
And the most important thing, let small problems remain small. Saya adalah orang yang mudah stres. Hal-hal kecil bisa membuat saya stres. Saya juga mudah untuk khawatir akan hal-hal yang belum terjadi. Untung saya sudah mengikut Kristus, kalau tidak, bisa-bisa saya berakhir menjadi pasien di rumah sakit jiwa suatu hari nanti.
Jangan biarkan masalah merebut sukacitamu.
Be happy always.